ORANG SHALIH MENAMBAH KEMULIAANNYA
DENGAN
SHALAT LAIL
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala memuji hamba hamba-Nya
yang senantiasa melaksanakan shalat lail, sebagaimana firman-Nya :
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا
وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya,
mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan
rasa takut dan penuh harap dan mereka menginfakkan sebagian dari rizki yang
Kami berikan kepada mereka. (Q.S as Sajdah 16).
Syaikh as Sa’di berkata : (Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya), maksudnya, punggung
mereka jauh dan tidak betah dari tempat tidurnya yang empuk. Mereka beralih
kepada sesuatu yang lebih lezat darinya dan lebih mereka cintai yaitu shalat
dikeheningan malam dan bermunajat kepada Allah Ta’ala. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman)
Allah berfirman :
كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam.
Dan pada akhir malam mereka memohon ampun. (Q.S adz Dzaariat 17-18)
Sungguh kemuliaan seorang mukmin itu
ada pada shalat malamnya. Rasulullah bersabda :
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ ، قَالَ : جَاءَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ ، وَأَحْبِبْ
مَنْ أَحْبَبْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ
مَجْزِيٌّ بِهِ ثُمَّ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ شَرَفُ
الْمُؤْمِنِ قِيَامُ اللَّيْلِ وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.
Dari Sahl bin Sa’d berkata, Jibril ‘alaihissalam
datang kepada Nabi Salallahu ‘alaihi wa Sallam lalu berkata : Wahai Muhammad,
hiduplah engkau semaumu sebab engkau akan mati. Cintailah siapapun yang engkau
cintai karena engkau akan meninggalkannya. Kerjakanlah apapun yang engkau mau
sebab engkau akan
dibalas dengannya. Kemudian dia memberi nasehat : Wahai Muhammad, Kemuliaan
orang beriman adalah dengan qiyamullail, dan ‘izzahnya (gagah) adalah jika ia
menahan diri dari meminta kepada orang. (H.R al Hakim).
Oleh karena itu, orang shalih selalu menambah kemuliaannya
dengan beribadah di malam hari. Mereka dengan sungguh sungguh dan istiqamah
melaksanakannya karena ingin mendapat kemuliaan dan keutamaannya yang banyak.
Dalam sebuah
hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan bahwa Rasulullah
shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم:
أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف الليل
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya, Shalat apakah yang paling utama
setelah shalat fardhu ?. Beliau
menjawab: Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat
(sunnah) di tengah malam.
Imam Hasan al Bashri berkata : Saya
tidak pernah melihat ibadah yang lebih utama selain shalat di tengah malam.
Ketika ditanya : Mengapa orang orang yang mengerjakan shalat tahajud tampak
lebih mulia ?. Hasan al Bashri menjawab : Karena mereka menyendiri dengan Allah
sehingga mereka (lebih utama dalam) mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala.
Jadi, orang orang shalih terus bersemangat
untuk melaksanakan shalat lail ini. Lihatlah bagaimana kesungguhan sahabat dengan shalat malamnya diantaranya
adalah sebagaimana yang dikabarkan oleh Abu Utsman an Nahdi. Dia berkata : Aku
pernah bertamu pada Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah,
istrinya dan pembantunya senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat.
Apabila yang satu telah shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hilyatul
Auliyaa’).
Dengan pembagian itu maka rumah Abu
Hurairah selalu dihiasi dengan shalat
malam secara bergantian semenjak selesai shalat Isya sampai shalat Shubuh.
Selanjutnya adalah tentang shalat malam Syaikh
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Beliau adalah seorang Ulama besar, bekas
Rektor Universitas Islam Madinah dan bekas Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia.
Dalam kitab Akhlak dan Keutamaan Syaikh bin Baz disebutkan bahwa Ahmad salah seorang anak dari Syaikh bin Baz
berkata : Semenjak aku mengenal ayahku, beliau selalu bangun satu jam sebelum
subuh dan beliau selalu shalat malam 11 rakaat.
Semoga Allah Ta’ala memberi kita kekuatan
untuk istiqamah melaksanakan shalat lail. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.294)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar