TELADAN DALAM PENGGUNAAN WAKTU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Syaikh Prof. DR. Abdurrazaq, Ulama Saudi, seorang guru besar
di Universitas Islam Madinah dan juga pengajar tetap di Masjid Nabawi, beberapa
waktu yang lalu pernah diundang memberikan kajian di Masjid Istiqlal Jakarta. Selain itu beliau juga diundang ke Lombok
untuk memberikan kajian disana. Pada suatu kali, dengan didampingi beberapa
ustadz, Syaikh Abdurrazaq berangkat dari
hotel menuju tempat kajian yang berjarak
sekitar dua jam perjalanan mobil.
Ustadz Abu Muhsin Firanda, Lc. M.A seorang mahasiswa
Indonesia yang saat ini sedang mengambil S3 di Universitas Islam Madinah juga
ikut dalam rombongan tersebut.
Ustadz Firanda menceritakan apa yang dilakukan di mobil dalam
perjalanan tersebut. Kata Ustadz Firanda : Tidak lama setelah mobil bergerak
maka salah seorang ustadz di mobil itu membacakan matan kitab al Aqidah ath
Thahawiyah yang ditulis oleh Imam Thahawi. Lalu Syaikh Abdurrazaq mensyarah
atau menjelaskan makna makna matan tersebut. Semua ustdadz yang ada di mobil
itu mendengarkan dengan sungguh sungguh. Diantaranya juga ada
merekam kajian tersebut untuk bisa diambil manfaat pada waktu yang lain. Jadi ada majlis ilmu
diperjalanan sehingga waktu yang ada menjadi sangat bermanfaat, apalagi
digunakan untuk belajar ilmu syar’i dari seorang Guru Besar.
Lalu bagaimana dengan kita. Kebanyakan kita, tentu tidak
semua, jika dalam satu rombongan melakukan perjalanan dengan mobil dalam jarak
cukup jauh maka biasanya akan diisi dengan acara ngobrol, bercanda, saling
mengeluarkan koleksi lelucon, dibarengi dengan berbagai minuman dan cemilan.
Bahkan ada pula yang memejamkan mata
meskipun tidak lagi mengantuk. Mungkin juga ada yang mendengarkan musik, menyetel
video dari mobil yang biasanya dengan suara
agak keras. Mungkin ada pula yang yang SMS-an atau BBM-an dan yang lainnya.
Ketahuilah wahai saudaraku, Rasulullah telah bersabda : “Min
husni islamil mar’I tarkuhu maalaa ya’niih” Baiknya Islam seseorang (ialah)
meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat (H.R Ibnu Majah)
Sungguh, saya menulis
di halaman ini tidak dalam rangka memberi penilaian terhadap kebiasaan banyak
orang dalam mengisi waktu mereka diperjalanan.
Tetapi hanya sekedar ingin menceritakan bagaimana para ustadz yang ikut rombongan bersama Syaikh Abdurrazaq ini menggunakan
waktu yang sangat berharga untuk sesuatu
yang sangat berharga pula meskipun dalam perjalanan. Itu saja.
Sebagai penutup ada baiknya kita memperhatikan sebuah hadits
yang berbicara tentang nikmat waktu, diriwayatkan Imam al Bukhari dalam Kitab
Shahihnya. Rasulullah bersabda : “Ni’mataani maghbunun fihima katsirun
minannash shihatu wal faragh” Dua
kenikmatan yang banyak dilupakan manusia adalah (nikmat) kesehatan dan waktu
luang.
Insya Allah bermanfaat bagi penulis dan bermanfaat bagi
pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar