MEMAHAMI DAN MENERIMA KEKURANGAN
PASANGAN HIDUP
Oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu tanda
kekuasaan Allah Ta’ala adalah dia menciptakan bagi laki laki yaitu istri dari
jenisnya sendiri. Allah berfirman :
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ
مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ
مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Q.S ar Ruum 21)
Semakna dengan ayat diatas adalah firman Allah
Ta’ala :
هُوَ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ
إِلَيْهَا
Dialah Yang menciptakan kamu dari
diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang
kepadanya. (Q.S al A’raf 189).
Nah, setelah pasangan diperoleh melalui pernikahan yang sah maka
berlayarlah bahtera rumah tangga dan dengan selalu berharap kepada Allah Ta’ala untuk mendapat
keberkahan dan kebahagian.
Perjalanan bahtera rumah tangga
tak selalu mulus. Seseorang mulai melihat kekurangan dari pasangannya masing
masing. Ada kekurangan yang serius dan ada pula yang tidak terlalu berat. Tapi
bagaimanapun kekurangan kekurangan itu bisa diperbaiki menjadi lebih baik.
Bahkan bisa jadi kekurangan itu merupakan ladang pahala jika
disikapi dengan sabar dan syukur.
Seseorang yang hanya melihat
kekurangan pasangannya bahkan tak mau pula melihat kekurangan dirinya,
egois, maka ini bisa menjadi landasan
kericuhan rumah tangga. Ketahuilah bahwa hakikatnya manusia berada pada
kelebihan dan kekurangannya masing masing.
Allah Ta’ala berfirman :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ فَإِن كَرِهۡتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا وَيَجۡعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيۡرٗا كَثِيرٗا ١٩
Dan bergaullah kalian dengan
mereka (para istri) secara patut. Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka
(maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan pada dirinya kebaikan yang banyak. (Q.S an Nisa’ 19)
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah
berkata tentang ayat ini : Yakni mudah-mudahan kesabaran kalian dengan tetap
menahan mereka (para istri dalam ikatan pernikahan), sementara kalian tidak
menyukai mereka, akan menjadi kebaikan yang banyak bagi kalian di dunia dan di
akhirat sebagaimana perkataan Ibnu Abbas radhiallahu
‘anhuma tentang ayat ini, “Si suami mengasihani (menaruh iba) istri (yang
tidak disukainya) hingga Allah subhanahu wa ta’ala
berikan rezeki padanya berupa anak dari istri tersebut dan pada anak itu ada
kebaikan yang banyak. (Tafsir Ibnu Katsir).
Sungguh Rasulullah juga telah
mengajarkan bagaimana sikap seseorang dalam menghadapi kekurangan pasangannya.
Beliau bersabda :
لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً
إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
Janganlah seorang mukmin membenci seorang
mukminah. Jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya maka (bisa jadi) ia ridha
(senang) dengan tabiat/perangainya yang lain. (H.R Imam Muslim)
Imam an Nawawi berkata : Hendaknya seorang
laki laki jangan membenci wanita, Jika dia mendapati pada wanita ada perangai
yang tidak disukai maka pasti dia akan mendapati perangai lain yang dia sukai,
seperti misalnya parasnya kurang cantik tetapi dia taat dalam beragama.
Atau bagus akhlaknya, penyayang, selalu
menjaga diri dan sebagainya. (Syarh Shahih Muslim).
Demikianlah nasehat yang sangat berharga dari
Rasulullah dalam menyikapi kekurangan yang ada pada diri pasangan kita. Jika
seseorang sungguh sungguh memahami makna yang dalam dari hadits ini maka
selamatlah rumah tangganya.
Misalnya seorang istri melihat suami suka
marah, maka si istri akan ridha dengan dengan akhlaknya yang lain seperti dia
rajin beribadah, rajin mengikuti taklim, selalu semangat mencari rizki yang
halal dan yang lainnya.
Demikian pula ketika seorang suami melihat
kekurangan istrinya yang tidak pintar memasak, tidak hafal al Qur an, tetapi
dia punya kelebihan atau kebaikan yang lain seperti pandai mengatur belanja
rumah tangga, sayang, santun dan pandai mendidik anak anak, selalu berlaku baik
kepada orang tua dan mertua dan yang lainnya.
Semuanya itu bisa mencegah keretakan dan
kekisruhan bahtera rumah tangga. Ujung ujungnya akan terbentuklah rumah tangga
yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua.
Wallahu A’lam. (1.241).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar