Rabu, 27 Agustus 2014

NASEHAT IMAM SYAFI'I



NASEHAT IMAM SYAFI’I TENTANG BELAJAR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Imam asy Syafi’i adalah salah satu dari Imam empat mazhab.  Wafat  tahun 204 H. Beliau adalah ulama besar di zamannya. Beliau memiliki banyak keutamaan dalam bidang ilmu. Salah satu dari sekian banyak kelebihan dan keutamaan Imam asy Syafi’i adalah beliau sangat bersemangat dan sangat menganjurkan segala usaha untuk belajar ilmu.
Beliau berkata : “Menuntut ilmu lebih aku sukai dari pada shalat lail”. Tentu beliau tidak bermaksud mengajak kita meninggalkan shalat malam tapi perkataan beliau adalah dalam rangka menjelaskan bahwa belajar ilmu adalah amalan yang lebih utama dibanding amalan sunah.

Ada yang bertanya kepada Imam asy Syafi’i tentang bagaimana semangat dan keinginan beliau dalam mencari ilmu. Beliau menjawab  : “Ibarat  keinginan seorang ibu mencari anaknya yang hilang dan ibu itu tidak memiliki anak selain yang hilang itu.”
Semua ini haruslah menjadi i’tibar atau pelajaran bagi penuntut ilmu, jika ingin berhasil.

Nasehat  agar berhasil dalam thalibul ilmi. 
Demikian besarnya perhatian Imam asy Syafi’i terhadap upaya menuntut ilmu, sampai-sampai beliau menulis sebuah sya’ir yang ditujukan kepada para penuntut ilmu. Sya’ir tersebut singkat padat berupa nasehat yang sangat berharga.
Sya’ir tersebut berisi enam perkara yang dan sangat baik  dijadikan pegangan dan pelajaran, yaitu :

Saudaraku, engkau tidak akan
mendapatkan ilmu
melainkan dengan enam perkara
Kukabarkan kepadamu rinciannya
dengan jelas
KECERDASAN, KEMAUAN KERAS, BERSUNGGUH SUNGGUH, BEKAL YANG CUKUP, BIMBINGAN GURU DAN WAKTUNYA YANG LAMA

Bagaimana rinciannya.

Pertama : Memiliki kecerdasan.
Untuk berhasil menuntut ilmu diperlukan kecerdasan agar lebih mudah dan lebih cepat dalam menghafal ataupun memahami ilmu yang dipelajari. Kita mengetahui bagaimana Imam asy Syafi’i dan Imam Bukhari  sangat cepat dalam menerima pelajaran dan luar biasa dalam hafalan. Salah satu penyebabnya adalah karena beliau diberi karunia kecerdasan yang sangat baik oleh Allah.
Bagi kita yang mungkin merasa kurang cerdas tetap ada peluang untuk berhasil yaitu dengan usaha yang lebih kuat  dalam belajar. Insya Allah

Kedua : Memiliki kemauan keras.
Perkara kedua yang dianggap penting oleh Imam asy Syafi’i adalah kemauan atau tekad yang kuat dalam belajar. Tanpa kemauan keras maka penuntut ilmu hanya akan tenggelam dalam keinginan sebagai impian atau cita-cita yang sulit diwujudkan. Kenapa karena tanpa kemauan yang keras biasanya seorang penuntut ilmu akan cepat putus asa dalam belajar.

Ketiga : Bersungguh-sungguh.
Ketahuilah bahwa tidak ada keberhasilan yang bisa dicapai tanpa kesungguh-sungguhan apalagi dalam menuntut ilmu. Mujahadah atau bersungguh-sungguh diantaranya adalah menunjukkan sikap dan upaya serius, fokus, tekun dan ulet. Selain itu juga harus mampu mengatasi berbagai keterbatasan dan kesulitan dalam belajar.
 
Keempat : Memiliki bekal yang cukup.
Hampir tidak ada yang gratis di dunia ini, semua butuh biaya apalagi dalam menuntut ilmu. Sangat dianjurkan untuk tidak meminta kepada orang lain. Berusahalah mempersiapkan bekal sendiri. Jika meminta kepada manusia bisa  jatuh kepada kehinaan padahal seorang penuntut ilmu adalah orang yang mulia.

Kelima : Guru yang membimbing.
Memang ada peluang untuk belajar sendiri dari kitab atau media belajar lainnya yang saat ini mudah didapat. Namun guru yang membimbing langsung masih sangat diperlukan dalam belajar apalagi ilmu syar’i terutama bagi pemula.
Ketahuilah bahwa belajar ilmu bukan sekedar transfer of knowledge tapi juga termasuk transfer akhlak dan adab dari seorang guru.
Selain itu keberadaan guru juga sangat diperlukan untuk mempermudah memahami ilmu karena ada interaksi langsung. Guru juga diperlukan untuk memberi arahan dalam memilih kitab dan media belajar yang cocok dan diperlukan oleh seorang murid.

Keenam : Membutuhkan waktu lama.
Sungguh ilmu hanya akan didapat dengan belajar dan tidak bisa seketika, harus bertahap. Dibutuhkan waktu yang lama bahkan bertahun-tahun. Oleh karenanya diperlukan kesabaran agar tidak gagal ditengah jalan. 

Itulah enam perkara yang dinasehatkan Imam asy Syafi’i. Semoga Allah  memberi kekuatan kepada kita semua untuk terus istiqamah dalam belajar.
Wallahu A'lam (049)



1 komentar: