TAMAK TERHADAP HARTA BISA MEMBINASAKAN
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh tidak ada kebaikan bagi
orang orang yang tamak atau rakus terhadap harta dunia. Apalagi jika dia
mencintai hartanya secara berlebihan. Bahkan sifat tamak manusia terhadap harta
akan membawa mereka kepada kezhaliman dengan memakan harta orang lain secara
tidak sah, melakukan kebohongan dan perbuatan keji lainnya. Sifat tamak bisa
pula mendorong seseorang untuk menghalalkan semua cara untuk mendapatkan harta
dunia.
Sungguh Allah Ta’ala mencela orang
orang yang mencintai harta secara berlebih. Allah berfirman : “Wa innahu lihubbil khairi lasyadiid”.
Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar
benar berlebihan. (Q.S al ‘Aadiyaat 8).
Allah berfirman : “Wa tuhibbunal maala hubban jammaa”. Dan
kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (Q.S al Fajr 20).
Kenyataan memang ada diantara manusia yang serakah, tamak dan
tidak pernah merasa puas dengan harta dunia yang telah ada padanya. Hal ini
telah dijelaskan Rasulullah dalam sabda sabda beliau sebagai peringatan buat
umatnya.
Rasulullah bersabda : “Sungguh seandainya anak Adam memiliki satu
lembah emas niscaya dia sangat menginginkan mempunyai dua lembah (emas). Dan
tidak ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah. Kemudian Allah mengampuni orang
orang yang bertaubat. (Mutafaq ‘alaihi).
Dari ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia
berkata Saya pernah mendengar Ibnu Zubair dalam khutbahnya di Makkah berkata :
Wahai manusia !. Sesungguhnya Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sungguh seandainya anak Adam diberikan satu
lembah yang penuh dengan emas pasti dia akan ingin memiliki lembah yang kedua.
Dan jika seandainya dia sudah diberikan yang kedua pasti dia ingin mempunyai
(lembah emas) yang ketiga. Tidak ada yang dapat menutup perut anak Adam kecuali
tanah. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat siapa saja yang bertaubat.”
(H.R Imam Bukhari 6438).
Dua hadits ini juga menyuruh
manusia bertaubat kepada Allah atas ketamakan dan keserakahannya. Dan Allah
Ta’ala akan menerima taubat orang yang bertaubat dengan ikhlas, jujur dan
sebenar benar taubat.
Sungguh Rasulullah juga telah
mengingatkan umatnya tentang harta dan fitnahnya. Bahkan ketamakan terhadap
harta bisa membinasakan manusia. Rasulullah bersabda : “Inna likulli ummatin fitnatan wa fitnatu ummatil maal”. Setiap
umat memiliki fitnah (ujian) dan fitnah ummatku adalah harta. (H.R at Tirmidzi,
Ibnu Hibban dan al Hakim).
Rasulullah bersabda : “Innamaa ahlaka man kaana qablakumud
diinaaru wa dirhamu, wa humaa muhlikaakum”. Sesungguhnya dinar dan dirham
telah membinasakan orang orang sebelum kalian dan keduanya juga membinasakan
kalian. (H.R al Bazaar, dengan sanad jayyid).
Ketahuilah bahwa tamak atau rakus terhadap harta adalah musuh
bagi orang orang yang ikhlas. Imam Ibnul
Qayyim, dalam Kitab beliau Fawaidul Fawaid, memberikan nasehat yang berharga
buat kaum muslimin.
Kata
beliau : Keikhlasan tidak dapat bersatu dengan salah satu dari dua sifat yaitu (1) serakah atau tamak
dan (2) suka dipuji atau disanjung. Sifat ini tidak akan pernah bersatu dalam diri
seseorang. Bagaimana mungkin air bersatu dengan api. Biawak tentu tidak mungkin bersatu dengan
ikan. Yang satu akan mematikan yang lainnya.
Oleh
karena itu seorang hamba tentu akan akan menjaga sikap qana’ah yaitu merasa
cukup dengan sesuatu yang telah dianugerahkan Allah kepadanya meskipun sedikit.
Tidaklah ketamakan ada dalam diri seseorang kecuali akan membahayakan dunia dan
akhiratnya.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (867).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar