DOSA DAN MAKSIAT PENGHALANG BERIBADAH
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Sangatlah banyak manusia di zaman ini yang terhalang dari melakukan
ibadah dan berbuat baik. Ada yang terhalang terus menerus. Ada pula yang
terhalang pada waktu waktu tertentu. Pada hal semua kita memahami bahwa tujuan
penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman : ”Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa li
ya’buduun” Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka
beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzaariat 56).
Diantara
bentuk terhalangnya manusia dari beribadah adalah ketika : (1) Berat melakukan shalat berjamaah
ke masjid (bagi laki laki). Kalaupun shalat di rumah itupun sering lalai, tidak
di awal waktunya. (2) Berat untuk
berinfak atau berzakat pada hal memiliki harta yang banyak. (3) Berat untuk
belajar ilmu agama apalagi hadir di majlis ilmu, padahal masih bisa mengatur
waktu dan yang lainnya.
Lalu yang menghalangi itu apa saja ?. Diantaranya adalah :
Pertama : Hawa nafsu yang cenderung kepada
keburukan.
Hawa nafsu itu cenderung kepada keburukan. Allah Ta’ala berfirman
: “Dan aku tidak (menyatakan) diriku
bebas (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada
kejahatan kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Rabb-ku. Sesungguhnya Rabb-ku
Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (Q.S Yuusuf 53).
Kedua : Syaithan yang selalu berusaha
menyesatkan manusia.
Ketahuilah bahwa iblis telah
bersumpah untuk menyesatkan manusia sehingga bisa menemani mereka di neraka
kelak. Allah berfirman : “Qaala fa bimaa
aghwaitanii la-aq’udanna lahum shiraathakal mustaqiim”. (Iblis) menjawab :
Karena Engkau telah menyesatkan aku pasti aku akan selalu menghalangi mereka
(manusia) dari jalan-Mu yang lurus. (Q.S al A’raaf 16).
Selain itu, ketahuilah
bahwa PERBUATAN DOSA DAN MAKSIAT ADALAH penghalang
paling utama bagi seseorang untuk beribadah.
Sungguh Allah Ta’ala berfirman : “Dan musibah apapun yang menimpa kamu
adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari
kesalahan kesalahanmu)” Q.S asy Syuura 30.
Para ulama menjelaskan bahwa makna dari kasabat aidiikum,
perbuatan tanganmu sendiri dalam ayat ini adalah dosa dosa kamu (yakni perbuatan maksiat yang dilakukan, pen.)
Dalam Kitab ad Daa’ wad Dawa’, Imam
Ibnul Qayim menyebutkan lebih dari 50 akibat buruk yang akan menimpa manusia
jika melakukan maksiat, diantaranya :
(1) Maksiat menyebabkan kehampaan hati dari mengingat Allah Ta’ala.
(2) Andaikan perbuatan dosa tidak ada hukumannya kecuali MENGHALANGI
KETAATAN yang seharusnya menempati posisi
dosa tersebut, serta memotong jalan menuju ketaatan lainnya, ketiga keempat dan
seterusnya maka hak ini sudah cukup. Banyak sekali ketaatan terputus karena
dosa. Pada hal satu ketaatan lebih baik daripada dunia beserta isinya.
Oleh karena itu maka seorang hamba
akan terus menerus berusaha mejauhi perbuatan dosa dan maksiat sekecil apapun
karena akan membuat dirinya terhalang untuk taat dalam beribadah.
Insya Allah ada manfaatnya bagi
kita semua. Wallahu A’lam. (1.188)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar