PUASA MEMBENTENGI DIRI DARI PERBUATAN TERCELA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah
menurunkan perintah puasa wajib di bulan Ramadhan, sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
Wahai orang-orang yang beriman !. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Q.S al Baqarah 183)
Selain itu ada banyak pula puasa sunnah yang
disyariatkan. Semuanya pastilah memiliki keutamaan dan kebaikan yang banyak bagi
hamba hamba Allah yang mengamalkannya.
Diantara kebaikan dan keutamaan bagi hamba
Allah yang mengamalkannya adalah
DIRINYA TERJAGA DARI PERBUATAN BURUK DAN TERCELA. Perhatikanlah bahwa jika
seorang hamba sedang berpuasa dia akan berusaha menjauhkan anggota tubuhnya
atau dirinya dari perbuatan tercela tersebab puasanya.
Dengan kata lain, seseorang yang berpuasa
berarti dia membentengi diri dari segala perbuatan buruk, karena tak ingin
puasanya menjadi sia sia ataupun berkurang nilainya. Diantaranya :
(1) LIDAHNYA akan terjaga dari perkataan
tercela seperti ghibah, namimah, berkata kasar dan kotor, menipu, berbohong dan
yang lainnya.
(2) MATANYA akan terjaga dari melihat sesuatu yang tidak halal
baginya yaitu dengan senantiasa menundukkan pandangan.
(3) TELINGANYA tak mau mendengar atau selalu
menjauh dari sesuatu yang yang tak pantas didengar.
(4) TANGANNYA akan dijauhkannya dari memegang
yang haram, tak mau mengambil harta orang lain secara bathil, tak mau menanda
tangani kwitansi bodong. Bahkan jari jari tangannya akan dijaga yaitu tak
membuat tulisan atau sharing yang tak pantas.
(6) KAKINYA tak mau melangkah ke tempat
tempat rusak dan haram yang akan
membahayakan diri dan agamanya.
Jadi paling tidak ada enam keutamaan yang akan
diperoleh seseorang yang menjalani puasanya dengan SUNGGUH SUNGGUH dan berharap
PAHALA dari Allah Ta’ala.
Nah, ketika seorang hamba sering melakukan
puasa maka sifat menjauhkan diri dari
perbuatan tercela AKAN MENJADI KEBIASAANNYA bahkan bisa melekat pada dirinya
meskipun dia sedang tidak berpuasa. Ujungnya adalah keselamatan dirinya di
dunia dan diakhirat.
Selain itu, ketahuilah bahwa di akhirat kelak
ada berita gembira bagi bagi orang orang yang berpuasa di dunia yaitu
terlindung dari api neraka. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ
يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
Puasa adalah perisai yang dapat melindungi
seorang hamba dari siksa neraka (H.R Imam Ahmad).
Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan
: Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka, INI
MENCAKUP PUASA YANG WAJIB SEPERTI PUASA RAMADHAN DAN JUGA PUASA SUNNAH seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa
Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa Arafah, dan
puasa ‘Asyura. (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi al Arba’in an
Nawawiyyah).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah bersungguh
sungguh dalam mengamalkan puasa Ramadhan dan juga puasa puasa sunnah di luar
Ramadhan. Dengan demikian bisa membentengi diri dari perbuatan buruk. Wallahu
A’lam. (1.996).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar