Selasa, 13 Maret 2018

ADAKAH CARA MENGOBATI KESEDIHAN ?



ADAKAH CARA MENGOBATI KESEDIHAN ?

Oleh : Azwir B. Chaniago

Bersedih, selain takut kepada  Allah karena dosa,  hakikatnya tidaklah dianjurkan dalam syariat Islam. Bahkan kita mengetahui beberapa ayat al Qur an yang melarang orang beriman untuk bersedih. Diantaranya :

Pertama : Allah Ta’ala berfirman : 

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. (Q.S at Taubah 40)

Kedua : Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Q.S Ali Imran 139).

Nah, terkadang dalam diri seorang hamba terbetik rasa sedih terhadap suatu perkara yang tidak sesuai dengan keinginan. Hendaknya dia berusaha menghilangkannya. Dalam hal ini  ada beberapa cara yang dianjurkan untuk menepis kesedihan bagi orang orang beriman meskipun keadaan yang dihadapi terasa berat, diantaranya adalah :
 
Pertama : Berinfak atau bersedekah di jalan Allah.
Orang orang beriman, ketika  bersedekah  dan berbuat kebajikan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah maka   dadanya akan  terasa lapang, hati menjadi lega. Perhatikanlah dan silahkan dirasakan bahwa pada  suatu hari ketika seorang hamba bersedekah, akan  terasa keadaan hatinya lebih lega, nyaman. Hal ini   tidak seperti keadaannya di hari yang lain ketika dia  tidak bersedekah.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa tidak ada rasa khawatir dan kesedihan akan mendatangi  orang-orang yang berinfak atau bersedekah. Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Q.S al Baqarah 262)

Kedua : Banyak berdzikir kepada Allah Ta’ala.
Banyak berdzikir kepada Allah Ta’ala  mempunyai pengaruh yang menakjubkan untuk melapangkan dada, menenangkan jiwa, memberi kedamaian di hati.  Dzikir akan mendatangkan ketenteraman, dan menghilangkan kegalauan dan kesedihan.

Allah Ta’ala berfirman,:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلَا بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).

Sangatlah  banyak cara berdzikir yang diajarkan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya. Diantara dzikir yang paling agung adalah beribadah kepada Allah Ta’ala dengan membaca Al-Qur`an.

Sungguh bahagia orang orang yang Allah Ta’ala jadikan Al-Qur`an sebagai penyegar dalam hatinya, cahaya dalam dadanya, penawar kesedihannya, pemusnah kegalauan dan kepedihannya, dan penggiringnya ke arah rahmat dan keridhaan Allah Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَ بَيْنَهُمْ إلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْ هُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْ هُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ

Tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu rumah dari rumah (masjid) Allah dalam keadaan mereka membaca kitabullah dan saling mengkaji diantara mereka, melainkan diturunkan ketenangan kepada mereka, diliputi rahmat, dinaungi para malaikat, dan Allah menyebut-nyebut mereka disisi malaikat-Nya. (H.R. Muslim no. 2699).

Salah satu dzikir yang penting dan sangat dianjurkan untuk diamalkan oleh orang orang beriman   antara lain adalah dzikir-dzikir pagi, setelah shalat shubuh  dan dzikir petang yaitu setelah shalat ashar. 

Allah Ta’ala berfirman :

وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ

Dan ingatlah Rabb-mu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.” (Q.S al A’raf 205)

Ketiga : Banyak beristighfar atau memohon ampun.

Sungguh sangatlah banyak keutamaan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, diantaranya adalah untuk MENGHILANGKAN KESEDIHAN DAN MENDAPAT KEGEMBIRAAN, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah : “Barang siapa yang senantiasa beristighfar maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya dan kelapangan dari setiap kesempitannya dan memberi rizki dari arah yang tiada disangka sangka”. (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Oleh karena itu seorang hamba mengalami kesedihan maka perbanyaklah beristighfar dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar setiap kesedihan berubah menjadi kegembiraan dan kesempitan berubah menjadi kelapangan. 

Keempat : Banyak berdoa kepada Allah
Seorang beriman hendaknya  senantiasa berdoa kepada Allah dalam setiap keadaan. Entah itu dalam keadaan senang apalagi dalam keadaan duka. Rasa senang yang kita alami, hendaknya kita bersyukur memuji atas kebesaran Allah Ta’ala atas nikmat-Nya  dan bersabar jika menghadapi kesulitan berupa ujian.


Rasulullah telah mengajarkan   doa ketika kita mengalami kesedihan dalam hati yaitu :

اَللَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ

وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ

وَاَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ

وَاَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّ جَالِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, aku berlindung daripada sifat lemah dan malas, dan aku berlindung padamu dari sikap pengecut dan bakhil, dan aku berlindung padaMu dari cengkaman hutang dan penindasan orang  (H.R Imam Bukhari).

Itulah sebagian cara untuk mengobati Perasaan sedih yang terkadang mendatangi seorang hamba. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.249)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar