BERDAKWAH
DENGAN HIKMAH DAN PELAJARAN YANG BAIK
Oleh
: Azwir B. Chaniago
Imam
Ibnul Qayyim berkata : Berdakwah adalah
mengajak manusia agar beriman kepada Allah dan segala yang dibawa oleh
Rasul-Nya dengan membenarkan apa yang diberitakan dan mengikuti apa yang
diperintahkan”. (Madarijus Saalikin).
Syaikh
Fawwas as Suhaimi berkata : Dakwah adalah mengajak orang lain agar melakukan
segala perintah Allah baik berupa ucapan atau amalan dan meninggalkan segala larangan Allah baik berupa ucapan atau
perbuatan (Usus Manhaj as Salaf fii ad Da’wah).
Ketahuilah
bahwa Allah Ta’ala memuji
hamba hamba-Nya yang berdakwah
fii sabiilillah. Allah berfirman : “Waman ahsanu qaulan mimman da’aa ilallahi wa ‘amila shalihan wa qaala
innanii minal muslimiin” Dan siapakah yang yang lebih baik perkataannya
daripada orang orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan amal shalih dan
berkata, sungguh aku termasuk orang orang muslim. (Q.S Fussilat 33).
Ketahuilah
bahwa jika Allah memuji maka itulah pujian tertinggi karena datang dari Allah
Ta’ala kepada makhluk-Nya. Oleh karena itu maka seorang yang berdakwah karena
Allah Ta’ala akan selalu bersemangat dan tak pernah merasa lelah meskipun
sangatlah banyak tantangan dan hambatan yang dihadapinya.
Sungguh berdakwah adalah sebaik baik perbuatan seorang hamba.
Dan Allah Ta’ala mengingatkan bahwa dakwah haruslah dilakukan dengan cara yang
hikmah dan pelajaran yang baik. Ini adalah sebagaimana dimaksud dalam firman Allah
Ta’ala : “Ud’u ilaa sabiili rabbika bil hikmati wal mau’izhatil hasanah, wa
jaadilhum billatii hiya ahsan”. Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
lebih baik. (Q.S an Nahl 125).
Syaikh as Sa’di berkata : Hendaknya ajakanmu kepada umat
manusia, yang muslim maupun yang kafir tertuju kepada jalan Rabb-mu yang lurus
yang mengandung ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
“Dengan hikmah”, maksudnya, setiap orang sesuai dengan
keadaan dan pemahaman serta sambutan dan ketaatannya. Termasuk hikmah dalam
berdakwah adalah : (1) Berdakwah dengan dasar ilmu bukan dengan kebodohan. (2)
Memulai dengan perkara yang paling penting (sesuai dengan skala prioritas) lalu
yang lebih penting daripada (yang sesudahnya). (3) Yang lebih dekat dengan alam pikiran mereka
dan mudah dipahami. (4) Dengan cara simpatik, yang lebih mendatangkan sambutan
lebih baik. (5) Dengan penuh kelembutan dan persuasif.
Syaikh menjelaskan lebih lanjut. Bila sudah tunduk dengan
cara hikmah (maka itu sangat baik). Jika tidak memberi hasil, maka beralih
kepada metode dakwah dengan pelajaran yang baik. Yaitu dengan perintah dan
larangan. Diiringi dengan targhib (anjuran melakukan keutamaan) dan tarhib
(ancaman). Tafsir Taisir Karimir Rahman.
Oleh karena itu berusahalah dan carilah kemampuan dan
kesempatan untuk berdakwah. Ajaklah manusia ke jalan Allah dengan cara cara
hikmah dan pelajaran yang baik. Dengan demikian dakwah akan mendatangkan hasil dan manfaat yang besar baik bagi yang
berdakwah maupun bagi yang didakwahi fid dun-ya wal akhirah.
Wallahu A’lam. (965).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar