MENAMBAH
HARTA DENGAN BERZAKAT, INFAK
DAN SEDEKAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Adalah
salah satu kewajiban seorang muslim untuk berusaha mencari harta untuk
menafkahi diri dan keluarganya. Diantara cara yang umum dilakukan manusia untuk mendapatkan harta dan tambahannya adalah dengan berusaha sendiri, seperti berdagang,
bertani, beternak dan yang lainnya. Adapula yang bekerja pada orang lain atau
perusahaan untuk mendapatkan upah. Semua ini adalah sangat baik sehingga dia
punya penghasilan dan tidak menggantungkan kebutuhan hidupya kepada orang lain.
Tapi
ketahuilah saudaraku, sebenarnya ada cara lain yang juga bisa dilakukan untuk mendapatkan tambahan
harta bahkan dengan berlipat ganda. Caranya
adalah dengan senantiasa membayar zakat, berinfak dan bersedekah.
Sungguh
cara ini dijamin Allah pasti berhasil. Dan jika Allah yang menjamin maka
kepastiannya jelas ada dan wajib diyakini. Perhatikanlah firman Allah dan
hadits berikut ini :
Pertama : Allah berfirman : “Waidz ta-adzdzana rabbukum la-in
syakartum la aziidannakum wa la-in kafartum inna ‘adzaabii lasyadiid” Dan
(ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya
Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku)
maka pasti adzab-Ku sangat pedih. (Q.S Ibrahim 7).
Lalu
bagaimana pendalilannya. Disini disebutkan kalau engkau bersyukur akan ditambah
nikmat. Ketahuilah bahwa salah satu tanda bersyukur adalah menggunakan nikmat
itu di jalan Allah. Oleh karena itu jika seseorang mendapat nikmat harta lalu dia
bersyukur dengan cara membelanjakan sebagian untuk jalan Allah seperti zakat,
infak dan sedekah maka Allah menjamin untuk memberikan tambahan terhadap harta
tersebut. Jadi inilah salah satu jalan
untuk mendapatkan rizki dan tambahannya.
Ibnu
Mas’ud seorang sahabat yang mulia memberikan penjelasan tentang kalimat :
“Aku akan menambah nikmat kepadamu” Allah akan menambah, maknanya adalah : Nikmat
yang sudah ada (padamu tidak diambil) dan akan diberikan pula tambahannya.
Kedua : Allah berfirman : “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti
sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus
biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas
dan Maha Mengetahui”.(Q.S al Baqarah 261)
Sungguh
ayat ini dengan sangat terang menjelaskan bahwa Allah melipat gandakan harta
orang orang yang berinfak di jalan-Nya sampai tujuh ratus kali lipat bahkan
bisa jadi lebih dari itu.
Syaikh
as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan
dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat
ganda lagi banyaknya dari itu. Karena
itu Allah berfirman : “Allah melipat
gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai
dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan
keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan
dari infaknya tersebut. (Tafsir Karimir Rahman).
Tentang
pelipat gandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam : “Man
anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin”
Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali
lipat. (H.R Imam Muslim).
Ketiga : Dari Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala
berfirman: Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu.
(Muttafaq 'alaih).
Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik
untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: “Wamaa anfaqtum min syai-in fahuwa
yukhlifuhuu, wa huwa khairur raaziqiin” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya
dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya (Q.S Saba' 39).
Hadits ini sangatlah agung. Ia
mengandung perintah untuk bersedekah dalam kebaikan dan berinfak fisabilillah.
Lalu anjuran untuk bergembira dengan ganti dari kemurahan Allah Ta'ala. Bahwa
sedekah dan infak termasuk sebab utama datangnya keberkahan dan
dilipatgandakannya rezeki. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberi ganti
dengan surga bagi siapa yang berinfak di jalan-Nya.
Namun
demikian satu hal yang paling penting diingat bahwa inti pokok dari tujuan
berzakat, berinfak dan sedekah adalah mengharapkan ridha Allah dan dalam rangka
mendekatkan diri kepada-Nya. Tapi dengan kasih sayang-Nya, Allah
memberi janji untuk melipatkan gandakan
balasan terhadap harta yang diinfakkan di jalan-Nya. Lalu kita mau menunggu apa
lagi. Fastabiqul khairaat.
Wallahu A’lam. (371)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar