DISUNAHKAN MEMBACA AYAT KURSI SEBELUM TIDUR
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Ta’ala berfirman :
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ
مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ
إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا
يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang
Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak
tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada
yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya.
Dia mengetahui apa yang dihadapan mereka dan
apa yang di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun
tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kusi-Nya meliputi langit dan
bumi. Dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi,
Mahabesar. (Q.S al Baqarah 255).
Firman Allah Ta’ala dalam surat al Baqarah
ayat 255 betul betul sangat dikenal oleh hamba hamba Allah sebagai ayat yang
agung. Dalilnya adalah sebagaimana disebutkan dalam
pertanyaan yang diajukan oleh Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam kepada Ubay bin Ka’ab : Ayat mana yang paling
agung dalam Kitabullah ?. Ubay menjawab : Ayat Kursi.
Maka beliau Shallallahu ‘alaihi
wasallam menepuk dada Ubay kemudian berkata : Wahai Abu Mundzir, semoga
engkau berbahagia dengan ilmu yang engkau miliki. (H.R Imam Muslim).
Tentang keagungan ayat kursi juga
dijelaskan oleh Imam an Nawawi : Para ulama berkata bahwa hal itu dikarenakan
di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah,
wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan,
sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat
kursi. (Syarh Shahih Muslim)
Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan lalai menghafal dan membacanya pada waktu waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah Salallahu a’laihi Wasallam karena akan mendatangkan kebaikan yang banyak diantaranya adalah DIBACA KETIKA HENDAK TIDUR.
Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan lalai menghafal dan membacanya pada waktu waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah Salallahu a’laihi Wasallam karena akan mendatangkan kebaikan yang banyak diantaranya adalah DIBACA KETIKA HENDAK TIDUR.
Diriwayatkan dari Abdurrahman as Sakhkhar yang dikenal
dengan kun-yah Abu Hurairah bahwa pada satu waktu dia berkata : Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam
menyerahiku tugas
untuk menjaga harta zakat fitrah.
Kemudian pada suatu malam ada seseorang yang datang, lalu ia mulai mengambil
makanan. Maka aku menangkapnya, lalu aku berkata, Aku pasti akan menyerahkanmu
kepada Rasulullah.
Ia (lelaki tersebut) berkata : Aku adalah
orang yang membutuhkan dan aku memiliki tanggungan keluarga. Aku juga memiliki
kebutuhan yang mendesak. Maka aku pun
melepaskannya.
Lalu ketika pagi tiba, Rasulullah Salallahu
‘alahi Wasallam
bersabda : “Wahai
Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh orang yang engkau tangkap tadi malam? .
Aku menjawab : Wahai Rasulullah, ia mengadu tentang kebutuhannya dan keluarga
yang mendesak, maka aku kasihan kepadanya lantas aku melepaskannya. Lalu beliau
bersabda : “Ia
telah membohongimu dan ia akan kembali lagi.”
Maka aku tahu
bahwa ia akan kembali lagi, berdasarkan sabda Rasulullah.
.Lantas aku
mengintipnya, dan ia pun datang (kembali)
mengambili makanan. Aku berkata : Aku pasti akan menyerahkanmu kepada
Rasulullah.
Laki laki itu berkata : Biarkanlah aku, aku
ini orang yang membutuhkan. Aku memiliki tanggungan keluarga. Aku tidak akan
kembali lagi. Janjinya. Maka aku mengasihaninya lalu melepaskannya.
Pada pagi harinya,
Rasulullah
bertanya kepadaku : “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan orang yang engkau tangkap
semalam?”. Aku menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia memiliki
keperluan dan keluarga, maka aku kasihan lalu melepaskannya.” Kemudian beliau
bersabda : “Ia
telah membohongimu dan ia akan kembali lagi.”
Maka aku pun
mengintipnya untuk yang ketiga kalinya. Ia pun datang mengambil makanan. Aku
lalu menangkapnya, kemudian berkata, “Aku pasti akan menyerahkanmu kepada
Rasulullah
dan ini adalah ketiga kalinya engkau mengaku
tidak akan kembali lagi. Maka laki laki itu berkata : Lepaskanlah aku, karena
aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang Allah jadikan bermanfaat
untukmu. Aku bertanya menyelidik : Apakah itu ?.
Ia berkata : Apabila
engkau pergi tidur, maka bacalah ayat Kursi, maka akan ada terus penjagaan
(bagimu) dari Allah dan syaithan tidak
dapat mendekatimu sampai waktu pagi.
Lalu aku membiarkannya pergi.
Ketika pagi hari,
Rasulullah Salallahu ‘alai Wasallam
berkata kepadaku : “Apa yang dilakukan orang yang engkau tangkap
semalam ?.” Aku menjawab, “Wahai Rasulullah : Ia mengaku bahwa ia bisa
mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang bermanfaat untukku, kemudian aku
membiarkannya pergi.” Beliau bertanya : “Apakah
itu ?”.
Aku menjawab, ia
berkata kepadaku : Apabila engkau hendak
tidur, maka bacalah ayat Kursi dari awal sampai akhir : Allahu la ilaha illa
huwal hayyul qayyum. Dan ia berkata
kepadaku : Akan terus ada penjagaan dari Allah atas kamu, dan syaithan tidak
akan mendekatimu sampai pagi.
Maka Nabi
bersabda :
“Ia telah berkata jujur kepadamu walaupun ia si pendusta. Tahukah engkau siapa
yang berbicara kepadamu itu sejak tiga hari
lalu, wahai Abu Hurairah ?”. Aku menjawab : Tidak wahai Rasulullah. Beliau
bersabda : “Itu adalah syaithan.”
(H.R Imam Bukhari).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar