BAHAYA BESAR JIKA RUKU' DAN SUJUD TAK SEMPURNA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Shalat fardhu lima waktu sehari semalam adalah
kewajiban paling pokok yang harus dijaga oleh hamba hamba Allah. Ketahuilah
bahwa termasuk menjaga shalat adalah mengamalkan tata caranya seperti ruku’ dan sujud yang benar.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى أُصَلِّى
Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat
(H.R Imam Bukhari)
Kalau diperhatikan, di zaman ini, ada sebagian
saudara saudara kita yang masih saja terburu buru dalam melaksanakan shalat dan
biasanya YANG JADI KORBAN ADALAH RUKU’ DAN SUJUDNYA karena tak bisa sempurna. Kita
tidak mengetahui kenapa saudara saudara kita itu terburu buru dalam shalatnya.
(Mungkin (?) ingin bersegera mengejar aktivitas atau keuntungan dunia yang
sudah ada dalam angan angannya.
Ketahuilah bahwa ruku’ dan sujud HARUSLAH
SEMPURNA karena dua posisi ini termasuk hal yang wajib tak boleh diabaikan
dalam shalat fardhu dan shalat sunnah kecuali dalam shalat jenazah yang memang
tak ada ruku’ dan sujudnya.
Sangatlah banyak bahaya, BAHKAN BAHAYA BESAR,
yang akan mendatangi orang orang orang yang tak sempurna ruku’ dan sujudnya
ketika shalat. Sungguh, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah
mengingatkan umatnya tentang KERUGIAN ATAU BAHAYANYA, dalam sabda beliau :
Pertama : Shalatnya tidak sah dan tidak
diterima.
Dalam hal ini akan disebutkan dua hadits yaitu
:
(1) Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam mengingatkan tentang seseorang yang shalat selama 60 tahun
tapi tak satupun shalatnya diterima. Beliau bersabda
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً مَا تُقْبَلُ لَهُ صَلَاةٌ، لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ، وَيُتِمُّ السُّجُودَ وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ.
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُصَلِّي سِتِّينَ سَنَةً مَا تُقْبَلُ لَهُ صَلَاةٌ، لَعَلَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَلَا يُتِمُّ السُّجُودَ، وَيُتِمُّ السُّجُودَ وَلَا يُتِمُّ الرُّكُوعَ.
Sesungguhnya (ada) seseorang yang shalat
selama enam puluh tahun namun tak satu shalat pun diterima. Barangkali orang
itu menyempurnakan ruku’ tapi tidak
menyempurnakan sujud. Atau menyempurnakan sujud namun tidak menyempurnakan
ruku’nya. (H.R al Asbahani, lihat Shahih at Targhib).
(2) Dari Ali bin Syaiban yang mengatakan, kami
pernah shalat dibelakang Rasulullah Salallahi ‘alaihi Wasallam, kemudian beliau
melirik kepada seseorang yang shalatnya tidak tegak (yaitu tidak lurus tulang
punggungnya) dalam ruku’ dan dan sujud. Setelah selesai shalat, Nabi Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
يَا مَعْشرَ المُسْلِمِين
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يُقِمْ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ
والسُّجُوْدِ
Wahai kaum muslimin, tidak ada shalat bagi
mereka yang tidak menegakkan punggungnya ketika ruku’ dan sujud. (H.R Imam
Ahmad dan Ibnu Majah dishahihkan oleh
Syaikh al Albani).
Kedua : Allah Ta’ala tak mau melihat
shalatnya.
Diriwayatkan dari Thalq bin Ali, dia berkata
bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لَا يَنْظُرُاللهُ عَزَّوَجَلَّ إِلَى
صَلَاةِ عَبْدٍ لَا يُقِيمُ فِيهَا صُلْبَهُ بَيْنَ رُكُوعِهَا وَ سُجُدِه
Allah ‘Azza wa Jalla tidak melihat shalat
seorang hamba yang di dalam shalatnya tidak menegakkan tulang punggungnya di antara ruku’ dan sujudnya. (H.R Imam Ahmad
dan yang selainnya).
Nah, jika Allah Ta’ala tak melihat shalat kita
karena tak menyempurnakan ruku’ dan sujud, lalu kemana kita memohon pahala.
Ketiga : Masuk kelompok pencuri yang paling
buruk.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ صَلاتِهِ،
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: “لاَ
يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا ‘
Seburuk buruk pencuri adalah yang mencuri dari
shalatnya. Para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari
shalat ?. Rasulullah bersabda : Dia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.
(H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahihul Jami’).
Keempat : Tidak berada diatas agama Nabi
ketika wafat.
Hal ini dijelaskan dalam satu hadits :
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى
رَجُلاً لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ يَنْقُرُ فِي سُجُوْدِهِ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ
هَذِهِ مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍٍ يَنْقُرُ صَلاَتَهُ كَمَا يَنْقُرُ
الْغُرَابُ الدَّمَ مَثَلُ الَّذِيْ لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ وَيَنْقُرُ فِيْ
سُجُوْدِهِ مِثْلُ اْلجَائِعِ يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَانِ لاَ
يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا
Dari Abu Abdillah al Asy’ari radliyallaahu
‘anhu bahwasanya Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam melihat seorang
laki-laki tidak menyempurnakan ruku’nya, dan waktu sujud (dilakukan cepat
seakan-akan) mematuk dalam keadaan dia shalat. Maka Rasulullah Shalallaahu
‘alaihi wasallam bersabda : Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti itu, ia
mati di luar agama Muhammad.
Ia sujud seperti burung gagak mematuk makanan.
Perumpamaan orang ruku’ tidak sempurna dan sujudnya cepat seperti orang
kelaparan makan sebiji atau dua biji kurma yang tidak mengenyangkannya. (H.R
Abu Ya’la, al-Baihaqi, at Thabrani, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, dan
dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Itulah sebagian bahaya besar yang akan
mendatangi orang yang shalat jika tidak menjaga atau menyempurnakan ruku’ dan
sujudnya dalam shalat. Wallahu A’lam. (1.998).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar