DUA PEMBERANI MENYAMPAIKAN
SYI’AR ISLAM
DIHADAPAN KAFIR QURAISY.
Oleh : Azwir B. Chaniago
Pada tiga tahun pertama kenabian, Rasulullah berdakwah dengan
sembunyi sembunyi yaitu diantara keluarga, kerabat serta orang orang yang dekat
dengan beliau.
Pada saat itu belum ada orang beriman yang
berani menyampaikan dakwah ataupun menunjukkan syai’ar Islam secara terang terangan karena khawatir
ada ancaman dari kaum kafir Quraisy. Tetapi ternyata ada juga pemberani yang mau menunjukkan syi’ar dan
dakwah Islam dihadapan kafir Quraisy pada saat yang berbahaya itu.
Diantaranya adalah Abdullah bin Mas’ud dan Abu Dzarr al Ghifari.
Berikut ini kisahnya :
Pertama : Abdullah bin Mas’ud.
Zubair mengatakan : Pada suatu waktu, para
sahabat Rasulullah mengadakan pertemuan. Mereka mengatakan : Demi Allah, kaum
Quraisy belum pernah mendengar al Qur an dibaca dengan keras. Lalu siapa yang
berani memperdengarkannya kepada mereka ?. Abdullah bin Mas’ud menjawab :
Aku.
Mereka mengatakan : Sesungguhnya kami
mengkhawatirkan engkau dari ancaman mereka. Kami ingin (hal ini dilakukan) oleh
orang yang mempunyai kerabat yang mampu melindunginya dari ancaman orang orang
kafir Quraisy jika mereka ingin mengganggunya. Abdullah bin Mas’ud berkata :
Biarkanlah aku (yang melakukannya), karena SESUNGGUHNYA ALLAH YANG AKAN MELINDUNGIKU.
Keesokan harinya Abdulah bin Mas’ud pergi
hingga sampai ke suatu tempat pada waktu dhuha yaitu ketika kafir Quraisy sedang berada di tempat
perkumpulan mereka. Ditempat itu Abdullah bin Mas’ud berdiri menghadap kepada
kafir Quraisy seraya mengucapkan dengan
suara lantang :
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الرَّحْمَٰنُ . عَلَّمَ الْقُرْآنَ .
خَلَقَ الْإِنْسَانَ . عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (Allah) Yang Maha Pengasih. Yang telah mengajarkan al Qur an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara. (Q.S ar Rahman 1-4)
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (Allah) Yang Maha Pengasih. Yang telah mengajarkan al Qur an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara. (Q.S ar Rahman 1-4)
Mendengar apa yang dibaca Abdullah bin Mas’ud
maka mereka berusaha mengamati dan mengatakan : Apa yang diucapkan putra Ummu
Abd ?. Dia sedang membaca apa yang dibawa Muhammad !. Lalu mereka bangkit dan
menghampirinya lalu memukul wajah Abdullah bin Mas’ud. Akan tetapi dia tetap
membaca hingga menyelesaikan beberapa ayat.
Setelah itu dia kembali kepada para
sahabatnya dan mereka melihat memar di wajah Abdullah bin Mas’ud. Mereka
berkata : Inilah yang kami khawatirkan pada dirimu. Abdullah bin Mas’ud
menjawab : Tidak satupun orang yang memusuhi Allah yang lebih mudah dikalahkan,
dibandingkan mereka seperti sekarang ini. Jika kalian mau akan akan
mendatangi orang orang yang seperti mereka lagi.
Kedua : Abu Dzar al Ghifari.
Diriwayatkan bahwa Abu Dzar al Ghifari
datang ke Makkah setelah mendengar ada utusan Allah di Makkah membawa ajaran
Islam, yaitu Muhammad bin Abdillah. Lalu dia berangkat dari kampungnya untuk
mencari siapa utusan Allah itu. Setelah berusaha dengan susah payah akhirnya,
dengan sembunyi sembunyi dia bisa
bertemu Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam.
Aku (Abu Dzar) berkata kepada
beliau : Tunjukkan kepadaku tentang Islam. Beliau menerangkannya dan aku
langsung masuk Islam saat itu juga. Beliau berkata kepadaku : Wahai Abu Dzar !. Simpanlah dulu hal ini dan
kembalilah ke negerimu. Jika engkau mendengar kita telah terang terangan (dalam
dakwah), datanglah kembali. Aku berkata : Demi Dzat yang telah mengutusmu
akan aku teriakkan ini dihadapan mereka.
Dia pergi ke masjid (dekat Ka’bah) sedangkan
orang orang Quraisy ada disitu. Dia
berkata : Wahai kaum Quraisy !. Aku
bersaksi bahwa tiada yang berhak di ibadahi kecuali Allah dan aku bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.
Mereka (orang orang Quraisy) berteriak : Mari kita
hajar pembangkang ini. (Catatan : Orang yang masuk Islam waktu itu disebut
pembangkang oleh kafir Quraisy karena telah membangkang dari agama nenek
moyangnya, peny.)
Abu Dzar melanjutkan kisahnya : Lalu
mereka memukulku dan hampir membunuhku. Setelah itu, al Abbas datang dan
melindungiku seraya berkata kepada mereka : Celaka kalian !. Apakah kalian
ingin membunuh orang Ghifar, sementara kafilah dagang kalian melalui negeri Ghifar.
Oleh karena itu mereka menjauh.
Pagi keesokan harinya aku kembali
dan berkata seperti yang kukatakan kemaren. Mereka berkata : Mari kita hajar
pembangkang ini. Mereka memukuliku seperti kemaren hingga datang al Abbas dan
berkata seperti apa yang dikatakannya kemaren. Ibnu Abbas berkata : Begitulah
awal mula Islamnya Abu Dzarr. Semoga Allah merahmatinya. (Diriwayatkan oleh
Imam al Bukhari no. 3522).
Itulah dua kisah yang menunjukkan
keberanian sahabat menyampaikan syi’ar Islam dihadapan kafir Quraisy, pada hal
waktu itu dakwah Islam belum dilakukan secara terang terangan.
Lalu datang pertanyaan : Bagaimana
dengan semangat dan keberanian kita di zaman ini untuk menyampaikan syi’ar Islam dan
membelanya ?. Wallahu A’lam. (1.303).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar