BERBUAT MAKSIAT
KARENA TAK ADA RASA TAKUT KEPADA ALLAH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, sangatlah
banyak manusia di zaman ini melakukan berbagai perbuatan dosa dan maksiat. Sungguh,
pokok pangkal dari perbuatan maksiat adalah KARENA TIDAK ADA RASA TAKUTNYA
KEPADA ALLAH. Akibatnya mereka terus menerus berbuat maksiat.
Bahkan terkadang
mereka lupa bahwa perbuatan buruk yang mereka lakukan dianggap sebagai
perbuatan biasa saja. Mereka seperti tak punya beban untuk melakukan maksiat.
Selain itu, dengan perbuatan maksiat mereka menzhalimi diri sendiri dan juga
bisa menzhalimi orang lain.
Ketahuilah bahwa takut
kepada Allah Ta'ala adalah amalan hati
yang wajib dipelihara oleh setiap hamba. Takut kepada Allah akan membimbing seseorang
untuk melakukan ketaatan kepada Allah Ta'ala. Orang yang takut kepada Allah Ta'ala
akan selalu menjalankan perintah-Nya dan menghindari semua
larangan-Nya.
Sungguh menjalankan
perintah dan menjauhi larangan Allah Ta'ala adalah satu bukti paling utama untuk
menunjukkan diri SANGAT TAKUT KEPADA ALLAH TA'ALA. Inilah jalan
keselamatan di dunia dan akhirat.
Ingatlah, bahwa Allah
Ta'ala telah berfirman tentang takut kepada-Nya dan tidak takut kepada
selain-Nya :
Pertama, dalam surat
Ali Imran 175. Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّمَا
ذَٰلِكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَآءَهُۥ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ
إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Sesungguhnya mereka
hanyalah syaithan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya,
karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika
kamu orang yang beriman.
Kedua, dalam surat al
Maidah 44. Allah Ta'ala berfirman :
فَلَا
تَخْشَوُا۟ ٱلنَّاسَ وَٱخْشَوْنِ
Karena itu janganlah
kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku.
Lalu siapakah hamba
hamba yang (sangat) takut kepada Allah Ta'ala. Mereka adalah orang orang
berilmu. Allah Ta'ala menjelaskan perkara ini dalam firman-Nya :
إِنَّمَا
يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Diantara hamba hamba
Allah yang takut kepada-Nya HANYALAH PARA ULAMA. Sungguh Allah Mahaperkasa,
Maha Pengampun. (Q.S Fathir 28).
Pada catatan kaki terjemahan
resmi al Qur an oleh Departemen Agama,
disebutkan : (Para ulama) adalah orang orang yang mengetahui ILMU (TENTANG)
KEBESARAN DAN KEKUASAAN ALLAH.
Tentang surat al
Fathir 28 diatas, Syaikh as Sa'di berkata bahwa seorang ulama (orang berilmu)
yang makin banyak ilmunya tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala maka rasa takutnya
kepada Allah Ta'ala pun semakin besar.
Dengan rasa takut
kepada Allah Ta'ala mendorong dirinya untuk beramal saleh dan menjauhi dari
perbuatan dosa atau maksiat serta senantiasa mempersiapkan diri untuk berjumpa
dengan Dzat yang ditakutinya, yaitu Allah Azza wa Jalla. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Jadi, semakin berilmu
seorang hamba maka semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Sungguh Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasalam bersabda :
فَوَاللَّهِ
إِنِّي أَعْلَمُهُمْ بِاللَّهِ وَأَشَدُّهُمْ لَهُ خَشْيَةً.
Sesungguhnya aku yang
PALING MENGENAL ALLAH dan aku adalah yang paling takut kepada Allah. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Ibnul Qayyim al Jauziyyah
berkata : Dengan makin bertambah pengetahuan seorang hamba mengenai Allah Azza
wa Jalla, maka makin bertambah pula rasa takut dan pengagungan hamba itu
kepada-Nya.
Pengetahuan mengenai
Allah, yakni makrifatullah, adalah ilmu paling mulia yang meliputi nama-Nya,
sifat-Nya, dan perbuatan-Nya. Maka orang yang memperoleh ilmu akan takut kepada
Allah Ta'ala yang akan mengantarkan kepada ketaatan dan ketundukan kepada-Nya.
(Raudhatul Muhibbin).
Wallahu A'lam. (3.108)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar