TIDAK PERLU TAKUT DENGAN MAKAR ORANG KAFIR
Oleh :
Azwir B. Chaniago
Semenjak Islam diturunkan ke bumi
selalu saja ada makar atau rongrongan terhadap agama yang mulia ini. Dan kalau
kita perhatikan saat ini, ternyata makar terhadap Islam dan kaum muslimin semakin
menjadi jadi. Kita mengetahui bahwa makar atau rongrongan ini berasal dari
orang orang kafir karena memang orang orang kafir itu adalah musuh Islam. Allah
berfirman : “Innal kaafiriina kaanu lakum ‘aduwan mubiinaa”. Sesungguhnya orang
kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S an Nisa’ 101).
Dalam upaya merongrong dan merusak Islam
ternyata mereka terus memperkuat diri.
Orang orang kafir tidak bekerja sendiri. Diantara caranya adalah kerja bareng atau berkongsi dengan orang orang munafik, orang
orang musyrik bahkan atheis.
Untuk merusak Islam ternyata orang
kafir tidak segan segan menginfakkan harta dalam jumlah besar demi mencapai
tujuannya berbuat makar dan merusak Islam.
Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya orang orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi
(orang) dari jalan Allah yang benar. Mereka akan menafkahkan harta itu
kemudian kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan
ke dalam neraka jahannamlah orang orang yang kafir itu dikumpulkan”. (Q.S
al Anfaal 36).
Sungguh apa yang Allah firmankan
tentang hal ini telah kita saksikan dimana mana. Bolehlah kita mengatakan
berapa triliyun dana yang telah dikucurkan orang orang kafir dari waktu ke
waktu, untuk melemahkan Islam ini dengan cara menjauhkan orang beriman dari
agamanya. Termasuk juga untuk membayar orang orang munafik agar mau kerja
bareng dengan mereka para kafir ini. Sungguh Allah yang Maha Mengetahui.
Lalu apakah umat Islam perlu takut
atau cemas dengan makar dan gangguan orang kafir. Apalagi mereka telah kerja
bareng dengan sekutu sekutunya untuk membuat makar yang besar
terhadap orang orang yang beriman.
Ketahuilah bahwa ketakutan dan kecemasan adalah sifat yang manusiawi.
Tetapi jangan sampai kecemasan dan ketakutan ini melebihi kewajaran karena bisa
jatuh kepada kekecewaan. Berlebihan dalam kecemasan dan ketakutan adalah sifat
tercela.
Oleh karena itu sangatlah baik dan dianjurkan agar orang beriman
berusaha mengambil manfaat jika timbul
rasa takut dan kecemasan yang dialaminya ketika berhadapan dengan musuh musuh
Islam, diantaranya :
Pertama : Rasa takut kepada
rongrongan musuh semestinya membuat orang orang beriman semakin waspada
dan semakin bersemangat untuk membela Islam. Kenapa ?, karena sungguh Allah
Ta’ala telah berjanji bahwa Dia pasti akan menolong orang orang yang menolong (agama)
Nya. Kalau Allah yang akan menolong apa lagi yang perlu ditakutkan.
Allah berfirman : “Wa la yanshurannallaha man yanshuruhuu,
innallaha la qawiiyun ‘aziiz”. Allah pasti akan menolong orang yang
menolong (agama) –Nya. Sungguh Allah Mahakuat, Mahaperkasa. (Q.S
al Hajj 40)
Kedua : Rasa takut kepada rongrongan musuh musuh Islam semestinya
membuat semakin meningkatkan iman. Allah berfirman : “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang engkau,
karena itu takutlah kepada mereka, tetapi
perkataan itu malah menambah keimanan mereka dan mereka berkata : Hasbunallahu wa
Ni’mal Wakiil. (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami
dan Allah adalah sebaik baik Pelindung)” Q.S Ali Imran 173.
Ketiga
: Rasa takut kepada rongrongan musuh Islam semestinya membuat semangat orang
beriman semakin kuat untuk membela agama ini dengan berjihad di
jalan Allah. Sungguh orang orang beriman tidak pernah takut terhadap makar
orang kafir termasuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Allah Ta’ala telah menjajikan kebaikan yang
banyak bagi orang beriman yang mau berjihad melawan makar orang kafir.
