ENGKAU LUPA
KEPADA DIRIMU JIKA LALAI BERDZIKIR
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala telah
memerintahkan orang beriman untuk banyak berdzikir pada setiap
waktu sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً
وَأَصِيلًا
Wahai orang orang yang
beriman, ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (Nama-Nya) sebanyak banyaknya.
Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (Q.S al Ahzaab 41-42).
Syakh as Sa’di berkata :
Allah Ta’ala memerintahkan orang orang beriman agar berdzikir, mengingat-Nya
sebanyak banyaknya dalam bentuk tahlil, tahmid, tasbih takbir dan yang lain
lainnya dari setiap bacaan yang mengandung pendekatan diri kepada Allah Ta’ala.
Minimalnya hendaklah seorang
hamba menekuni dzikir pagi dan sore. Dzikir seusai shalat lima waktu dan di
saat kondisi tertentu dan sebab sebab khusus. Dan hendaknya hal ini ditekuni
secara kontinyu dalam segala kondisi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh ketika seseorang lupa
berdzikir atau mengingat Allah maka kesengsaraan atau keburukan akan
mendatanginya. Allah Ta'ala berfirman :
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ
نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan janganlah kamu seperti
orang orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah MENJADIKAN MEREKA LUPA
KEPADA DIRI MEREKA SENDIRI. Mereka itulah orang orang yang fasik (Q.S al Hasyr
19).
Imam Ibnu Katsir berkata :
Janganlah kalian lupa untuk (mengingat) berdzikir kepada Allah sehingga Allah
pun akan menjadikan kalian lupa berbuat untuk kepentingan kalian sendiri yang
bermanfaat bagi kalian di akhirat kelak, karena sesungguhnya balasan itu sesuai
dengan amal perbuatan. (Tafsir Ibnu Katsir).
Ketahuilah bahwa Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasalam berdzikir dalam setiap waktu dan keadaan.
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin, Aisyah beliau berkata :
كَانَ النَبِيُّ صَلَى الله
عليه وسلم يَذْكُرُ الله عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ
Bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi
Wasallam selalu berdzikir mengingat Allah Ta’ala dalam setiap waktunya. (H.R
Imam Muslim).
Syaikh Muhammad Shalih al
Utsaimin berkata : Pada hadits ini terdapat dalil bahwa seyogyanya engkau
banyak banyak berdzikir menyebut nama Allah Ta’ala dalam setiap keadaan. (Syarh
Riyaadhish Shaalihin).
Oleh karena itu hamba hamba banyak
banyaklah berdzikir mengingat Allah Ta'ala. Sungguh ketika seorang hamba selalu
mengingat Allah maka hatinya menjadi tenang. Allah Ta'ala berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا
وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ
الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).
Syaikh as Sa’di berkata : Makna firman Allah : “Tathma-iinul
qulub”- hati menjadi tenteram, adalah hilangnya segala sesuatu
(yang berkaitan dengan) kegelisahan, dan kegundah-gulanaan dari dalam hati. Dan
dzikir tersebut akan menggantikannya dengan rasa keharmonisan (ketenteraman),
kebahagiaan dan kelapangan.
Dan maksud firman-Nya : alaa bi
dzikrillahi tathma-innul quluub” adalah sudah nyata dan sudah
sepantasnya hati (manusia) tidak akan pernah merasakan ketenteraman, kecuali
dengan dzikir (mengingat) Allah. (Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Wallahu A'lam. (3.103)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar