SANGAT PENTING UNTUK SELALU BELAJAR DAN BERTANYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Hukum asal belajar dan bertanya adalah untuk
sesuatu yang belum diketahui dan penanya ingin serta perlu mengetahuinya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata
: Bertanya adalah kebutuhan seseorang karena tidak mengetahui. Allah berfirman
:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ
كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu
jika kamu tidak mengetahui. (Q.S. al Anbiyaa’ 7).
Bahkan
syariat Islam mewajibkan umatnya untuk belajar ilmu. Rasulullah
salallahu alaihi wassalam bersabda :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu wajib bagi setiap
Muslim (laki-laki dan perempuan). H.R. Ibnu Majah.
Di zaman ini memang banyak
orang berbicara tetapi sebenarnya tak
mengetahui apa hakikat yang dibicarakannya karena bukan bidangnya. Mestinya mereka bertanya dan belajar sebelum
berbicara. Sungguh perkara inilah yang sering menjadi perdebatan bahkan silang
sengketa diantara manusia.
Yang lebih berbahaya lagi adalah ketika
seseorang tak mengetahui suatu perbuatan dalam ibadah APAKAH ITU DARI SYARIAT
DAN DIAJARKAN RASULULLAH tetapi mereka melakukan tanpa memeriksa keshahihannya.
Akibatnya, ibadahnya
menjadi sia sia bahkan bisa jadi menyesatkan dirinya dan
menyesatkan orang lain.
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah
mengingatkan :
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa membuat suatu perkara
baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.
(H.R Imam Bukhari
no. 2697 dan Imam Muslim no. 1718)
Dan juga sabda beliau :
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak. (H.R Imam Muslim
no. 1718)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah
biasanya beliau mengucapkan :
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ
الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةٌ
Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Seburuk buruk perkara
adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang
diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan. (H.R Imam Muslim no. 867).
Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk
bertanya dan belajar ilmu syar’i yaitu paling utama dengan duduk di majlis
ilmu. Ketahuilah bahwa ini adalah sebaik baik amalan yang memudahkan jalan
menuju surga. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ
فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Siapa yang menempuh jalan untuk mencari
ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. (HR Imam Muslim, no.
2699)
Makna Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga, ada tiga yakni sebagaimana disebutkan oleh Ibnu
Rajab al Hambali dalam Jami’ul Ulum :
Pertama :
Dengan menempuh jalan mencari ilmu, Allah akan memudahkannya masuk surga.
Kedua :
Menuntut ilmu adalah sebab seseorang mendapatkan hidayah. Hidayah inilah yang
mengantarkan seseorang pada surga.
Ketiga :
Menuntut suatu ilmu akan mengantarkan pada ilmu lainnya yang dengan ilmu
tersebut akan mengantarkan pada surga.
Oleh karena
itu seorang beriman tidaklah akan berbicara ataupun berbuat sebelum mengetahui
kebenarannya. Jadi tidak asal bicara atau asal berbuat. Insya Allah ada
manfaatnya. Wallahu A’lam. (1.454)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar