Kamis, 24 Mei 2018

ADA KESEMPATAN DAPAT PAHALA SHALAT SEMALAM PENUH


ADA KESEMPATAN DAPAT PAHALA SHALAT 
SEMALAM PENUH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh shalat adalah amal yang pertama kali akan dihisab pada hari Kiamat. Dari   Abu Hurairah,  dia   mendengar bahwa  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

 إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ

Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaraka wa Ta’ala mengatakan : Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah ?. Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu. 

Bilamana shalat seseorang itu baik maka baik pula amalnya, dan bilamana shalat seseorang itu buruk maka buruk pula amalnya. (H.R ath Thabarani)

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ash shalatu khairu maudhu’in fa manistatha’an yasytaktsira fal yastaktsir”. Shalat merupakan ibadah terbaik, barangsiapa mampu memperbanyaknya maka hendaklah dia memperbanyaknya. (H.R ath Thabrani, dinilai Hasan Lighairihi oleh Syaikh al Albani).

Dari dua hadits ini dapat diambil faedah bahwa shalat bisa menjadi barometer amalan amalan amalan yang lainnya bahkan merupakan amal terbaik bagi seorang hamba. 

Oleh karena itu seorang hamba akan senantiasa memperbanyak shalatnya serta bersungguh sungguh dalam melaksanakannya. Bahkan mungkin seorang hamba ingin shalat sepanjang malam. Namun demikian di zaman ini nampaknya tak ada yang mampu untuk melaksanakan shalat semalam penuh apalagi terus menerus.

Tapi dengan kasih sayang-Nya, kepada ummat Muhammad, Allah Ta’ala akan  memberikan nilai pahala bagi seorang hamba seolah olah dia shalat semalam penuh. Diantara caranya adalah : 

Pertama : Melakukan shalat isya dan shubuh berjamaah.
Rasulullah bersabda :

مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ

Barang siapa yang shalat ‘Isya berjamaah maka seakan akan ia shalat separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah, maka seakan akan ia shalat sepanjang malam. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Melaksanakan shalat tarawih bersama imam sampai selesai.
Selain itu, khusus di bulan Ramadhan juga ada kesempatan untuk memperoleh pahala shalat semalam penuh yaitu dengan shalat tarawih bersama imam sampai selesai, termasuk shalat witir.
 
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau bersabda :

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً

Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh. (H.R  an Nasai, at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad di shahihkan oleh Syaikh Al Albani).

Yang dimaksud qiyam (Ramadhan) adalah shalat tarawih sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam an Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim).

Semoga pesan Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam dalam hadits ini membuka hati  dan memotivasi kita untuk senantiasa berusaha melaksanakan shalat berjamaah di masjid dan juga khusus di bulan Ramadhan senantiasa shalat tarawih bersama imam sampai selesai.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.309)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar