IBLIS MENGGANGGU SAMPAI MENJELANG MAUT
Oleh Azwir B. Chaniago
Sungguh iblis adalah musuh manusia yang tidak pernah bosan
dan terus berusaha menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke neraka untuk menemani
mereka. Firman Allah dalam surat Shaad ayat 82 dan 83 menyebutkan
bagaimana Iblis telah bersumpah dengan nama Allah untuk menyesatkan manusia
semuanya, kecuali orang orang yang ikhlas dan mendapat petunjuk untuk mentaati Allah.
Allah berfirman : “Qaala fabi’izzatika laughwiyannahum
ajma’iin. Illa ‘ibaadika minhumul mukhlashiin” (Iblis) menjawab : Demi
kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka (manusia) semuanya. Kecuali
hamba hamba-Mu yang ikhlas diantara
mereka.
Ketahuilah wahai
saudaraku bahwa iblis tidak akan pernah berhenti
berusaha untuk menyesatkan manusia sampai kapanpun. Bahkan mereka akan tambah
bersemangat untuk menyesatkan manusia
menjelang maut menjemput. Kesungguhan iblis menyesatkan semakin
bertambah pada saat menjelang kematian
manusia. Kenapa, karena Iblis tahu kalau manusia sudah meningggal maka dia
tidak punya kesempatan lagi untuk menyesatkan.
Abdullah putra Imam Ahmad bin Hambal berkata : Tatkala menjelang
kematian mendatangi ayahku maka akupun duduk disamping beliau yang dalam keadaan tidak sadar. Pada
saat itu beliau mengucurkan keringat lalu tersadar dan membuka mata dan berkata
: Tidaak…, beluum ..! seraya
menggerakkan tangan beliau sebagai isyarat penolakan. Lalu beliau melakukan hal
yang sama yaitu berkata Tidaak, beluum ..! sampai tiga kali.
Aku bertanya : Wahai ayah kenapa engkau berkata : Tidak,
tidak, belum..! beberapa kali. Beliau
menjawab : Wahai anakku engkau tidak tahu ? Aku jawab : Tidak wahai ayah. Lalu
ayahku berkata : Iblis, semoga Allah melaknatnya, telah berdiri dihadapanku
sambil menggigit jari dan berkata : Wahai Ahmad engkau telah lolos dari (tipu
daya) ku.
Maka aku berkata
kepada iblis : Tidak, tidak, belum..! Aku belum lolos dan belum menang darimu
wahai iblis hingga aku meninggal.
Ulama besar seperti Imam Ahmad bin Hambal pun masih diganggu
Iblis sampai menjelang meninggal beliau, lalu bagaimana dengan kita. Na’udzubillahi minasy syaithan nirrajim. Ya
Allah kami berlindung kepada Engkau dari godaan syaithan yang terkutuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar