BAHAYA MENGUMBAR PANDANGAN MATA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah memberikan mata bagi
manusia sebagai karunia atau nikmat yang sangat besar. Ketahuilah bahwa tidak
ada nikmat yang diberikan Allah kepada manusia kecuali untuk disyukuri dan dipergunakan
untuk sesuatu yang Allah ridha. Sangatlah tercela jika seseorang menggunakan
nikmat yang diberikan kepadanya untuk bermaksiat kepada Allah Ta’ala.
Berkenaan dengan nikmat mata,
sungguh Allah telah mengingatkan dalam firman-Nya : “Qul lilmu’miniina yaghudhdhuu min abshaarihim wa yahfazhu furuujahum ,
dzaalika azkaa lahum, innallaha khabiirun bimaa yashnauun”. Katakanlah
kepada laki laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara
kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu perbuat. (Q.S an Nur 30).
Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya, berilah pengarahan dan katakan
kepada kaum Mu’minin, yang masih mempunyai keimanan yang dapat mencegah mereka
terjerumus dalam perbuatan yang menodai keimanan mereka : Hendaklah mereka menahan pandangannya, dari melihat aurat
aurat, hal hal yang tidak pantas dilihat dan wanita wanita yang bukan mahram
dan anak anak yang rupawan, yang ditakutkan terjadi fitnah bila melihatnya. Dan
juga dari melihat perhiasan dunia yang dapat memperdayakan dan menjerumuskan
pada perkara yang diharamkan. (Tafsir Karimir Rahman)
Sungguh betapa buruknya akibat yang
ditanggung seseorang yang tidak mau
menjaga pandangannya. Betapa banyak manusia yang jatuh kepada kehinaan yang
bermula dari pandangan dan berketerusan kepada keharaman dan maksiat yang lebih
besar.
Imam Ibnul Qayyim berkata : Kebanyakannya maksiat itu masuk kepada
seorang hamba melalui empat pintu. Empat pintu tersebut adalah (1) Kilasan
pandangan, (2) Betikan di benak hati, (3) Ucapan, dan (4) Perbuatan.
Maka seorang hamba haruslah menjadi penjaga gerbang
pintu bagi dirinya sendiri pada keempat gerbang tersebut. Hendaknya ia berusaha terus berjaga
ditempat-tempat yang rawan ditembus oleh musuh-musuh yang akibatnya merekapun
merajalela (berbuat kerusakan) di kampung-kampung kemudian memporak-porandakan
dan meruntuhkan semua bangunan yang tinggi.
Adapun mengumbar pandangan, maka dia adalah pembimbing (penunjuk
jalan) bagi syahwat dan utusan syahwat. Menjaga pandangan merupakan dasar untuk
menjaga kemaluan. Barangsiapa yang mengumbar pandangannya maka dia telah
mengantarkan dirinya terjebak dalam tempat-tempat kebinasaan.
Ketahuilah bahwa pandangan merupakan sumber munculnya kebanyakan
malapetaka yang menimpa manusia, karena pandangan melahirkan betikan hati
kemudian berlanjut betikan di benak hati menimbulkan pemikiran, perenungan dan
lamunan. Lalu pemikiran menimbulkan syahwat kemudian syahwat melahirkan
keinginan kemudian menguat kehendak tersebut hingga menjadi ‘azam atau tekad,
keinginan yang sangat kuat, lalu
timbullah tindakan dan jika terjadi tindakan tersebut maka tidak sesuatupun
yang mampu mencegahnya.
Oleh karena itu dikatakan : Kesabaran untuk menundukkan pandangan
lebih mudah daripada kesabaran menahan kepedihan yang akan timbul kelak akibat
tidak menjaga pandangan.
Yaa Rabb, berilah kami kekuatan untuk selalu menjaga pandangan
kami dari apa apa yang telah Engkau haramkan bagi kami.
Wallahu A’lam. (368)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar