BANGUN PAGI HANYA UNTUK MEMIKIRKAN DUNIA ??
Oleh : Azwir B. Chaniago
Rasulullah
bersabda : “Barangsiapa yang tujuan
hidupnya adalah dunia maka Allah akan mencerai beraikan urusannya. Menjadikan
kefakiran di kedua pelupuk matanya dan dia mendapat dunia menurut apa yang
telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang tujuan hidupnya adalah negeri
akhirat, Allah Ta’ala akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan dihatinya
dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina” (H.R Imam Ahmad, Ibnu
Majah dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam Silsilah Hadits
ash Shahihah).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa
yg bangun di pagi hari namun hanya dunia yang dipikirkannya sehingga seolah olah dia tidak melihat hak
Allah padanya, maka Allah akan menanamkan 4 penyakit dalam dirinya : Kebingungan yg tiada putusnya. Kesibukan yg
tidak ada ujungnya. Kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan keinginan yg tidak tercapai”. (H.R ath Thabrani).
Oleh karena itu mari
kita mulai setiap pagi hari dengan menjaga dan memenuhi hak Allah. Jika bangun
pagi dimulai dengan memenuhi hak hak
Allah maka tidaklah ada yang perlu di
khawatirkan tentang dunia dan juga tentang akhirat. Oleh karena itu mari kita
mulai seluruh pagi hari kita dengan memenuhi hak Allah, diantaranya :
Pertama : Berwudhu’ dan
berdoa setelah wudhu’
Adakah yang perlu dikhawatirkan
jika bangun shubuh lalu berwudhu’ dan berdoa setelah wudhu’ ?
Ketahuilah bahwa berwudhu’ bukanlah sekedar mensucikan diri
dari hadats ketika akan melaksanakan shalat. Bukan hanya syarat sahnya shalat.
Ternyata wudhu’ dapat menghapus berbagai kesalahan.
Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda : “Apabila seorang hamba muslim atau mukmin
berwudhu’ : Lalu ia membasuh wajahnya, niscaya keluarlah dari wajahnya setiap
kesalahan dari pandangannya dengan kedua belah matanya bersama air atau bersama
tetes terakhir dari air tersebut.
Apabila ia membasuh
kedua tangannya, niscaya keluarlah semua kesalahan yang telah dilakukan oleh
kedua tangannya bersama air atau bersama tetes air terakhir.
Apabila ia membasuh
kedua kakinya, niscaya akan keluarlah setiap kesalahan yang dijalani oleh kedua
kakinya bersama air atau bersama tetes air yang terakhir.
Sehingga ia keluar
dalam kondisi bersih dari segala dosa”. (H.R Imam Muslim).
Dari Umar bin Khaththab ia berkata, Rasulullah bersabda :
“Tidak seorang pun diantara kamu yang berwudhu’ lalu menyempurnakan wudhu’nya,
kemudian membaca “Asyhadu alla ilaaha ilallah wahdahu
laa syariikalahu wa asyhadu anna muhammadan
abduhu wa rasuuluhu” Aku bersaksi bahwa tidak Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah Yang Mahaesa dan tidak ada sekutu bagi-Nya dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Melainkan akan
dibukakan baginya delapan pintu surga dan ia boleh masuk
dari pintu mana saja yang ia kehendaki (H.R Imam Muslim no 234 dan juga
diriwayatkan oleh ahli hadits
selainnya).
Dalam riwayat Imam at Tirmidzi terdapat tambahan yang shahih
yaitu : Allahummaj’alnii minat tawwabiina waj’alnii minal mutathah- hiriin. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang orang
yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang orang yang mensucikan diri.
Kedua : Malaksanakan shalat
sunnah fajar
Adakah yang perlu
dikhawatirkan jika telah melaksanakan shalat sunnah fajar ?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Raka’atal fajri khairun minad dun-ya wamaa
fiih”. Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh
isinya. (H.R Imam Muslim).
Begitulah janji Allah melalui Rasul-Nya bagi orang orang yang
melaksanakan shalat sunnah fajar.
Ketiga : Melaksanakan
shalat fardhu shubuh.
Adakah yang perlu dikhawatir jika telah melaksanakan shalat
fardhu shubuh ?
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Man shalla shalaatish
shubhi fa huwa fii dzimmatillahi” Barangsiapa yang mendirikan shalat shubuh
maka dia berada dalam jaminan Allah. (H.R Imam Muslim no. 163)
Sungguh
merupakan suatu keberuntungan yang sangat besar dan agung, di dunia dan di
akhirat, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila seorang hamba mendapat
jaminan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Keempat : Berdzikir
kepada Allah.
Adakah yang perlu dikhawatirkan jika telah berdzikir di pagi
hari ?
(1) Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan keutamaan berdzikir, diantaranya
sebagaimana disabdakan beliau : “Maukah
kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci disisi Rajamu
(Rabbmu), dan paling mengangkat derajatmu. Lebih baik bagimu daripada
menginfakkan emas dan perak. Dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan
musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu ?. Para
sahabat yang hadir berkata : Mau (wahai Rasulullah). Beliau bersabda : Dzikir kepada Allah Yang Mahatinggi”. (H.R at
Tirmidzi dan Ibnu Majah).
(2) Dengan berdzikir
maka pagi maka hati menjadi tenang. Sungguh
Allah Ta’ala telah mengajarkan cara yang paling baik dan paling sempurna untuk
mendapatkan ketenangan hati yaitu dengan
senantiasa berdzikir kepada-Nya. Allah
Ta’ala berfirman : “Aladzina aamanuu wa tathma-innu quluu buhum bi
dzikrillahi, alaa bidzikrillahi tathma-innul quluub” (Yaitu) orang orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah,
Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du
28).
Kelima : Berinfak di
pagi hari.
Adakah yang perlu dikhawatirkan jika telah berinfak di pagi
hari ?
Orang yang berinfak akan mendapat doa
kebaikan dari malaikat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi
shallallahu ‘alahi wasallam bersabda: “Tidak
ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka
dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa : Ya Allah, berilah ganti
bagi orang yang berinfaq, sedangkan yang satu lagi berdoa : Ya Allah, berilah
kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya). (H.R Imam Bukhari)
Oleh sebab itu sangatlah merugi jika seorang hamba bangun pagi hari hanya
untuk memikirkan dunia semata. Paling utama adalah bersegera menunaikan hak hak
Allah maka semua kekhawatiran dalam
hidup ini akan sirna. Insya Allah.
Wallahu A’lam. (882).