NASEHAT IMAM SYAFI’I TENTANG BELAJAR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Muqaddimah.
Imam asy Syafi’i adalah salah satu dari Imam empat mazhab. Wafat tahun 204 H. Beliau adalah ulama besar di
zamannya. Beliau memiliki banyak keutamaan dalam bidang ilmu. Salah satu dari
sekian banyak kelebihan dan keutamaan Imam asy Syafi’i adalah beliau sangat
bersemangat dan sangat menganjurkan segala usaha untuk belajar ilmu.
Beliau berkata : “Menuntut ilmu lebih aku sukai dari pada
shalat lail”. Tentu beliau tidak bermaksud mengajak kita meninggalkan shalat
malam tapi perkataan beliau adalah dalam rangka menjelaskan bahwa belajar ilmu
adalah amalan yang lebih utama dibanding amalan sunah.
Ada yang bertanya kepada Imam asy Syafi’i tentang bagaimana
semangat dan keinginan beliau dalam mencari ilmu. Beliau menjawab : “Ibarat
keinginan seorang ibu mencari anaknya yang hilang dan ibu itu tidak
memiliki anak selain yang hilang itu.”
Semua ini haruslah menjadi i’tibar atau pelajaran bagi
penuntut ilmu, jika ingin berhasil.
Nasehat agar berhasil
dalam thalibul ilmi.
Demikian besarnya perhatian Imam asy Syafi’i terhadap upaya
menuntut ilmu, sampai-sampai beliau menulis sebuah sya’ir yang ditujukan kepada
para penuntut ilmu. Sya’ir tersebut singkat padat berupa nasehat yang sangat
berharga.
Sya’ir tersebut berisi enam perkara yang dan sangat baik dijadikan
pegangan dan pelajaran, yaitu :
Saudaraku, engkau tidak akan
mendapatkan ilmu
melainkan dengan enam perkara
Kukabarkan kepadamu rinciannya
dengan jelas
KECERDASAN, KEMAUAN KERAS, BERSUNGGUH SUNGGUH, BEKAL YANG
CUKUP, BIMBINGAN GURU DAN WAKTUNYA YANG LAMA
Bagaimana
rinciannya.
Pertama :
Memiliki kecerdasan.
Untuk
berhasil menuntut ilmu diperlukan kecerdasan agar lebih mudah dan lebih cepat
dalam menghafal ataupun memahami ilmu yang dipelajari. Kita mengetahui
bagaimana Imam asy Syafi’i dan Imam Bukhari sangat cepat dalam menerima pelajaran dan luar
biasa dalam hafalan. Salah satu penyebabnya adalah karena beliau diberi karunia
kecerdasan yang sangat baik oleh Allah.
Bagi kita
yang mungkin merasa kurang cerdas tetap ada peluang untuk berhasil yaitu dengan
usaha yang lebih kuat dalam belajar.
Insya Allah
Kedua :
Memiliki kemauan keras.
Perkara kedua yang dianggap penting
oleh Imam asy Syafi’i adalah kemauan atau tekad yang kuat dalam belajar. Tanpa
kemauan keras maka penuntut ilmu hanya akan tenggelam dalam keinginan sebagai
impian atau cita-cita yang sulit diwujudkan. Kenapa karena tanpa kemauan yang
keras biasanya seorang penuntut ilmu akan cepat putus asa dalam belajar.
Ketiga :
Bersungguh-sungguh.
Ketahuilah
bahwa tidak ada keberhasilan yang bisa dicapai tanpa kesungguh-sungguhan
apalagi dalam menuntut ilmu. Mujahadah atau bersungguh-sungguh diantaranya
adalah menunjukkan sikap dan upaya serius, fokus, tekun dan ulet. Selain itu
juga harus mampu mengatasi berbagai keterbatasan dan kesulitan dalam belajar.
Keempat :
Memiliki bekal yang cukup.
Hampir tidak
ada yang gratis di dunia ini, semua butuh biaya apalagi dalam menuntut ilmu.
Sangat dianjurkan untuk tidak meminta kepada orang lain. Berusahalah mempersiapkan
bekal sendiri. Jika meminta kepada manusia bisa
jatuh kepada kehinaan padahal seorang penuntut ilmu adalah orang yang
mulia.
Kelima :
Guru yang membimbing.
Memang ada
peluang untuk belajar sendiri dari kitab atau media belajar lainnya yang saat
ini mudah didapat. Namun guru yang membimbing langsung masih sangat diperlukan
dalam belajar apalagi ilmu syar’i terutama bagi pemula.
Ketahuilah
bahwa belajar ilmu bukan sekedar transfer of knowledge tapi juga termasuk
transfer akhlak dan adab dari seorang guru.
Selain itu
keberadaan guru juga sangat diperlukan untuk mempermudah memahami ilmu karena
ada interaksi langsung. Guru juga diperlukan untuk memberi arahan dalam memilih
kitab dan media belajar yang cocok dan diperlukan oleh seorang murid.
Keenam :
Membutuhkan waktu lama.
Sungguh ilmu
hanya akan didapat dengan belajar dan tidak bisa seketika, harus bertahap.
Dibutuhkan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Oleh karenanya diperlukan
kesabaran agar tidak gagal ditengah jalan.
Itulah enam
perkara yang dinasehatkan Imam asy Syafi’i. Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita semua untuk terus
istiqamah dalam belajar.
Wallahu A'lam (049)
Wallahu A'lam (049)
Bagus
BalasHapus