SEMUA KEMAKSIATAN AKAN MENDAPAT BALASAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Di zaman ini ternyata semakin banyak orang
yang bermudah mudah untuk melakukan berbagai kemaksiatan dan perbuatan tercela dengan menzhalimi
dirinya dan orang lain.
Mereka dengan ringannya berbuat bohong, menipu
bahkan menggunakan media sosial untuk bisa menipu orang banyak, memutar
balikkan fakta dan data mengambil harta orang lain secara bathil. Bahkan ada
pula pemimpin yang membohongi orang orang yang dipimpinnya.
Barangkali mereka mengira bahwa Allah Ta’ala
tak melihat kemaksiatan yang dilakukannya secara sembunyi atau terang terangan.
Mungkin juga dia mengira Allah lalai dan membiarkannya tanpa perhitungan, tanpa hisab.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala berjanji akan
memberi balasan terhadap perbuatan manusia secara adil dan pasti.
Allah Ta’ala berfirman :
يَا
بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي
صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ
اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ
(Luqman berkata) : Hai anakku,
sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam
batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui (Q.S Luqman
16).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata :
Ini adalah wasiat yang amat berharga yang Allah ceritakan tentang Lukman Al
Hakim supaya setiap orang bisa mencontohnya … Kezhaliman dan dosa apa pun walau
seberat biji sawi, pasti Allah akan mendatangkan balasannya pada hari kiamat
ketika setiap amalan ditimbang. Jika amalan tersebut baik, maka balasan yang
diperoleh pun baik. Jika jelek, maka balasan yang diperoleh pun jelek. (Tafsir
Ibnu Katsir).
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا
تَعْمَلُونَ
Dan Allah tidak lengah dengan apa yang kamu
kerjakan. (Q.S Ali Imran 99).
Allah Ta’ala berfirman :
وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ
عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Dan milik Allah meliputi rahasia langit dan
bumi dan kepada-Nya segala urusan
dikembalikan. Maka sembahlah Dia dan bertawakal-lah kepada-Nya. Dan Rabb-mu
tidak akan lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S Huud 123).
Ketahuilah bahwa orang yang melakukan maksiat di muka bumi
akan mendapat balasan di dunia dan balasan di akhirat pasti lebih berat. Namun
demikian ada yang berkata : (1) Si Fulan itu selalu mengabaikan perintah Allah.
(2) Semakin lama semakin jarang shalat, jarang puasa apalagi bersedekah. (3)
Bahkan terkadang menzhalimi orang orang lemah karena dia memiliki pangkat dan kekuasaan. Ternyata
hidupnya kelihatan baik baik saja, hartanya semakin bertambah. Pangkat dan
jabatannya semakin tinggi.
Ketahuilah bahwa bagaimanapun para pelaku
maksiat akan mendapat balasan bukan hanya di alam kubur dan di negeri akhirat tetapi
juga di dunia. Perhatikanlah bahwa orang bermaksiat itu di dunia akan mendapati
tiga keadaan dalam hidupnya sebagai balasan kemaksiatan dan kelakuan buruknya.
Pertama
: Orang orang yang bermaksiat TAK
MUNGKIN MENDAPAT KETENANGAN HATI dan selalu merasa cemas dan ketakutan. Lalu
apa arti kehidupan jika selalu dirundung kegelisahan.
Kedua
: Orang yang bermaksiat bisa jadi akan mendapat adzab di dunia sebagaimana
orang orang terdahulu yang bermaksiat lalu Allah turunkan berbagai musibah
berupa adzab buat mereka di dunia.
Ketiga
: Orang yang bermaksiat tetapi secara zhahir kehidupannya kelihatan semakin
baik. Inilah yang disebut dengan istidraj.
Dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa
Rasulullah bersabda : “Jika ada orang yang berbuat dosa tetapi
mendapat kesenangan dan tidak mendapat adzab dari Allah maka bisa jadi itu
adalah istidraj. Kesenangan tersebut hanyalah kesenangan sesaat di dunia yang
akan dibalas dengan adzab oleh Allah
baik segera di dunia atau di
akhirat.” (H.R Imam Ahmad dan ath Thabrani, dishahihkan
oleh Syaikh al Albani)
Keempat
: Orang yang bermaksiat terhalang atau dilalaikan beribadah. Inilah seburuk
buruk balasan baginya. Lalu datang pertanyaan :
Apakah ada adzab yang lebih besar kepada seseorang ketika dia LALAI
MELAKUKAN IBADAH baik yang fardhu dan yang sunnah ?. Na’udzubillahi min
dzaalik.
Oleh sebab itu seorang hamba haruslah menjaga
diri dari perbuatan maksiat sekecil apapun karena mereka akan mendapat
balasannya di dunia dan di akhirat. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini
:
Allah Ta’ala berfirman :
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat maka (kerugian
kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.
Allah Ta’ala berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا
يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat
zarrah niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan
seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (Q.S al Zalzalah 7-8).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.462)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar