TENTANG INTI MUHASABAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu cara untuk memelihara diri agar selamat di dunia
dan diakhirat adalah dengan senantiasa
melakukan muhasabah atau introspeksi diri. Memeriksa diri terhadap apa yang
telah dilakukan dan apa yang telah diucapkan pada setiap saat dalam kehidupan
ini.
Rasulullah
bersabda : “Orang yang pandai adalah orang yang menghisab
(mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian.
Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta
berangan-angan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala”. (H.R Imam at Tirmidzi)
Umar bin Khaththab berkata : “Hisablah (evaluasilah,
introspeksilah, periksalah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah
(bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab
itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di
dunia”.
Imam Ibnul Qayyim al Jauziah dalam Kitab Ighatsatul Lahfan
menyebutkan empat inti atau pokok dalam muhasabah yaitu :
Pertama : Muhasabah atas semua kewajiban. Jika seseorang ingat ada yang kurang
dari amalan wajibnya maka dia harus memperbaiki dan menggantinya.
Kedua : Muhasabah atas semua larangan. Jika seseorang menyadari bahwa ada
larangan yang dilanggar maka dia harus segera bertaubat dan memohon ampun serta
melakukan kebaikan yang dapat menghapuskan dosa.
Ketiga : Muhasabah atas kelalaian. Jika seseorang lalai dari apa yang telah
diciptakan untuknya maka susullah dengan dzikir dan menghadap Allah Subhanahu
wa Ta’ala.
Keempat : Muhasabah atas apa yang telah dikatakan, atau kakinya telah berjalan
menujunya atau kedua tangannya telah menyentuhnya atau kedua telinganya telah
mendengarnya. Atau apa yang diinginkan dari semuanya ini ? Dan untuk siapa dia melakukannya ? Dan atas dasar apa seseorang mengerjakannya ?
Seseorang harus mengetahui dua pertanyaan atas setiap pekerjaan dan ucapannya
yaitu : (1) Untuk siapa dia melakukannya dan (2) bagaimana (cara) dia bisa
melakukannya. Pertanyaan yang pertama adalah pertanyaan tentang keikhlasan
sedangkan pertanyaan kedua adalah pertanyaan tentang mengikuti
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam.
Ya Allah berilah kami
kekuatan untuk menjadi orang orang yang selalu menghisab diri sebelum diri kami
dihisab di yaumil akhir.
Allahu a’lam. (174)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar