Rabu, 28 Maret 2018

APA MAKNA DUA KEBAHAGIAAN KETIKA BERBUKA


APA MAKNA DUA KEBAHAGIAN KETIKA BERBUKA PUASA

Oleh Azwir B. Chaniago

Salah satu ibadah yang diwajibkan Allah Ta’ala kepada orang orang beriman adalah  berpuasa pada bulan Ramadhan. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S al Baqarah 183).

Selain itu  ada banyak  pula puasa yang tidak wajib yang disyariatkan dalam Islam. Puasa yang disyariatkan baik yang Sunnah apalagi yang  wajib pastilah memiliki keutamaan yang banyak dan sangat bermanfaat bagi dunia dan akhirat seorang hamba. 
 
Diantara keutamaan puasa yang dilakukan seorang hamba adalah mendatangkan dua kebahagiaan. Hal ini sebagaimana disebut dalam sebuah hadits qudsi. Allah Ta’ala berfirman :  

للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه
 
Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya. (Mutafaq ‘alaihi).
 
Hadits ini adalah satu dari sekian banyak hadis yang menerangkan tentang keutamaan ibadah puasa. Allah secara langsung menyatakan bahwa puasa dapat mendatangkan kebahagiaan pada hati orang-orang yang mengamalkannya. Beban saat berpuasa menahan segala keinginan syahwat kelak berakhir dengan banyaknya   kebaikan yang menyenangkan dan akan diperoleh baik di dunia, maupun di akhirat. Diantaranya adalah dua kebahagiaan sebagaimana dimaksud dalam hadits qudsi diatas).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan : (Ada dua ) Kebahagiaan ketika berbuka maksudnya adalah karena :

(1) Ia merasa senang atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepadanya, yaitu bisa melaksanakan puasa yang merupakan salah satu bentuk amal shalih yang paling utama. (Lihatlah) betapa banyak manusia yang tidak memperoleh nikmat tersebut sehingga mereka tidak berpuasa. Ia juga merasa senang atas makanan, minuman dan hubungan badan yang kembali dihalalkan Allah baginya, setelah sebelumnya diharamkan pada saat berpuasa. 

(2) Adapun kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya adalah ia senang dengan ibadah puasanya ketika ia mendapat balasannya di sisi Allah secara utuh pada saat ia jauh membutuhkannya, ketika dikatakan kepada mereka : Di mana orang-orang yang berpuasa ?. Lalu mereka pun dipersilahkan masuk ke pintu surga dari pintu ar-Rayyan yang tidak akan dimasuki oleh seorang pun selain mereka. (Kitab Majaalisu Syahri Ramadhaan).

Oleh karena maka orang orang beriman akan senantiasa melaksanakan puasa yang diwajibkan kepadanya. Puasa sunnah pun akan dikerjakan sesuai kemampuannya. Dengan demikian dua kebahagian ini akan  diperoleh dan juga manfaat serta keutamaan lainnya dengan mengamalkan ibadah puasa.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.255).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar