URGENSI SHALAT LIMA WAKTU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh tidak ada keraguan sedikitpun bahwa shalat adalah
salah satu ibadah paling utama dalam Islam. Ketahuilah bahwa keislaman
seseorang tidak akan tegak kecuali dengan shalat. Hukum melakukan shalat lima waktu adalah
wajib.
Didalam al Qur an dan hadits yang shahih sangatlah banyak
ayat dan hadits yang memerintahkan seorang hamba untuk mendirikan shalat. Allah berfirman : “Innash shalaata kaanat ‘alal mu’minina
kitaaban mauquutaa” Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya bagi orang orang yang beriman. (Q.S an Nisa’ 103)
Allah berfirman : Aqimish shalaata liduluukisy syamsyi ilaa ghasaqil laili wa qur aanal fajr
kaana masyhuudaa” Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir
sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat
shubuh itu disaksikan (oleh malaikat) Q.S al Isra’ 78).
Tentang kewajiban shalat lima waktu, Rasulullah telah
bersabda kepada Muadz bin Jabbal pada waktu beliau mengutusnya untuk berdakwah
ke negeri Yaman. “Fa’limhum, innallaha qadiftaradha ‘alaihim khamsa salawaatin fi kulli yaumin
wal lailah” Ajarkanlah mereka bahwa Allah telah mewajibkan shalat lima
waktu setiap hari dan malam (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Qadhi Iyadh berkata : Dan umat ini pun telah bersepakat akan
kewajiban shalat lima waktu dalam sehari semalam (Al Mughni, Ibnu Qudamah).
Tentang urgensi shalat.
Pertama : Shalat adalah tiang agama
Sesuatu tidak akan tegak jika tidak dengan tiangnya. Begitupun
agama ini hanya akan tegak dengan tiangnya pula yaitu shalat. Rasulullah
bersabda : “Ra’sul amril islaamu, wa’amuuduhush shalaatu wa dzirwatu
sanaamihil jihaad” Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat
dan puncaknya adalah jihad. (H.R Imam at
Tirmidzi, dan yang lainya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
Kedua : Kewajiban yang terus menerus
Kewajiban shalat adalah kewajiban yang terus menerus sampai
akhir hayat selagi akal masih ada. Dalam keadaan sulit seperti safar, sakit bahkan
dalam suasana perang sekalipun tidaklah kewajiban shalat ini gugur. Yang ada
hanya rukhshah bila dalam keadaan sulit untuk mengerjakannya. Allah telah memerintahkan untuk memelihara shalat walaupun dalam keadaan mencekam. Allah
berfirman : “Peliharalah semua shalat (mu) dan (pelihralah shalat wustha.
Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk. Jika kamu dalam keadaan
takut ( ada bahaya) maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian
apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah
telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui” (Q.S al Baqarah 238-239)
Ketiga : Ibadah yang akan dihisab pertama kali.
Demikian pentingnya kedudukan shalat maka yang pertama kali
akan ditanyakan kepada seorang hamba adalah shalatnya. Rasulullah bersabda : “Awwalu
maa yuhaasabu bihil ‘abdu yaumal qiyaamatish shalatu, faiin shaluhat shaluha
lahu saa-iru ‘amalihi wain fasadat fasada
saa-iru amalih” Pertama kali yang akan dihisab pada hari kiamat dari
seorang hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh
amalannnya, jika shalatnya buruk maka buruk pula seluruh amalannya. (H.R Imam
Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Keempat : Akhir perkara yang akan terlepas.
Apabila shalat telah hilang ditengah tengah manusia maka itu
pertanda bahwa akan hilang pula agama ini. Rasulullah bersabda : Layunqadhanna
‘ural islaami ‘urwatan fakullamaa nutaqadhat ‘urwatun tatsabbatsan naasu
billatii taliihaa wa auwaluhunna naqdhal hukmu wa aakhiruhunnash shalaah”
Akan terlepas tali Islam sehelai demi sehelai. Acap kali satu tali Islam
terlepas, maka manusia akan berpegang pada tali berikutnya. Yang pertama kali terlepas
dari Islam ini adalah hukum dan yang terakhir adalah shalat. (H.R Imam Ahmad,
dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Kelima : Wasiat terakhir Rasulullah.
Demikian urgentnya kedudukan shalat, maka pada saat menjelang
wafat beliau Rasulullah masih memberikan
wasiat tentang shalat. Ali bin Abi Thalib berkata : “Adalah ucapan terakhir
yang disampaikan Nabi salallahu ‘alaihi wasallam : Shalat … shalat… dan
takutlah kepada Allah dari budak budak yang kalian miliki” (H.R Imam ath
Thabrani, Syaikh al Albani berkata :
Hadits ini shahih dengan terkumpulnya jalan yang sangat banyak).
Sebagai penutup, izinkan saya menasehatkan kepada setiap muslim
yang saat ini masih mengabaikan ataupun lalai dalam shalatnya. Bangkitlah
sekarang juga. Jangan ditunda lagi. Segeralah berwudhu’ mulailah shalat karena
kita tidak tahu berapa lama lagi Allah memberi kesempatan kepada kita untuk beramal
di dunia ini. Tidakkah kalian takut kepada peringatan Allah dalam firman-Nya : “Fa-amma man
taghaa. Wa aatsaral hayaatad dunyaa. Fa-innal jahiima hiyal ma’waa” Adapun orang yang melampaui batas dan lebih
mengutamakan kehidupan dunia. Maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya.
(Q.S an Nazi-at 37-39)
Wallahu A’lam. (189)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar