TERNYATA DUNIA INI DILAKNAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ketahuilah
saudaraku, sungguh dunia ini bukan hanya sekedar rendah dan tidak berharga
tetapi dilaknat.
Rasulullah
bersabda : “Alaa innad dun-yaa mal’uunah.
Mal’uunun maa fiihaa illaa dzkrullahi wamaa waalaahu wa ‘alimun au
muta’allimun” Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa
yang ada didalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang Dia cintai dan
seorang orang yang ‘alim atau berilmu dan muta’alliman, orang yang mempelajari
ilmu. (H.R Imam at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abdil Barr. Dihasankan oleh
Syaikh al Albani dalam Shaihih at Targhib wa Tarhib).
Syaikh al Albani menjelaskan bahwa : Yang dimaksud dengan
dunia dalam hadits ini adalah segala urusan yang menyibukkan diri dari Allah
Ta’ala dan menjauhkan dari-Nya. Dan yang dimaksud dilaknat dalam hadits ini
adalah dijauhkannya seseorang (oleh Allah) dari pandangan-Nya.
Dengan nilai dunia yang demikian rendah bahkan dilaknat tentu
tidaklah ada kebaikan bagi seseorang
yang selalu berusaha mengejar harta dunia dan segala perhiasannya. Sungguh
pengecualian dunia dilaknat berdasarkan
hadits diatas ada pada : (1) Berdzikir kepada Allah. (2) Melakukan
segala sesuatu yang Allah cintai. (3) Orang orang yang berilmu. (4) Orang yang
mempelajari ilmu.
Dalam
ssebuah hadits, Nabi juga menjelaskan bahwa dunia memang tidak berharga meskipun hanya
seharga sayap nyamuk. Rasulullah bersabda : “Lau
kaanatid dun-yaa ta’dilu ‘indallahi janaaha ba’udhatin, maa saqaa kaafiran
minhaa syarbata maa’in” Seandainya dunia di sisi Allah sebanding dengan
sayap nyamuk maka Dia tidak memberi minum sedikitpun darinya kepada orang
kafir. (H.R Imam at Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dalam
sebuah hadits disebutkan pula bahwa pada suatu kali Rasulullah berjalan
melewati pasar sementara banyak sahabat
berada di dekat beliau. Beliau berjalan lalu melewati bangkai anak
kambing jantan yang kedua telinganya cacat. Sambil memegang telinga anak
kambing itu beliau bersabda : “Siapa
diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham ?. Para sahabat
berkata : Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang (bisa) kami
perbuat dengannya. Beliau bersabda :
Apakah kalian mau jika (kambing) ini menjadi milik kalian ?. Para sahabat
berkata : Demi Allah, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat,
karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati.
Lalu beliau bersabda : “Fa wallahi laddun-yaa ahwanu ‘alallahi min hadzaa ‘alaikum.” Demi
Allah, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi
kalian. (H.R Imam Muslim).
Lalu
masih adakah diantara kita yang akan menghabiskan umurnya untuk mengejar
sesuatu yang dilaknat, hanya senilai dengan sayap nyamuk dan lebih hina dari
bangkai anak kambing yang cacat. Na’udzubillah.
Insya
Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (866).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar