MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAH SESUAI KESANGGUPAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ada sebagian orang merasa bahwa memegang agama
Islam ini berat, terutama dalam melaksanakan ibadahnya. Wajib bangun diwaktu
shubuh untuk melaksanakan shalat fardhu. Menahan diri untuk tidak makan dan
minum di siang hari bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Kalau punya harta
melebihi nisab wajib dikeluarkan zakat dan kewajiban kewajiban lainnya.
Ingatlah saudaraku, sungguh kebaikan dan
keutamaan semua perintah dan larangan yang ditetapkan dalam syariat Islam akan
diperoleh dan dinikmati oleh yang mengamalkannya di dunia sampai ke akhirat
kelak.
Ketahuilah
bahwa kewajiban syariat yang dirasa berat bahkan sulit oleh sebagian orang bisa jadi karena : (1)
Kurangnya ilmu tentang syariat Islam yang mulia ini. (2) Belum sepenuhnya
ikhlas dalam beribadah. Padahal syariat
Islam ini sebenarnya mudah karena hanya
menyuruh umatnya melakukan perintah sesuai kemampuan. Allah Ta’ala berfirman :
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Maka bertakwalah kepada Allah menurut
kesanggupanmu (Q.S at Taghabun 16).
Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan
para hamba-Nya agar bertakwa kepada-Nya yaitu dengan menunaikan perintah sesuai
kemampuan dan menjauhi larangannya. Ayat ini menunjukkan bahwa kewajiban yang
tidak mampu dilakukan seorang hamba menjadi gugur. Jika seorang hamba mampu
menunaikan sebagian kewajiban dan tidak mampu menunaikan kewajiban lainnya,
maka ia cukup menunaikan kewajiban yang mampu dia lakukan. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ،
Apa yang aku larang kalian atasnya maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan kalian maka lakukanlah semampu kalian (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Apa yang aku larang kalian atasnya maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan kalian maka lakukanlah semampu kalian (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Sungguh Allah Ta’ala sebagai Khaliq, Maha Mengetahui
tentang kelemahan hamba-Nya. Allah memberikan rukhshah atau keringanan yang
banyak bagi hamba hamba-Nya. Allah
Ta’ala berfirman :
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ
عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu
dan manusia diciptakan (bersifat) lemah. (Q.S an Nisaa’ 28).
Syaikh as Sa’di berkata : Maksud ayat ini
adalah dengan mudahnya perkara yang Allah perintahkan kalian kepadanya dan
perkara perkara yang kalian dilarang darinya, semua itu karena rakhmat Allah
yang sempurna kebaikan-Nya.
Yang menyeluruh dari ilmu dan hikmah-Nya akan
kelemahan manusia dari berbagai segi. Lemah fisik, lemah dalam kehendak, lemah
dalam tekad, lemah dalam iman dan lemah dalam kesabaran. Lalu untuk
menyesuaikan hal itu Allah Ta’ala meringankan apa yang mereka lemah padanya dan
apa yang tidak bisa dilakukan oleh keimanan, kesabaran dan kekuatan mereka (Tafsir
Taisir Karimur Rahman).
Ingatlah bahwa Allah Ta’ala tidak membebani
manusia melebihi kemampuanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ
Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al Baqarah 286)
Syaikh as Sa’di berkata : Allah
memudahkan bagi mereka syariat-Nya
dengan sangat mudah. Allah tidak memberatkan mereka dengan
kesulitan, beban dan tambahan seperti yang diberikan kepada
orang-orang sebelum mereka dan Allah tidak memberatkan melebihi kemampuan
mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Oleh karena itu hamba hamba Allah yang ikhlas
dan beribadah sesuai dengan petunjuk Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
tidaklah akan merasa berat dalam memegang dan mengamalkan syariat Islam ini.
Kenapa ?, karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala sesuai dengan kesanggupan dan ada pula banyak rukhsah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2.007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar