JANGAN MENYELISIHI RASULULLAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Para ulama tidak berbeda pendapat bahwa salah satu syarat diterimanya ibadah adalah ittiba’ yaitu mengikuti apa yang
diajarkan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah bersabda :“
Man ‘amila amalan laisa ‘alaihi amrunaa fahuwa raddun”. Barang siapa beramal yang tidak ada perintahnya dari kami
maka amalannya tertolak. (H.R Imam Muslim).
Dikisahkan oleh Khatib al Baghdadi bahwa pada satu kali Imam
Malik dimintai pendapatnya oleh seseorang
yang akan melakukan ibadah umrah dari Madinah. Orang ini berkata : Wahai Syaikh,
aku mau Umrah dan aku akan mengambil miqad (tempat start dan berniat untuk
umrah, pen.) dari Masjid Nabawi. Imam
Malik berkata : Jangan lakukan itu. Itu menyelisihi Rasulullah.
Ambillah miqad dari Dzul Hulaifah yaitu sebagaimana yang dicontohkan
oleh Rasulullah.
Tapi orang ini menjawab : Aku ingin miqad dari Masjid Nabawi,
yaitu Masjid Nabi, jadi lebih utama.
Kalau engkau lakukan, kata Imam Malik, maka aku khawatir engkau akan tertimpa
fitnah (ujian atau cobaan).
Fitnah apa wahai
Syaikh, saya cuma menambah jarak dan mengambil miqad dari tempat yang mulia
yaitu Masjid Nabawi, agar lebih afdhal.
Imam Malik menjawab :
Engkau akan tertimpa fitnah dan adzab karena engkau menganggap dirimu lebih
baik dan lebih tahu dari Rasulullah. Lalu Imam Malik membacakan firman Allah
dalam surat an Nur 63 : “Falyahdzarilladziina yukhaalifuuna ‘an amrihii an
tushiibahum fitnatun au yushiibahum ‘adzaabun aliim” Maka hendaklah orang orang yang
menyelisihi perintah Rasul, takut akan ditimpa fitnah atau azab yang
pedih.
Jadi berhati hatilah wahai saudaraku. Janganlah beramal atau
beribadah yang tidak ada petunjuknya dari Rasulullah. Jika melakukan suatu amal yang tidak ada petunjuk
atau perintahnya maka paling tidak ada
tiga keburukan disitu :
Pertama : Seolah olah kita menganggap bahwa agama ini belum sempurna lalu kita
menambah atau menguranginya.
Kedua : Kita mengamalkan sesuatu dalam agama yang tidak ada petunjuknya dari
Rasulullah maka amalan itu tertolak, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim
diatas.
Ketiga : Jika kita menyelisihi Rasulullah, maka dikhawatirkan akan datang
fitnah (ujian, cobaan) dan adzab, sebagaimana firman Allah dalam surat an Nuur
ayat 63
diatas. Na’udzubillahi min
dzaalik.
Wallahu ‘alam. (172)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar