ORANG TUA MENDOAKAN ANAK DALAM SEMUA KEADAAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika anak berada pada usia tamyiz yaitu
sudah mulai bisa membedakan yang baik dan yang buruk, terkadang dia melakukan
perbuatan perbuatan yang tak disukai orang tuanya.
Diantara contohnya adalah tak mau merapihkan
barang barang pribadinya seperti sepatu, tas dan buku buku. Kalau makan,
terkadang suka berantakan. Sudah saat mandi masih malas malasan meskipun sudah
disuruh beberapa kali. Terkadang pula mengganggu saudaranya yang sedang
mengerjakan tugas sekolah, dan banyak lagi yang lainnya.
Terhadap hal ini berbagai reaksi orang tua.
Ada yang marah besar, memaki bahkan ada yang sampai memukul. Ada pula yang
memberi hukuman misalnya dengan mengurangi uang jajan selama sepekan. Ada pula
yang memberi nasehat tapi dengan kalimat tak bijak bahkan cenderung kasar
meskipun maksudnya baik. Kalau disandarkan kepada syariat maka berbagai reaksi
seperti ini tidaklah dianjurkan.
Ketahuilah, bahwa ada acara lain yang lebih
bijak dan sangat baik untuk dilakukan jika anak berlaku tak baik. Tak perlu
berkata kasar, pakai marah atau hukuman. diantaranya adalah :
Pertama : Diberi nasehat dengan lemah lembut.
Ketahuilah bahwa memberi nasehat dalam hal ini
sangat diperlukan namun haruslah dengan lemah lembut. Perhatikanlah hadits
hadits berikut ini.
(1) Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda :
يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ
الأَمْرِ كُلِّهِ
Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu
Mahalembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan. (H.R Imam Bukhari)
(2) Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim
dengan lafaz :
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ
وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي
عَلَى مَا سِوَاهُ
Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut
dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak
diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya.
(3) Juga
diriwayatkan dari
Aisyah, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّالرِّفْقَ لاَيَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ
يُنْزَ عُ مِنْ شَيءٍ إِلاَّ شَانَهُ
Sungguh, segala sesuatu yang dihiasi
kelembutan akan nampak indah. Sebaliknya, tanpa kelembutan segala sesuatu akan
nampak buruk. (H.R Imam Muslim)
(4) Dan ketahuilah bahwa kelembutan akan
mendatangkan kebaikan. Satu hadits dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ يُحْرَمِ الْخَيْرَ
Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut,
maka tidak akan mendapatkan kebaikan. (H.R Imam Muslim).
Kedua : Selalu mendoakan kebaikan bagi anak.
Adalah menjadi kebiasaan umumnya orang tua
untuk mendoakan anak anaknya. Ketahuilah bahwa mendoakan anak harus dilakukan dalam semua keadaan anak. Doakan
ketika mereka baik baik saja dan LEBIH PENTING LAGI DOAKAN KETIKA DIA MELAKUKAN
SESUATU YANG TIDAK BERKENAN bagi orang tuanya. BAHKAN SEMAKIN PENTING
UNTUK MENDOAKAN KEBAIKAN JIKA SATU SAAT
MEREKA MELAKUKAN PERBUATAN BURUK SEKALIPUN. Ingatlah, bahwa semakin banyak anak
anak melakukan buruk maka semakin banyak diperlukan doa yang baik dari orang
tua untuk memperbaiki keadaan mereka.
Ketahuilah bahwa anak anak sangat membutuhkan
doa yang baik dari orang tuanya, bagaimanapun keadaan mereka. Sungguh doa orang
tua mudah diijabah. Perhatikanlah hadits hadits berikut ini :
(1) Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ
شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُومِ
Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi
yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang
dizhalimi. (H.R Abu Dawud, dihasankan
oleh Syaikh al Albani)
(2) Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ
الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
Tiga doa yang tidak tertolak yaitu doa orang
tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir. (H.R al Baihaqi
dalam Sunan al Kubra, di shahihkan oleh
Syaikh al Albani).
(3) Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ
لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ
الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan
lagi yaitu doa orang yang dizhalimi, doa orang yang bersafar dan doa yang baik
orang tua pada anaknya. (H.R Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Ada satu kisah tentang Dr. Abdurrahman as
Sudais, Imam Masjidil Haram yang di doakan ibunya. Beliau hafal al Qur an sejak
umur 12 tahun. Pendidikan S3-nya di Universitas Ummul Qura Makkah, lulus dengan
nilai Cum Laude.
Syaikh as Sudais resmi menjadi imam dan khatib
Masjidil Haram Makkah tahun 1404 Hijriyah. Pertama kali mengimami shalat di
Masjidil Haram pada tanggal 22 Sya’ban 1404 Hijriyah dan pada bulan Ramadhan
tahun yang sama menjadi Khatib pertama kali di Masjidil Haram. Pada waktu itu
UMUR BELIAU BARU 22 TAHUN. Iya 22 tahun,
masih sangat muda.
Ketika masih kecil Abdurrahman as Sudais
pernah menaburkan pasir kedalam makanan yang sudah disiapkan ibunya untuk tamu
yang akan berkunjung ke rumahnya.
Ibunya tentu marah lalu berkata : IDZHAB,
JA’AKALALLAHU IMAAMAN LIL HARAMAIN. Pergi kamu, biar kamu jadi imam di
Haramain. Ternyata kemarahan ibunya yang diucapkan dalam BENTUK DOA KEBAIKAN
yaitu menjadi imam di Masjidil Haram diijabah oleh Allah Ta’ala.
Oleh karena itu
para orang tua hendaklah senantiasa
berdoa untuk kebaikan anak anaknya DALAM SEMUA KEADAAN karena doa orang tua
TERUTAMA DOA IBU, MUDAH DIIJABAH oleh Allah Ta’ala.
Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar