KAUM SYI’AH MEYAKINI IMAM MEREKA
MENGETAHUI YANG GHAIB
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Salah satu pendapat orang orang Syi’ah yang sangat bathil
adalah meyakini bahwa semua imam mereka yang 12 adalah mengetahui perkara
perkara ghaib. Di dalam kitab
ushulul Kaafi, al Kulaini menulis satu bab berjudul : Para imam dapat
mengetahui apa saja jika ia (para imam itu, pen.) menghendakinya.
Disebutkan pula, dari Ja’far ash Shadiq (imam ke enam Syi’ah) bahwa ia berkata : Imam bisa mengetahui apa saja
jika memang menghendakinya. Mereka mengetahui kapan mereka mati. Mereka tidak
akan mati (dimatikan, pen.) melainkan karena keinginan mereka sendiri.
Abdullah bin Bisyr, dari Abu
Abdillah berkata bahwa : Sesungguhnya aku mengetahui apa yang ada di langit dan
yang ada di bumi. Aku tahu apa yang ada disurga, tahu apa yang telah terjadi
dan aku tahu apa yang akan terjadi. (Ushul Kaafi, al Kulaini).
Sungguh
ini adalah pengakuan yang bathil dari kaum Syi’ah yang menyebutkan bahwa Imam
yang 12 mengetahui yang ghaib. Padahal para Nabi tidak seorangpun mengetahui
yang ghaib termasuk Nabi Muhammad
Salallahu ‘alaihi wasallam tidak mengetahui yang ghaib kecuali sekedar yang
diberitahu oleh Allah Ta’ala.
Sungguh kunci-kunci
ilmu ghaib hanya Allah saja yang mengetahui. Allah Ta’ala berfirman : “Wa ‘indahuu
mafaatihul ghaibi laa ya’lamuhaa illa huwa”. Dan hanya di sisi-Nya lah kunci-kunci ilmu gaib, tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Dia” (Q.S
al An’aam: 59).
Apakah yang
dimaksud kunci-kunci ilmu ghaib tersebut? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
bahwa kunci-kunci ilmu gaib tersebut ada lima macam. Beliau bersabda : ”Kunci-kunci
ilmu gaib ada lima, hanya Allah yang mengetahuinya : tidak ada yang tahu apa
yang terjadi esok hari kecuali Allah, tidak ada yang tahu apa yang dikandung
oleh rahim kecuali Allah, tidak ada yang tahu kapan turun hujan kecuali Allah,
tidak ada seorang pun yang tahu di bumi mana dia akan meninggal, dan tidak ada
yang tahu kapan terjadi hari kiamat kecuali Allah.” (H.R Imam
Bukhari).
Satu
perkara yang lebih mengherankan lagi adalah perkataan Imam Khomeini yang
menyebutkan bahwa imam Syi’ah lebih utama dari Nabi dan Rasul. Bahkan
lebih tinggi dari malaikat. Imam Khomeini berkata : Bahwa para imam (imam
12, pen.) lebih utama daripada Nabi dan Rasul. Mereka memiliki kedudukan atau
tingkatan yang tidak tercapai (tidak bisa dicapai, pen.) oleh para malaikat,
nabi dan Rasul. (Kasyful Asrar, Imam Khomeini).
Bahkan orang-orang Syi’ah telah menyanjung dan
mengkultuskan imam-imam mereka sehingga jatuh kepada kekufuran dan kemusyrikan.
Perhatikanlah salah satu sya’ir terhadap penyanjungan Ali bin Abi Thalib yang
ditulis oleh penyair Syi’ah Ibrahim al Amili :
•
Wahai Abu Hasan engkau adalah mau tuhan.
•
Dan tanda kekuasaannya yang tinggi.
•
Engkau adalah
yang menguasai ilmu-ilmu ghaib.
•
Apakah ada
sesuatu yang tersembunyi darimu.
•
Engkaulah yang menggerakkan perjalanan semua yang tercipta.
•
Dan engkaulah yang memiliki kekuasaan yang agung.
•
Milikmu segala urusan, bila engkau menghendaki engkau hidupkan besok.
•
Dan bila engkau menghendaki engkau cabut nyawa.
Itulah sebagian pengakuan dan
keyakinan kaum Syi’ah yang sangat bathil tanpa dasar. Na’dzubillahi min
dzaalik. (956).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar