DOA PEMIMPIN YANG ADIL TAK DITOLAK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Berlaku adil sungguh merupakan perbuatan mulia
apalagi bagi seorang pemimpin. Sungguh Allah
Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah MENYURUH (KAMU) BERLAKU
ADIL dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah
melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S an Nahal 90).
Syaikh as Sa’di berkata : Setiap PEMEGANG
TANGGUNG JAWAB harus menjalankan kewajiban yang berada di bawah tanggungannya
baik dia memegang kekuasaan tertinggi ataupun kekuasaan peradilan.
Berlaku adil bagi pemimpin terhadap orang
banyak yang dipimpinnya tentulah merupakan pekerjaan yang SANGAT BERAT. Oleh
karena itu Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya berjanji memberikan kebaikan sangat
banyak kepada para pemimpin yang mampu berlaku adil bagi diri dan bagi orang
orang yang dipimpinnya. Diantaranya adalah DOANYA TIDAK DITOLAK.
Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-nya telah
menjelaskan bahwa doa seorang pemimpin yang adil tidak ditolak. Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ
دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا اللَّهُ فَوْقَ السَّحَابِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Ada tiga orang yang doanya tidak
ditolak : PEMIMPIN YANG ADIL, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa
orang yang didzalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat. (Hadits
Hasan, riwayat at Tirmidzi).
Sungguh seorang pemimpin sangat
membutuhkan agar doanya dikabulkan Allah Ta’ala. Dia akan selalu mengharapkan
agar Allah Ta’ala memberinya kekuatan untuk mampu memimpin dirinya dan juga
orang yang dipimpinnya.
Selain itu, ketahuilah bahwa pemimpin yang
adil memiliki keutamaan yang banyak. Diantaranya adalah mendapat pertolongan
Allah Ta’ala berupa naungannya. Sungguh keadaan setelah hari berbangkit
sangatlah berat. Semua orang butuh syafaat dan naungan. Saat itu tak ada
naungan kecuali naungan Allah Ta’ala. Dan ini diberikan kepada tujuh golongan
dan salah satunya kepada pemimpin atau imam yang adil.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ
لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada
hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, satu diantaranya adalah :
اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ….
Pemimpin atau imam yang adil…. (Mutafaq ‘alaihi)
Pemimpin yang dimaksud adalah adil dalam hal amanah dan dia benar-benar mengembannya
dengan baik. Tidak melampaui batas dan
tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih pada
kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari
kiamat.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberi kita pemimpin yang adil dan
amanah. Wallahu A’lam. (1.459).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar