MERENDAHKAN DAN DIRENDAHKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Jangan suka menganggap rendah orang lain.
Kita sering menyaksikan seseorang direndahkan, bahkan dihinakan
karena kelihatannya tidak berharta, tidak berilmu tampilannya tidak meyakinkan
dan sebagainya. Tapi ketahuilah bahwa dalam ini paling tidak ada pada dua keadaan :
Pertama : Bisa terjadi penampilannya saja yang tidak meyakinkan. Tapi sebenarnya
dia adalah orang yang berharta atau dia orang yang berilmu dan mungkin juga ahli ibadah dan yang lainnya. Dia memiliki
berbagai kelebihan dan kebaikan dimata Allah tetapi tersembunyi dimata manusia
karena pandangan dan ilmu manusia terbatas. Bisa saja ada seseorang yang pintu
dunia seakan akan tertutup baginya tapi pintu langit terbuka lebar baginya. Mungkin
saja seseorang tidak populer di dunia tapi sangat popular di langit karena
namanya sering disebut oleh yang di langit.
Sungguh tidaklah semua hal bisa kita ketahui karena ilmu kita
sedikit, termasuk keadaan sebenarnya dari orang orang disekitar kita. Allah
berfirman : “Wamaa utiitum minal ‘ilmi illaa qaliilaa’. Dan tidaklah kamu diberi ilmu kecuali sedikit.
(Q.S al Israa’ 85)
Kedua : Andaikata seseorang itu memang betul betul tidak berpangkat, tidak berharta,
tidak berilmu, bukan ahli ibadah dan juga penampilannya tidak meyakinkan,
ketahuilah bahwa itu keadaannya saat ini. Keadaan sementara. Skor sementara. Itu
hanya photo atau gambaran sesaat bukan video yang menggambarkan semuanya. Bagaimana keadaannya
beberapa waktu mendatang kita tidak tahu.
Berapa banyak manusia dulunya miskin tapi kemudian Allah memberinya
harta yang berlimpah. Berapa banyak manusia saat ini bodoh lalu Allah
memberinya ilmu. Ada juga manusia yang beberapa waktu lalu lupa kepada Allah
lalu mendapat hidayah menjadi hamba yang taat.
Sungguh tidaklah ada yang mengetahui bagaimana keadaan
seseorang pada waktu yang akan datang. Jadi jangan pernah menganggap seseorang
lebih rendah dari anda.
Bagaimana kalau anda direndahkan.
Dengan berbagai sebab dan alasan, hampir tidak ada manusia
yang tidak pernah direndahkan bahkan
dihina atau dilecehkan oleh orang lain. Jangankan manusia biasa seperti kita,
para Nabi dan Rasul juga banyak mengalami keadaan ini.
Lalu bagaimana menyikapinya. Minimal ada empat sikap yaitu :
Pertama : Bersabarlah, lakukan muhasabah atau introspeksi diri. Mungkin karena pada suatu waktu kita pernah
merendahkan, menghina atau melecehkan seseorang lalu Allah mentakdirkan ada orang lain
yang merendahkan dan menghina kita.
Allah berfirman : “In ahsantum ahsantum li anfusikum wain asa’tum falahaa”
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan
jika kamu berbuat buruk maka (akibat keburukan) itu untuk dirimu sendiri. (Q.S
al Israa’ 7)
Kedua : Jadikan penghinaan itu sebagai
pengingat bahwa kita ini memang diiciptakan Allah dari setetes air yang rendah dan hina. Jadi tak perlu marah
kalau kita direndahkan atau dihina.
Ketiga : Orang yang merendahkan dan menghina kita tidak perlu dihiraukan. Biasanya
dia yang capek sendiri kalau tidak ditanggapi. Mungkin orang yang merendahkan
atau menghina itu memandang dengan
sebelah mata kepada kita. Ketahuilah bahwa
memandang dengan sebelah mata
pastilah tidak nyaman. Iya kan.
Keempat : Jika anda direndahkan atau dihina berarti anda dizhalimi. Ketahuilah bahwa kezhaliman yang anda terima di dunia dengan
sabar merupakan tabungan pahala yang akan dipetik dikemudian hari. Insya Allah.
Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat suka merendahkan
orang lain. Dan juga kita berdoa kepada agar kita diberikan kesabaran jika pada
suatu saat kita direndahkan atau dihina seseorang.
Allahu a’lam.
Makasih udh jadi penyemangat semoga Allah selalu menjaga orang2 baik seperti Anda
BalasHapus