Allah berfirman : “ Wahai orang orang yang beriman !. Maukah
kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab
yang pedih ?. (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui. Niscaya Allah mengampuni dosa dosamu dan memasukkan kamu ke dalam
surga yang mengalir sungai sungai dibawahnya dank e tempat tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah
kemenangan yang agung. (Q.S as Saff 10-13)
Keempat : Memang kita mengetahui bahwa terkadang musuh musuh
Islam kelihatan seperti sangat siap
untuk mencelakakan orang yang beriman dan agamanya. Tapi itu belum terjadi.
Semua berada dibawah pengawasan dan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah
berfirman : “Alam ta’lam, innallaha ‘ala
kulli syai-in qadiir. Tidakkah kamu mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu ?”. (Q.S al Baqarah 106).
Sungguh Allah
Ta’ala akan membela agamanya. Allah berfirman : “Yuriiduuna liyuthfi’uu nuurallahi bi afwaahihim, wallahu mutimmu
nuurihii wa lau karihal kaafiruun”. Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah
dengan mulut (ucapan ucapan) mereka tetapi Allah tetap menyempurnakan
cahaya-Nya meskipun orang orang kafir membencinya. (Q.S as Saff 8).
Bahkan Allah berjanji akan membela
orang yang membela agamanya. : “Wala yanshurannallahu man yanshuruhuu,
innallaha la qawiyun ‘aziiz”. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha
perkasa. (Q.S al Hajj 40).
Perhatikanlah kisah ketika Ka’bah
yang dahulu pernah akan dihancurkan oleh Abrahah, Gubernur Yaman, dengan tentara bergajahnya.
Pada saat itu tidak ada satupun kekuatan manusia yang sanggup menghalanginya
termasuk kaum Quraisy. Seolah olah kehancuran Ka’bah sudah ada didepan mata
penduduk Mekah.
Lalu perhatikanlah apa yang
dikatakan oleh Abdul Muthalib, seorang pemuka Quraisy, ketika mendatangi
Abrahah untuk meminta unta untanya yang diambil paksa oleh tentara Abrahah.
Abdul Muthalib berkata : (Kembalikanlah unta unta itu) Akulah
pemilik unta unta (yang kau ambil paksa) ini. Sedangkan rumah ini (Ka’bah) ada pemiliknya (yaitu Allah) yang akan
menahan (menghalangi) orang orang yang bermaksud jahat kepadanya.
Dan benar, ternyata Allah Ta’ala
yang menghancurkan Abrahah dan bala tentaranya dengan mengirim sekawanan burung
dengan berbondong bondong. Ini dijelaskan dalam firman-Nya : “Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan
bagaimana Rabb-mu telah bertindak terhadap pasukan bergajah ?. Bukankah Dia
telah menjadikan tipu daya mereka itu sia sia ?. Dan Dia mengirimkan kepda
mereka burung yang berbondong bonding. Yang melempari mereka dengan batu dan
tanah liat yang dibakar. Sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun daun yang
dimakan (ulat). Q.S al Fiil 1-5).
Kelima : Sungguh Allah Ta’ala telah memberikan ancaman yang
keras kepada pembuat makar terhadap agama-Nya. Allah berfirman : “Maka apakah orang yang membuat tipu daya
(makar) yang jahat itu merasa aman (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh Allah bersama mereka. Atau
(terhadap) datangnya siksa kepada mereka dari arah yang tidak mereka sadari.
Atau Allah mengadzab mereka pada waktu dalam perjalanan sehingga mereka tidak
berdaya menolak (adzab itu). Atau Allah mengadzab mereka dengan berangsur
angsur (sampai binasa). Maka sungguh Rabb-mu Maha Pengasih Maha Penyayang.
(Q.S an Nahal 45-47)
Allah berfirman : “Dan mereka membuat tipu daya (makar) dan
Kami pun menyusun tipu daya, sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah
bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum
mereka semuanya”.(Q.S an Naml 50-51)
Oleh karena itu seorang beriman
tidak akan pernah larut dalam ketakutan dan kecemasan ketika menghadapi
betapapun besarnya makar yang dibuat oleh kaum kafir dan sekutunya. Namun
demikian tidak pula boleh meremehkan keadaan yang mungkin terkadang bisa membahayakan.
Tetaplah waspada, berusaha dan
lakukan sesuatu untuk menolong agama Allah ini. Juga teruslah berdoa memohon
kepada Allah semoga memenangkan orang beriman melawan musuh musuhnya.
Insya Allah bermanfaat bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (963).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar