Jumat, 09 Maret 2018

SEDEKAH MEREKA LANGSUNG DIGANTI DENGAN YANG LEBIH BAIK



SEDEKAH MEREKA LANGSUNG DIGANTI 
DENGAN YANG LEBIH BAIK

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sangatlah banyak nash dalam Al-Qur’anul  dan as Sunnah  yang menunjukkan bahwa orang yang bersedekah atau berinfak di jalan Allah akan diganti-Nya di dunia. Disamping itu tentulah ada yang disediakan oleh Allah Ta’ala baginya berupa pahala yang besar di akhirat. Di antara dalil-dalil itu adalah
Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Katakanlah, “Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’ ayat 39)

 Bahkan dalam sebuah hadits Nabi shallallahu ’alaih wa sallam menggambarkan keuntungan yang bakal diraih seseorang yang rajin berinfaq di pagi hari sekaligus kerugian yang bakal dideritanya bilamana ia tidak peduli berinfaq di pagi hari
.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (H.R Imam Bukhari).

Dalam menafsirkan ayat di atas, al Hafizh Ibnu Katsir berkata : “Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diperbolehkan-Nya, niscaya Dia akan menggantinya untukmu di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan ganjaran. (Tafsir Ibnu Katsir)

Jadi, barangsiapa berinfak berarti dia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan ganti. Sebaliknya, siapa yang tidak berinfak maka hartanya akan lenyap dan dia tidak berhak mendapatkan ganti. Hartanya akan hilang tanpa diganti, artinya bisa lenyap begitu saja.
Sungguh janji Allah itu Mahabenar. “Innaka laa tukhliful mii‘aad”. Sungguh Engkau (ya Allah) tidak pernah mengingkari janji. (Q.S Ali Imran 194). 

Perhatikanlah tiga kisah nyata yang mengagumkan  yaitu sedekah yang dapat penggantian langsung dari Allah Ta’ala berikut ini :

Pertama : Bukankah ini lebih baik dari sepotong roti ?
Dari Ibnu Abi Hazim dari bapaknya, dia berkata : Hari itu Aisyah sedang berpuasa dan tidak ada di sisinya kecuali dua potong roti untuk berbuka. Lalu datang orang yang meminta minta, maka diberikanlah oleh Aisyah sepotong roti. 

Kemudian datang lagi orang yang meminta minta, maka Aisyah tetap menyuruh pembantunya agar sisa sepotong roti itu diberikan kepada yang minta minta. Pembantu merasa keberatan untuk memberikannya. Lalu Aisyah memberikanya langsung dari balik hijab. Pembantunya berkata : Wahai Ummul Mu’minin, coba pikirkan, nanti engkau berbuka dengan apa ?. 

Tatkala Aisyah sedang menunggu waktu berbuka, tiba tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Aisyah berkata : Siapa di luar ?. Dia menjawab : Aku utusan dari keluarga Fulan. Aisyah menyuruh pembantunya dan berkata : Apabila yang datang seorang budak maka perkenankan dia masuk. Setelah disuruh masuk ternyata utusan tadi membawa daging kambing yang sudah dibakar lengkap dengan rotinya.

Aisyah berkata kepada pembantunya : Coba engkau pikirkan, bukankah ini lebih baik dari roti yang engkau sayangkan tadi ?. Demi Allah, pada hal sebelumnya keluarga si Fulan itu tidak pernah memberikan hadiah kepadaku. (Kitab al Birr wash Shilah, Ibnu Jauzi).

Kedua : Mengutamakan orang lain daripada  diri sendiri.

Syaikh Khalid bin Sulaiman berkata : Ketika aku keluar dari masjid, aku melihat seorang wanita bersama anaknya yang memakai pakaian yang sudah lusuh dan robek. Aku kasihan dan merasa iba melihat kondisinya. Tatkala aku memeriksa  kantong bajuku aku tidak mendapati apa apa kecuali hanya 5 rial saja. 

Aku bimbang apakah akan aku berikan kepadanya ataukah untuk anak anakku karena aku tidak mempunyai uang kecuali hanya 5 rial saja. Akhirnya aku membulatkan tekad. Aku putuskan untuk memberikannya kepada wanita dan anak fakir itu, lalu aku pulang kerumah.

Sesampai di rumah ibuku menyambutku lalu berkata : Ambillah amplop ini. Tadi ada si Fulan datang dan memberikannya sebagai hadiah untukmu. Ketika aku membukanya ternyata isinya adalah uang sejumlah 500 rial. Segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya. (Kitab Min ajaib ash Shadaqah).

Ketiga : Bersedekah dengan sepertiga hasil kebunnya.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

“Ketika seorang laki-laki berada di suatu tanah lapang dari bumi ini, tiba-tiba ia mendengar suara dari awan, ‘Siramilah kebun si fulan!’. Maka awan itu bergerak menjauh dan menuangkan airnya di areal tanah yang penuh dengan batu-batu hitam. Di sana ada aliran air yang menampung air tersebut. Lalu orang itu mengikuti ke mana air itu mengalir. Tiba-tiba dia (melihat) seorang laki-laki yang berdiri di kebunnya. Ia mendorong air tersebut dengan sekopnya (ke dalam kebunnya).

Kemudian ia bertanya, ‘Wahai hamba Allah!, siapa namamu ?’ Ia menjawab, ‘Fulan’, yakni nama yang didengar di awan. Ia balik bertanya, ‘Wahai hamba Allah!, kenapa engkau menanyakan namaku ?’ Ia menjawab, ‘Sesungguhnya aku mendengar suara di awan yang menurunkan air ini. Suara itu berkata, ‘Siramilah kebun si fulan!. Dan itu adalah namamu. Apa sesungguhnya yang engkau lakukan ? Ia menjawab, Jika itu yang engkau tanyakan, maka sesungguhnya aku memperhitungkan hasil yang didapat dari kebun ini, lalu aku bersedekah dengan sepertiganya, dan aku makan beserta keluargaku sepertiganya lagi, kemudian aku kembalikan (untuk menanam lagi) sepertiganya”
Dalam riwayat lain disebutkan.

وَأَجْعَلُ ثُلُثَهُ فِي الْمَسَاكِينَ وَالْسَائِلِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ

“Dan aku jadikan sepertiganya untuk orang-orang miskin dan peminta-minta serta ibnu sabil (orang-orang yang dalam perjalanan)”.

Itulah diantara kisah orang orang yang bersedekah atau berinfak di jalan Allah lalu Allah berikan ganti langsung dengan yang lebih baik dan lebih banyak. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.247).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar