KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Berbakti
atau berbuat baik kepada kedua orang tua, birrul walidain adalah salah satu
perkara yang sangat penting dan utama dalam syariat Islam. Bahkan dalam al Qur
an, Allah Ta’ala menggandengkan perintah untuk bertauhid kepada-Nya dengan
perintah berbuat baik kepada orang tua.
Allah berfirman : “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan mempersekutukan-Nya dengan apapun, berbuat baik kepada ibu
bapak, …” (Q.S. al Israa’ 23).Perhatikanlah, pada ayat diatas Allah
telah menempatkan perintah berbuat baik kepada orang tua langsung setelah larangan untuk mempersekutukan-Nya.
Selanjutnya dalam surat Lukman ayat 14
Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Pada ayat ini Allah menggandengkan
hak-Nya untuk disyukuri dengan hak orang
tua untuk disyukuri pula.
Allah
berfirman : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar
berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah (lemahnya) dan menyapihnya selama dua
tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku
engkau akan kembali”.
Sungguh Allah
Ta’ala akan memberikan kebaikan kepada seorang hamba yang berbuat baik kepada
manusia, apalagi kepada kedua orang
tuanya. Allah berfirman : “Hal jazaa-ul ihsani illal ihsaan” Tidak
ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula (Q.S ar Rahmaan 60).
Sangatlah
banyak keutamaan dan kebaikan yang akan diperoleh seorang anak yang senantiasa
berbuat baik kepada kedua orang tuanya baik dikala orang tuanya masih hidup ataupun dikala telah wafat.
Pertama : Salah satu amal yang utama.
Sungguh
berbuat baik kepada kedua orang tua adalah salah satu amal paling utama bagi
seorang anak yakni sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits :
Rasulullah
bersabda : Dari Abdullah bin Mas'ud radhiallahu
‘anhu, dia berkata, "Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi
wasallam, Apakah perbuatan paling
utama?. Beliau menjawab, "Shalat tepat pada waktunya" Dia
berkata : Saya bertanya lagi, kemudiaan apa ?.Beliau menjawab : Berbuat baik kepada
kedua orang tua. Dia berkata : "Saya bertanya
lagi, lalu apa?" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah" Maka
saya tidak menambah pertanyaan melainkan untuk melaksanakan dan menjaga hal tersebut
(H.R Imam Muslim)
Kedua
: Mendapat ridha Allah.
Ketahuilah
bahwa ridha Allah kepada seorang anak bergantung kepada ridha orang tuanya.
Rasulullah bersabda : Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwa Rasulullah Salallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Ridhar rabbi
fii ridhal waalidi, wa sukhthur rabbi fii sukhthil waalidi”. Ridha Allah
bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung kepada
kemurkaan orang tua. (H.R Imam Bukhari, dalam Adabul Mufrad no. 2 dan juga at
Tirmidzi no. 1899 dan Ibnu Hibban no. 2026)
Ketiga : Diluaskan rizki dan
dipanjangkan umurnya.
Ketahuilah
bahwa dalam silaturrahmi yang didahulukan adalah silaturrahmi kepada orang tua
sebelum silaturrahmi kepada yang lainnya. Ini akan mendatangkan kelapangan
rizki dan dipanjangkan umur.
Rasulullah
bersabda : “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan
dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahim.” (H.R Imam
Bukhari no. 5985 dan Imam Muslim no. 2557 dari Abu Hurairah).
Imam
an Nawawi berkata : Bahwa yang dimaksud dengan dilapangkan
rizkinya ialah rizkinya diberkahi.
Yang demikian itu karena silaturrahmi adalah salah satu bentuk sedekah dan
sedekah menjadikan harta bertambah. Jadi tidak heran bila dengan
bersilaturrahim, harta akan berkembang dan menjadi bersih.
Yang
dimaksud dengan dipanjangkan umurnya adalah umur yang diberkahi, diberi taufik untuk beramal
shalih, bisa mengisi waktu dengan berbagai amalan yang bermanfaat bagi
kehidupannya di akhirat. Terjaga dari menyia nyiakan waktunya dalam hal yang
tidak berguna. Atau menjadikan nama harumnya senantiasa dikenang orang. Atau
umurnya benar benar ditambah oleh Allah Ta’ala. (Syarah Shahih Muslim, Imam an
Nawawi)
Keempat : Menghilangkan kesulitan
dengan cara bertawassul.
Sungguh
berbuat baik kepada orang tua bisa menghilangkan kesulitan yaitu dengan cara
bertawassul dengan amal shalih yang pernah dilakukan kepada kedua orang tua.
Ini
sebagaimana hadits yang cukup panjang diriwayatkan oleh Imam Bukhari no. 2272
dan Imam Muslim no. 2743, yaitu dari Ibnu Umar, tentang kisah tiga orang yang
terjebak dalam gua. Salah seorang diantara mereka bertawassul dengan perbuatan
baiknya kepada kedua orang tuanya. Dan akhirnya dengan pertolongan Allah mereka
bisa keluar dari terjebak di gua.
Itulah sebagian keutamaan yang akan
diperoleh seorang anak yang selalu berbuat baik kepada kedua orang tuanya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (949)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar