KEWAJIBAN MENYELISIHI
SIFAT MUNAFIK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Munafik adalah orang yang
memiliki sifat nifak. Nifak artinya menampakkan yang baik dan menyembunyikan
yang buruk. Mereka menampakkan ke-islaman tetapi menyembunyikan kekufuran.
Sebagaimana
yang dikatakan Imam Ibnu Katsir, nifak adalah menampakkan kebaikan dan
menyembunyikan keburukan. Sementara itu, Ibnu Juraij mengatakan : Orang munafik
ialah orang yang omongannya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi
lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya
menyelisihi ketidakadaannya. (‘Umdah at-Tafsir
I/78).
Orang
orang munafik sudah ada di zaman Nabi berada di Madinah. Tapi siapa saja mereka, hampir tidak ada sahabat
yang tahu. Hanya Nabi dan Huzaifah bin Yaman yang mengetahui karena Huzaifah memang orang kepercayaan Nabi
dan diberi tugas mencatat siapa siapa
orang munafik di Madinah yaitu berdasarkan keterangan dari Nabi. Kenapa demikian ?, karena orang orang
munafik di zaman itu berusaha menyembunyikan kemunafikannya.
Di
zaman kita ini sangatlah mudah mengetahui siapa saja orang orang munafik.
Dikatakan mudah untuk diketahui karena ketahuan dari bicara atau komentarnya
yang selalu banyak bohongnya dari pada benarnya. Bahkan ada diantara mereka
yang hampir tidak pernah berkata jujur. Membalik balik fakta. Memusuhi Islam.
Diantara mereka ada pula yang bekerja sama dan membantu kepentingan orang orang
kafir untuk melemahkan Islam. INI TERJADI DISEBABKAN BERBAGAI KEPENTINGAN
MEREKA SEPERTI HARTA, JABATAN, POPULARITAS DAN PESAN SPONSORNYA.
Sifat munafik ini adalah tercela dalam
syariat Islam karena sifat buruk mereka sangatlah banyak diantaranya
sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah : “Ayatul
munafiqi tsalats, Idzaa haddatsa kadzaba, wa idzaa wa’ada akhlafa wa idzaa
tumina khaana”. Tanda tanda orang
munafik ada tiga (1) Apabila berkata dia
bohong (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi amanat ia
berkhianat (H.R Imam Muslim).
Sungguh
orang orang munafik adalah manusia yang bernilai sangat buruk dimata Allah dan
akan ditempatkan di neraka yang paling bawah. Allah berfirman : “Innal
munaafiqiina fiddarkil asfali minannaar. Walan tajida lahum nashiiraa”. Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang
penolongpun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145).
Allah
Ta’ala telah membuat permisalan yang buruk terhadap orang orang munafik yakni
mereka akan berada dalam kegelapan.
Allah berfirman : “Matsaluhum kamatsalil ladziis tauqada naaraa, falammaa
adhaa-atmaa haulahuu dzahaballahu binuurihim wa tarakahum fii zhulumaatin laa
yubshirun” Perumpamaan mereka (orang munafik) seperti
orang orang yang menyalakan api. Setelah menerangi sekelilingnya, Allah
melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam
kegelapan dan tidak dapat melihat. (Q.S al Baqarah 17). Na’udzubillahi min
dzaalik.
Oleh
sebab itu seorang beriman wajib untuk menyelisihi
sifat sifat buruk orang munafik ini diantaranya adalah sebagaimana
disebutkan dalam hadits Rasulullah diatas, yaitu :
Pertama : Apabila berbicara dia
bohong.
Sikap
suka berbicara bohong selalu dijauhi oleh orang orang beriman karena berbohong
adalah salah satu dosa besar. Sungguh Allah Ta’ala berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina aamanuut taqullaha wa quuluu qaulan sadiidaa”. Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar. (Q.S al Ahzab 70).
Selain
itu, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam juga telah mengingatkan dalam sabda
beliau : “’Alaikum bishshadqi, fainna
shadqa yahdi ilal birri. Wa innal birra yahdi ilal jannati. Wamaa yazaalu
rajulu yashduqu wa yataharaash shidqa hatta yuktaba ‘indallahi shiddiqan”
Kalian haruslah berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing
kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang
senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran maka ia akan dicatatat
sebagai orang yang jujur disisi Allah (Mutafaq ‘alaihi).
Imam
Ibnul Qayyim, dalam Madaarijus Saalikin berkata tentang hakikat dari kejujuran antara lain : Kejujuran, dengannya dapat dibedakan antara
orang munafik dan orang beriman, para penghuni surga dan penghuni neraka.
Kejujuran merupakan ruh amal, penjernih keadaan, penghilang rasa takut dan
pintu masuk bagi orang orang yang akan menghadap Rabb Yang Mahamulia. Kejujuran
tidaklah ia menghadapi kebatilan melainkan akan melawan dan mengalahkannya.
Kedua : Apabila berjanji
dia mengingkari
Inilah sifat munafik yang dijelaskan oleh Rasulullah. Sedangkan
orang orang beriman adalah orang selalu memegang teguh janji janjinya karena
Allah Ta’ala memerintahkan mereka untuk berlaku demikian.
Allah
berfirman : “Yaa aiyuhal ladziina
aamanuu aufu bil ‘uquud” Wahai orang
orang yang beriman, penuhilah janji janji. (Q.S al Maidah 1).
Allah
berfirman : “Wa aufuu bil ‘ahdi, innal ‘ahda kaana mas-uulaa” Dan penuhilah janji karena janji itu pasti
diminta pertanggung- jawabannya. (Q.S al Isra’ 34)
Sungguh rasa takut seorang beriman kepada Rabb-nya telah membuat
dirinya memenuhi janji janjinya. Dan memang orang beriman akan selalu berusaha
menyelisihi sifat orang munafik yang terbiasa mengingkari janji.
Ketiga : Apabila diberi
amanah dia berkhianat.
Mengkhianati amanah adalah salah satu sifat
orang munafik. Bisa jadi orang
munafik tidak amanah atau mengabaikan amanah lupa bahwa setelah kehidupan di
dunia berakhir maka semuanya akan dibangkitkan. Lalu semuanya diminta
pertanggung jawaban tentang perbuatan baik dan buruknya di dunia termasuk
melalaikan amanah yang dipercayakan kepadanya.
Allah
berfirman : “Ayahsabul insaanu an yutraka
sudda”. Apakah manusia mengira dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggung jawaban) ?. Q.S al Qiyaamah 36.
Ketahuilah bahwa menjaga
amanah merupakan salah satu indikasi orang beriman yang beruntung. Allah
berfirman : “Walladzina hum li amaanaatihim wa’ahdihim raa-’uun” (Dan
sungguh beruntung orang orang yang beriman) orang orang yang memelihara amanat amanat dan janjinya (Q.S al Mu’minuun 8).
Syaikh as Sa’di berkata : Maksud (ayat
ini) adalah mereka memperhatikan,
menjaga lagi memelihara amanah. Sangat bersemangat untuk menjalankan dan
menegakkan (amanah). Lihat Tafsir
Taisir Karimir Rahman.
Oleh karena itu orang orang beriman selalu berusaha menjaga dirinya agar selalu jujur, memenuhi janji janjinya
serta memenuhi amanah yang dipercayakan
kepadanya. Dengan demikian dia telah menyelisihi sifat sifat buruk orang
munafik.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (952)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar