MENJADI SUAMI TERBAIK DENGAN MEMBANTU
ISTRI DI
RUMAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Para hamba Allah yang telah
menjadi suami umumnya selalu ingin memberikan yang terbaik kepada istri, anak
dan keluarganya yang lain. Ini adalah perbuatan yang mulia yang diajarkan Allah
Ta’ala melalui Rasul-Nya. Dari Aisyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ
وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى
Sebaik-baik kalian adalah yang
paling baik pada keluarganya. Aku sendiri adalah orang yang paling baik pada
keluargaku. (H.R at Tirmidzi).
Diantara kebaikan dan kewajiban utama yang harus dilakukan seorang suami
kepada istri, anak dan keluarga yang menjadi tanggungannya adalah memberi
nafkah dan memeliharanya serta mengajarinya agar terlindung dari berbagai
keburukan terutama sekali terhindar dari api neraka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَارًا
Wahai orang orang yang beriman !.
Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (Q.S at Tahrim 6).
Selain itu ada cara yang
dicontohkan Rasulullah agar menjadi suami terbaik yakni selalu membantu urusan atau
pekerjaaa istri di rumah.
Coba perhatikan bagaimana
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ketika beliau berada di rumah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini
:
عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ –
صلى الله عليه وسلم – يَصْنَعُ فِى أَهْلِهِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ
، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ
Dari al Aswad, ia bertanya pada Aisyah,
apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah
keluarganya ?. Aisyah menjawab : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa
membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau
berdiri dan segera menuju shalat. (H.R Imam Bukhari)
عن عروة قال قُلْتُ
لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ قَالَتْ مَا يَفْعَلُ
أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ
وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ
Urwah berkata kepada Aisyah, Wahai
Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?, Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti)
apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika senang membantu
istrinya, ia memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di
ember. (H.R Ibnu Hibban).
Dalam Syarh al Bukhari, yang
ditulis oleh Imam Ibnu Bathal
rahimahullah disebutkan bahwa al Muhallab menyatakan, inilah pekerjaan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumahnya. Hal ini wujud tanda
ketawadhu’an (kerendahan hati) beliau, juga supaya umatnya bisa mencontohnya.
Karenanya termasuk sunnah Nabi, hendaklah seseorang bisa (membantu) mengurus
pekerjaan rumahnya, baik menyangkut perkara dunia dan agamanya.
Inilah salah satu bentuk sikap
tawadhu’ yang dengan sikap ini, Allah akan
meninggikan derajat seseorang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
Tidaklah seseorang tawadhu’
(merendahkan hati) karena Allah melainkan Dia akan meninggikan derajatnya. (H.R
Imam Muslim).
Ketahuilah bahwa Rasulullah selalu menunjukkan
sifat tawadhu’ termasuk kepada istri istri beliau dengan membantu pekerjaan di
rumah tangga. Padahal kita benar
benar mengetahui dan meyakini bahwa
beliau adalah Utusan Allah, Kepala Negara dan Panglima Tertinggi pasukan perang Islam. Dan tentu
dengan mudah kita bisa paham betapa sibuknya beliau dengan tugas dan jabatan
yang diamanahkan Allah Ta’ala tapi masih bisa membantu istri di rumah.
Kalau begitu bagaimana dengan kita ?.
Barangkali sebagian kita ada yang merasa gengsi dan tak berkenan ketika harus
mengerjakan sebagian pekerjaan rumah tangga untuk membantu istri.
Bahkan mungkin kita pernah mendengar ada
seseorang yang di tempat kerja, baru
saja diangkat sebagai supervisor cleaning service sudah merasa tak pantas
membantu istri di rumah.
Oleh karena itu mari kita amalkan sunnah ini
semoga kita menjadi suami terbaik. Terbaik bagi istri, anak dan keluarga. Dan
yang lebih penting lagi terbaik di sisi Allah Ta’ala.
Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.449)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar