SEDEKAH MEREKA LANGSUNG DIGANTI
DENGAN YANG
LEBIH BAIK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sangatlah banyak nash dalam
Al-Qur’anul dan as Sunnah yang menunjukkan bahwa orang yang bersedekah
atau berinfak di jalan Allah akan diganti-Nya di dunia. Disamping itu tentulah
ada yang disediakan oleh Allah Ta’ala baginya berupa pahala yang besar di
akhirat. Di antara dalil-dalil itu adalah
Allah Ta’ala berfirman :
قُلْ إِنَّ
رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا
أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Katakanlah,
“Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di
antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan
barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah
Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’ ayat 39)
Bahkan dalam
sebuah hadits Nabi shallallahu ’alaih wa sallam menggambarkan keuntungan
yang bakal diraih seseorang yang rajin berinfaq di pagi hari sekaligus kerugian
yang bakal dideritanya bilamana ia tidak peduli berinfaq di pagi hari
.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ
يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ
أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa
sallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah
kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa:
“Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi
berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (H.R
Imam Bukhari).
Dalam menafsirkan ayat di atas, al
Hafizh Ibnu Katsir berkata : “Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa
yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkan-Nya, niscaya Dia
akan menggantinya untukmu di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala
dan ganjaran. (Tafsir Ibnu Katsir)
Jadi, barangsiapa berinfak berarti
dia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan ganti. Sebaliknya, siapa yang tidak
berinfak maka hartanya akan lenyap dan dia tidak berhak mendapatkan ganti. Hartanya
akan hilang tanpa diganti, artinya bisa lenyap begitu saja.
Sungguh janji Allah itu Mahabenar. “Innaka laa tukhliful mii‘aad”. Sungguh
Engkau (ya Allah) tidak pernah mengingkari janji. (Q.S Ali Imran 194).
Perhatikanlah tiga kisah nyata yang mengagumkan
yaitu sedekah yang dapat penggantian langsung dari Allah Ta’ala berikut
ini :
Pertama :
Bukankah ini lebih baik dari sepotong roti ?
Dari Ibnu Abi Hazim dari bapaknya, dia berkata
: Hari itu Aisyah sedang berpuasa dan tidak ada di sisinya kecuali dua potong
roti untuk berbuka. Lalu datang orang yang meminta minta, maka diberikanlah
oleh Aisyah sepotong roti.
Kemudian datang lagi orang yang meminta minta,
maka Aisyah tetap menyuruh pembantunya agar sisa sepotong roti itu diberikan
kepada yang minta minta. Pembantu merasa keberatan untuk memberikannya. Lalu
Aisyah memberikanya langsung dari balik hijab. Pembantunya berkata : Wahai
Ummul Mu’minin, coba pikirkan, nanti engkau berbuka dengan apa ?.
Tatkala Aisyah sedang menunggu waktu berbuka,
tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Aisyah berkata : Siapa di luar ?.
Dia menjawab : Aku utusan dari keluarga Fulan. Aisyah menyuruh pembantunya dan
berkata : Apabila yang datang seorang budak maka perkenankan dia masuk. Setelah
disuruh masuk ternyata utusan tadi membawa daging kambing yang sudah dibakar
lengkap dengan rotinya.
Aisyah berkata kepada pembantunya : Coba
engkau pikirkan, bukankah ini lebih baik dari roti yang engkau sayangkan tadi
?. Demi Allah, pada hal sebelumnya keluarga si Fulan itu tidak pernah
memberikan hadiah kepadaku. (Kitab al Birr wash Shilah, Ibnu Jauzi).
Kedua :
Mengutamakan orang lain daripada diri
sendiri.
Syaikh Khalid bin Sulaiman berkata : Ketika
aku keluar dari masjid, aku melihat seorang wanita bersama anaknya yang memakai
pakaian yang sudah lusuh dan robek. Aku kasihan dan merasa iba melihat
kondisinya. Tatkala aku memeriksa
kantong bajuku aku tidak mendapati apa apa kecuali hanya 5 rial saja.
Aku bimbang apakah akan aku berikan kepadanya
ataukah untuk anak anakku karena aku tidak mempunyai uang kecuali hanya 5 rial
saja. Akhirnya aku membulatkan tekad. Aku putuskan untuk memberikannya kepada
wanita dan anak fakir itu, lalu aku pulang kerumah.
Sesampai di rumah ibuku menyambutku lalu
berkata : Ambillah amplop ini. Tadi ada si Fulan datang dan memberikannya
sebagai hadiah untukmu. Ketika aku membukanya ternyata isinya adalah uang
sejumlah 500 rial. Segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya. (Kitab Min
ajaib ash Shadaqah).
Ketiga : Bersedekah dengan sepertiga hasil
kebunnya.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau
bersabda :
“Ketika seorang laki-laki
berada di suatu tanah lapang dari bumi ini, tiba-tiba ia mendengar suara dari
awan, ‘Siramilah kebun si fulan!’. Maka awan itu bergerak menjauh dan
menuangkan airnya di areal tanah yang penuh dengan batu-batu hitam. Di sana ada
aliran air yang menampung air tersebut. Lalu orang itu mengikuti ke mana air
itu mengalir. Tiba-tiba dia (melihat) seorang laki-laki yang berdiri di
kebunnya. Ia mendorong air tersebut dengan sekopnya (ke dalam kebunnya).
Kemudian ia bertanya,
‘Wahai hamba Allah!, siapa namamu ?’ Ia menjawab, ‘Fulan’, yakni nama yang
didengar di awan. Ia balik bertanya, ‘Wahai hamba Allah!, kenapa engkau
menanyakan namaku ?’ Ia menjawab, ‘Sesungguhnya aku mendengar suara di awan
yang menurunkan air ini. Suara itu berkata, ‘Siramilah kebun si fulan!. Dan itu
adalah namamu. Apa sesungguhnya yang engkau lakukan ? Ia menjawab, Jika itu
yang engkau tanyakan, maka sesungguhnya aku memperhitungkan hasil yang didapat
dari kebun ini, lalu aku bersedekah dengan sepertiganya, dan aku makan beserta
keluargaku sepertiganya lagi, kemudian aku kembalikan (untuk menanam lagi)
sepertiganya”
Dalam riwayat lain disebutkan.
وَأَجْعَلُ ثُلُثَهُ فِي
الْمَسَاكِينَ وَالْسَائِلِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ
“Dan aku jadikan
sepertiganya untuk orang-orang miskin dan peminta-minta serta ibnu sabil
(orang-orang yang dalam perjalanan)”.
Itulah diantara kisah orang orang
yang bersedekah atau berinfak di jalan Allah lalu Allah berikan ganti langsung
dengan yang lebih baik dan lebih banyak. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.247).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar