KENAPA NASEHATMU TAK DIDENGAR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Memberi nasehat adalah salah satu kewajiban
seorang beriman kepada saudaranya. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan
dalam firman-Nya :
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sungguh manusia berada dalam
kerugian. Kecuali orang orang beriman dan mengerjakan amal shalih serta SALING
MENASEHATI UNTUK KEBENARAN dan saling menasehati untuk kesabaan. (Q.S al ‘Asr
1-3)
Lalu apa makna nasehat ?. Imam al Khathabi dan Imam
al Jurri berkata : Nasehat adalah menghendaki suatu kebaikan bagi orang lain DENGAN NIAT IKHLAS (karena Allah), baik
berupa perbuatan atau kehendak yang disampaikan dengan cara sebijak mungkin.
Bahkan memberi nasehat menjadi wajib ketika
diminta. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengabarkan bahwa nasehat
adalah sebagai bagian dari hak seorang muslim atas saudaranya. Jika ada hak
seseorang tentu disitu ada kewajiban bagi
yang lain. Beliau bersabda : “Haqqul muslimi ‘alal muslimi sittun. …..Wa
idzas tanshahaka fanshah lahu…Hak muslim atas muslim lainnya ada enam …
JIKA IA MINTA NASEHAT KEPADAMU maka nasehatilah dia … (H.R Imam Muslim, dari
Abu Hurairah).
Berapa banyak orang yang memberi nasehat tapi
tidak memberikan manfaat bahkan tidak diterima dan tak didengarkan oleh yang
dinasehati. Pada hal nasehatnya adalah sesuatu yang sangat baik. Dalam keadaan
ini jangan cepat cepat menyalahkan orang yang dinasehati.
Pemberi nasehat haruslah memeriksa dirinya apakah dia sudah memberi
nasehat dengan ikhlas karena Allah dan keluar dari hatinya yang tulus dan untuk
berbuat baik kepada yang dinasehati. Sungguh sesuatu yang datang betul betul
dari hati akan mudah diterima hati.
Barangkali di zaman ini banyak manusia yang
memberi nasehat untuk tujuan yang keliru. Diantara adalah : (1) Supaya dianggap
sebagai orang berilmu. (2) Supaya dianggap sebagai orang yang berwibawa, merasa
lebih hebat dari yang dinasehati. (3) Bahkan ada yang memberi nasehat karena
ingin mendapat harta dunia ataupun popularitas dan yang lainnya.
Ibnu Mubarak menceritakan bahwa Hamdan bin
Ahmad pernah ditanya : Mengapa ucapan atau nasehat ulama ulama terdahulu lebih
bermanfaat dari ucapan kita. Dijawab : Karena mereka memberi nasehat untuk
kemuliaan Islam, keselamatan dan keridhaan ar Rahman. Sedangkan kita memberi
nasehat untuk kemuliaan diri kita, mencari dunia dan mencari keridhaan manusia
(Kitab Shifatush Shafwah).
Oleh karena itu berilah nasehat dengan tujuan
untuk mendapatkan ridha Allah saja sehingga bisa dengan mudah diterima oleh
yang diberi nasehat. Bermanfaat bagi
yang memberi dan bermanfaat bagi yang menerima nasehat. Inilah tujuan hakiki
memberi nasehat. Wallahu A’lam. (1.464)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar