IBNUL MUBARAK MELUNASI HUTANG
SESEORANG
DENGAN SEMBUNYI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ibnul Mubarak adalah salah satu
ulama terkemuka dan masyhur dikalangan
orang orang berilmu. Nama lengkap
beliau adalah Abdullah bin al Mubarak bin Wadhih al Hanzhali at Tamimi. Sangat
sering kita menemui nama beliau di kitab kitab sirah Ulama Salaf. Beliau lahir
di Khurasan, Irak tahun 118 H dan wafat tahun 181 H yaitu dalam usia 63 tahun.
Ibnu Asakir berkata : Ibnul Mubarak
mempunyai ilmu yang luas, hafalannya kuat, zuhud, BANYAK MELAKUKAN IBADAH, KAYA
RAYA, sering menunaikan ibadah haji,
gemar berperang dan berjihad, ahli dalam ilmu Nahwu juga banyak menulis syair.
Aku tidak melihat orang seperti dia. (Min A’lam as Salaf).
Beliau juga banyak menulis kitab,
diantaranya yang masyhur adalah Kitab az Zuhud Raqaiq dan Kitab al Jihad.
Satu diantara sifat mulia yang ada
pada Ibnul Mabarak adalah sangat dermawan. Beliau adalah dermawan sejati dan
menyembunyikan kedermawanannya untuk menjaga keikhlasan dalam beramal shalih.
Tentang kedermawanan beliau diantaranya
adalah sebagaimana dituturkan oleh Ibnu Mundzir bahwa Ibnul Mubarak adalah
orang yang sering bepergian ke Tharasus dan singgah di desa Khan. Disitu ada
seorang pemuda yang sering menemui Ibnul Mubarak untuk belajar hadits dan
terkadang memenuhi kebutuhannya.
Suatu ketika, Abdullah bin Mubarak
datang untuk menemui pemuda tersebut tapi tidak ditemukan. Beliau berusaha
mencari tahu keadaan pemuda tersebut. Lalu ada yang mengabarkan bahwa pemuda
itu telah ditangkap dan ditahan dengan tebusan senilai 10.000 dirham. Ibnul
Mubarak juga mendapat penjelasan bahwa pemuda itu ditahan karena hutang yang
tak mampu dibayarnya.
Lalu Ibnul Mubarak menemui orang
memberi hutang kepada pemuda tersebut dan menyerahkan 10.000 dirham. Ibnul
Mubarak merasa senang bisa membebaskan pemuda itu. Selanjutnya meminta orang
yang memberi hutang itu untuk tidak memberi tahu siapapun selagi dia masih
hidup.
Setelah pemuda itu bebas, Ibnul
Mubarak bertemu pemuda itu lalu bertanya kepadanya. Wahai pemuda : Kemana
engkau sebelum ini ?. Aku tak melihatmu. Pemuda itu menjawab : Wahai Abu
Abdirrahman, aku ditahan gara gara hutang. Lalu bagaimana engkau bisa bebas ?,
tanya Ibnul Mubarak kepadanya. Pemuda itu menjawab : Ada seseorang yang datang
melunasi semua hutangku, tetapi aku tidak tahu siapa orang itu.
Pujilah Allah. Dia tidak akan
diketahui kecuali setelah kematian Abdullah, kata Ibnul Mubarak. (Siyar A’lam
an Nubala’).
Sungguh inilah salah satu pelajaran
berharga bagi orang orang yang suka berbuat baik, membantu orang yang
kesulitan. Teruslah berbuat baik tapi TETAPLAH MENJAGA KEIKHLASAN.
Ketahuilah
bahwa suatu perbuatan baik hanya bernilai jika dilakukan dengan ikhlas, mencari
ridha Allah saja. Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا
يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ
رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Orang yang menginfakkan hartanya di
jalan Allah kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut
nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima) mereka memperoleh pahala di sisi
Rabb mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
(Q.S al Baqarah 262).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.586).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar