LIMA TIPE MANUSIA YANG SULIT MENERIMA NASEHAT
Oleh : Azwir B. Chaniago
Syariat Islam sangatlah mengajurkan umatnya
untuk saling memberi nasehat. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam
firman-Nya :
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي
خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sungguh manusia berada dalam
kerugian. Kecuali orang orang beriman dan mengerjakan amal shalih serta SALING
MENASEHATI UNTUK KEBENARAN dan saling menasehati untuk kesabaan. (Q.S al ‘Asr
1-3).
Sungguh tidak semua manusia suka menerima
nasehat. Malah ada yang memang sulit untuk menerima nasehat orang lain meskipun yang
disampaikan adalah kebenaran yang nyata. Sudah disampaikan dalil yang shahih
dari al Qur an dan as Sunnah tapi masih sulit menerima bahkan mereka memberikan
alasan alasan menurut akalnya.
Ada berbagai tipe manusia yang sulit menerima
nasehat, diantaranya adalah :
Pertama :
Tipe benar sendiri.
Manusia seperti ini sulit menerima nasehat
karena merasa dia sudah benar dalam segala perkataan dan perbuatannya. Dia
merasa memiliki ilmu yang cukup dalam menjalani
kehidupan ini. Oleh karenanya maka setiap nesehat yang datang kepadanya
dianggap sesuatu yang tidak bermanfaat lalu diabaikan saja.
Kedua : Tipe kuping kiri kuping kanan.
Manusia seperti ini biasanya mau mendengar
nasehat orang lain. Tapi untuk melakukannya tunggu dulu. Setiap nasehat yang
datang kepadanya masuk dari kuping kirinya lalu keluar melalui kuping kanan
atau sebaliknya. Jadi nasehat sebaik apapun tidak bermanfaat baginya.
Ketiga : Tipe
sombong.
Manusia yang sombong memang sulit menerima
nasehat. Dia biasanya meremehkan orang lain. Apa itu penyakit sombong ? Rasulullah telah menjelaskan dalam sabda
beliau :
الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (H.R Muslim).
Dua hal yang
menghambat orang ini untuk menerima nasehat (1) Karena sombong dia menolak
kebenaran (2) Karena sombong maka dia meremehkan orang lain.
Keempat : Tipe
bebal.
Manusia tipe
bebal ini sepertinya kebal terhadap nasehat. Semua nasehat yang disampaikan
kepadanya akan mental. Dengan kata lain dinasehati atau tidak sama saja bagi
mereka namanya juga manusia bebal. Tidak ada manfaat.
Kelima : Tipe pemikir
negatif.
Manusia tipe ini
suka memelihara sifat buruk sangka. Jika dinasehati dia akan berfikir, jangan
jangan yang memberi nasehat ini ada maunya, jangan jangan yang memberi nasehat
ini ingin menjerumuskan saya dan lain sebagainya. Ketahuilah manusia tipe
pemikir negatif memang sulit mempercayai orang lain. Akibatnya, nasehat yang datang kepadanya diabaikan saja.
Namun demikian
ketahuilah, bagaimana pun keadaan atau sikap orang yang dinasehati, janganlah
bosan atau putus asa menasehati. Mungkin dinasehati sekali belum paham, belum
mau menerima. Bisa jadi mau menerima nasehat di waktu yang lain. Bersabarlah.
Sungguh firman Allah telah mengingatkan kita
untuk tetap memberi peringatan atau nasehat. Allah berfirman :
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنْفَعُ
الْمُؤْمِنِينَ
Dan tetaplah memberi peringatan,
karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang orang yang
beriman. (Q.S adz Dzaariyaat 55)
Ingatlah bahwa hidayah itu hanya milik Allah Ta’ala. Tugas orang beriman
adalah saling menasehati dan saling mengingatkan. Semoga kita selalu mendapat taufik-Nya untuk saling memberi dan menerima
nasehat yang bermanfaat.
Wallahu A’lam (1.467)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar