ORANG BERIMAN
MENJADI CERMIN BAGI SAUDARANYA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Kita paham dan biasa
menggunakan cermin untuk melihat kekurangan di fisik seperti di wajah di rambut
kita dan yang lainnya. Tetapi secara maknawi cermin adalah saudara saudara kita
yang melihat sikap kita bahkan aib kita dan mereka akan melihat kekurangan atau
aib kita bahkan melindungi kita.
Saudara yang menjadi
cermin ini dengan tulus mengingatkan
kekurangan sikap dan kelakuan serta aib kita, lalu : (1) Dia memberitahu atau mengingatkan kita agar kita
bisa memperbaiki diri. (2) Dia menutup kekurangan atau aib kita dari orang lain. Jadi sangat
beruntung seseorang yang punya teman bagaikan cermin baginya.
Penjelasan tentang
perkara ini disebutkan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau
:
الْمُؤْمِنُ
مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ
Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya. (H.R Imam Bukhari, dari Abu Hurairah).
Selain itu, seorang saudara akan melindungi hartanya dan membela serta menjaga kepentingannya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ ،
وَالْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ ، يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ ، وَيَحُوطُهُ
مِنْ وَرَائِهِ
Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lainnya, dan seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya, mencegah hilangnya pekerjaan dan harta saudaranya, serta menjaga segala urusan saudaranya ketika tidak berada di tempat. (H.R Abu Dawud dan al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Tentang dua hadits diatas, Syaikh Dr. Muhammad Luqman as Salafi berkata :
(1) Sebagaimana cermin yang digunakan untuk melihat aib atau kekurangan pada (fisik) dirinya maka demikian pula seorang mukmin (berfungsi sebagai cermin) yang memberitahukan berbagai aib saudaranya yang mukmin agar mampu membersihkan diri darinya.
(2) Dalam hadits diatas terdapat anjuran untuk mengerahkan segala usaha untuk menguatkan tali persaudaraan yang dilandasi iman karena perkara tersebut merupakan nikmat dari Allah yang akan menambah kekokohan Islam di hati para pemeluk dan juru dakwahnya. (Syarah Adabul Mufrad).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.Wallahu A'lam. (2.812)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar