KEINGINAN MENCARI RIDHA MANUSIA
TAK AKAN
PERNAH TERCAPAI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika akan berbicara atau melakukan sesuatu apakah
itu perkara mubah apalagi dalam ibadah, sebagian orang terkadang berfikir
BAGAIMANA KATA ORANG. Kalau saya lakukan ini kan gak enak sama tetangga, gak
enak sama teman dan yang lainnya. Mereka tentu tak suka dan tak ridha.
Ketahuilah
bahwa pada hakikatnya kita tidak
diperintahkan untuk mencari ridha manusia tapi kita diperintahkan untuk
senantiasa mencari keridhaan Allah dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah :
وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ إِنْ كَانُوا
مُؤْمِنِينَ
Pada hal
Allah dan Rasul-Nya lebih pantas mereka mencari keridhaan-Nya. (Q.S at Taubah
62)
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ أَرْضَى النَّاسَ بِسَخَطِ اللهِ وَكَلَهُ اللهُ إِلَى النَّاسِ
وَمَنْ أَسْخَطَ النَّاسَ بِرِضَا اللهِ كَفَاهُ اللهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ
Barangsiapa
mencari keridhaan manusia dengan membuat Allah murka, maka ia diserahkan oleh
Allah kepada manusia. Dan barangsiapa membuat manusia murka dengan keridhaan
Allah, maka Allah akan mencukupinya dari kejahatan manusia. (H.R Ibnu Hibban
no.277).
Para ulama
juga mengingatkan kita bahwa ridha semua manusia adalah suatu yang tak mungkin
dicapai. Jadi sangat dianjurkan untuk tidak menjadikannya sebagai landasan
utama dalam melakukan sesuatu. Perhatikanlah nasehat berikut ini :
Pertama : Imam
Syafi’i rahimahullah.
Beliau berkata
: Ridha semua manusia adalah tujuan yang tidak mungkin dicapai, tidak ada jalan
untuk selamat dari omongan orang. Maka lihatlah kebaikan hatimu, peganglah dan
biarkan manusia berbicara sekehendak mereka.
(Manaqib Imam Syafi’i oleh al Aburri dan Hilyatul Auliya’ oleh Abu Nu’aim).
(Manaqib Imam Syafi’i oleh al Aburri dan Hilyatul Auliya’ oleh Abu Nu’aim).
Kedua : Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.
Beliau mengingatkan kita tentang hal ini. Beliau berkata : Betapa banyak orang yang tatkala mengambil
tindakan dan keputusan maka yang menjadi pertimbangan utama adalah sikap
manusia kepadanya, apakah mereka akan ridha dengan keputusannya ataukah
tidak.
Ketiga : Syaikh
Thanthawi Grand Syaikh al Azhar asy Syarif.
Beliau memberi
lima nasehat yang sangat berharga pula bagi kita. Beliau mengatakan : (1) Kita
semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yg tidak mengenal kita.
(2) Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita. (3) Kita
istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita. (4) Kita adalah
pribadi yg menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian. (5) Kita adalah
orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri.
Selanjutnya
(kata beliau) : Setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak
perlu berlelah lelah agar tampak baik di mata orang lain. Cukuplah dengan ridha
Allah bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang tak kan
pernah tercapai. Sedangkan Ridha Allah, tujuan yang bisa sampai, Maka
tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus saja pada ridha
Allah.
Oleh karena itu maka seorang hamba tetaplah
tegar berbicara atau berbuat sesuatu jika itu akan mendatangkan ridha Allah meskipun
sebagian manusia tak menyukai atau tak ridha kepadanya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.307).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar