HAMBA HAMBA ALLAH WAJIB BERAMAL DENGAN ILMU
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Bekal paling utama yang harus dibawa agar
selamat menuju negeri akhirat adalah
AMAL SHALIH YANG DILANDASI IMAN. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ
تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
Sungguh orang orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih mereka akan mendapat surga yang mengalir di bawahnya
sungai sungai. Itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Buruj 11).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata
: Amal shalih adalah amal yang dibangun atas niat iklhas lillah semata dengan
mengikuti syariatnya. Barangsiapa mengerjakan amalan sedangkan dia menyekutukan
Allah Ta’ala dengan yang lainnya maka amalannya tertolak. Dan juga (harus
melakukan amal shalih) dengan mutaba’ah mengikuti sunnah Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam. (Tafsir Juz ‘Amma).
Ketahuilah bahwa ketika seorang hamba melakukan amal shalih
maka harus dengan ilmu yaitu yang diajarkan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya.
Seseorang benar benar tidak boleh melakukan suatu amal ibadah menurut akal
fikirannya saja, atau cara yang didapat
dari nenek moyang atau mengikuti adat atau budaya atau yang diamalkan orang
banyak yang tidak sesuai dengan petunjuk syariat.
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan
tentang bahaya mengikuti orang banyak (JIKA TANPA ILMU YANG LURUS) yaitu
sebagaimana firman-Nya :
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي
الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ
وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di
bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Yang mereka
ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (Q.S al
An’am 116)
Berbahagialah orang orang yang beramal dengan
ILMU YANG LURUS. Sungguh amalnya akan memberi manfaat baginya karena bernilai
di sisi Allah Ta’ala.
Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah berkata : Kebahagiaan yang hakiki
adalah kebahagiaan jiwa, ruh, dan hati. Kebahagiaan itu tidak lain adalah
kebahagiaan ilmu (memiliki ilmu agama) yang bermanfaat dan buahnya.
Karena sesungguhnya itulah kebahagiaan yang
abadi dalam seluruh keadaan. Kebahagiaan ilmulah yang menemani seorang hamba
dalam seluruh perjalanan hidupnya di tiga negeri yaitu : (1) Negeri dunia.
(2) Negeri barzakh atau alam kubur, dan (3) Negeri akhirat. (Al ‘Ilmu,
Fadhluhu wa Syarafuhu).
Oleh karena itu, hamba hamba Allah wajib
beramal dengan ilmu atau dengan kata lain, berilmu baru beramal. Ingatlah pesan
Imam Bukhari : ILMU SEBELUM BERAMAL DAN BERUCAP. Pesan beliau ini menunjukkan
pentingnya ilmu sebagai dasar dalam melakukan suatu amalan baik berupa
perbuatan maupun ucapan.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (2003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar