MAKNA ADZAN DAN SEJARAHNYA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Secara bahasa adzan artinya
pemberitahuan. Diantaranya ada disebutkan dalam firman Allah : “Wa adzaanun
minallahi wa rasuulihii” . Dan inilah suatu pemberitahuan dari Allah dan Rasul-Nya. (Q.S at Taubah 3).
Menurut istilah adzan bermakna
pemberitahuan tentang waktu shalat fardhu dengan menggunakan lafazh lafazh
tertentu sesuai dengan syariat Islam. (Ibnu Hajar, Fathul Bari).
Sungguh suara adzan merupakan salah
satu syiar Islam yang tampak dengan sangat
jelas di negeri negeri muslim. Lafadz adzan berisi kalimat kalimat yang
dahsyat berupa tauhid dan bukti keimanan. Bahkan lafadz adzan bisa menggetarkan
hati seorang hamba. Sungguh adzan adalah berkaitan erat dengan ibadah yang sangat utama
yaitu shalat fardhu yang merupakan fondasi dalam agama Islam.
Adzan sebagai tanda atau
pemberitahuan waktu shalat mulai disyariatkan di Madinah. Menurut pendapat yang
paling kuat adzan dimulai pada tahun 1 Hijriah.
Tentang asal mula adzan adalah sebagaimana
dijelaskan dalam hadits hadits yang
mengisahkan tentang sejarah disyariatkannya,
diantaranya :
Dari Abu Umair bin Anas, dari
beberapa pamannya, dia berkata : “Tatkala Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam
berkehendak menghidupkan shalat, beliau berpikir bagaimana cara mengumpulkan
manusia untuk shalat.
Seseorang mengusulkan, kibarkan
bendera ketika datang waktu shalat sehingga tetapi itu tidak disetujui Nabi.
Yang lainnya mengusulkan dengan
terompet. Beliaupun tidak menyetujuinya bahkan beliau bersabda : “Itu merupakan tradisi Yahudi”. Seorang
lainnya mengusulkan dengan lonceng, namun beliau bersabda : “Itu tradisi Nasrani”.
Akhirnya, Abdullah bin Zaid pergi
sedangkan hatinya dipenuhi hasrat untuk mewujudkan keinginan Nabi Salallahu
‘alaihi wasallam. Pada malam harinya, dia bermimpi melihat adzan dalam
tidurnya. Di pagi harinya Abdullah bin Zaid langsung bergegas nebuju kepada
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam seraya mengabarkan tentang mimpinya dan
berkata : Wahai Rasulullah saya di antara tidur dan terjaga, tiba tiba seseorang
datang menghampiri saya dan mengajari saya adzan.
Sebenarnya Umar bin Khaththab pun
sebelumnya pernah bermimpi seperti mimpinya Abdullah bin Zaid tetapi beliau
tidak mengungkapkannya selama dua puluh hari. Tatkala Umar mengabarkan kepada
Nabi akan mimpinya, Nabi bertanya kepada
Umar : “Mengapa engkau tidak mengabariku
?”. Jawab Umar : Abdullah bin Zaid
telah mendahuluiku, akupun merasa malu olehnya.
Selanjutnya Rasulullah bersabda : “Wahai Bilal, bangkit dan perhatikan apa
yang diperintahkan Abdullah bin Zaid kepadamu dan turutilah pengajarannya”.
(H.R Abu Dawud no 498, dishahihkan oleh Ibnu Hajar).
Itulah sedikit penjelasan mengenai
makna adzan dan sejarahnya. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallah
A’lam. (948).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar