BERMALAS
MALASAN BUKAN SIFAT ORANG BERIMAN
Disususn oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh rasa malas terkadang mendatangi orang orang beriman dan juga yang
lainnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan penjelasan lima makna tentang
KATA MALAS, yaitu : (1) Tidak mau bekerja. (2) Tidak mau melakukan sesuatu. (3)
Segan. (4) Tidak suka. (5) Tidak bernafsu.
Hakikatnya orang orang beriman harus berusaha membunuh
rasa malas pada dirinya yaitu aktif dengan terus memanfaatkan waktu untuk
kebaikan dunia dan akhiratnya. Allah Ta’ala mengingatkan dalam firman-Nya :
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Rabb-mulah engkau berharap. (Q.S al Insyirah 7).
Tentang ayat ini Syaikh Muhammad bi Shalih al Utsaimin
berkata : Yakni, apabila engkau telah selesai suatu tugas, maka bersiap
sedialah mengerjakan tugas yang lainnya. Janganlah menyia nyiakan kesempatan,
karena waktu akan terus berlalu baik kita dalam keadaan terjaga atau tidur
dalam keadaan sibuk atau longgar. Karena itu jadikanlah hidupmu penuh
kesungguhan.
Jika engkau selesai melakukan suatu pekerjaan,
lanjutkanlah dengan pekerjaan yang lain. Jika engkau telah selesai mengerjakan
urusan dunia hendaklah engkau melanjutkannya dengan mengerjakan urusan akhirat.
Sebaliknya, jika engkau selesai mengerjakan urusan akhirat lanjutkanlah dengan
mengerjakan urusan dunia. (Tafsir Juz ‘Amma).
Sungguh ayat ini telah mengingatkan kita untuk terus melakukan
berbagai kegiatan. Jangan suka malas atau bermalasan dan membiarkan waktu
kosong tak bermanfaat karena ujungnya adalah kerugian. Ketika datang rasa malas
untuk urusan dunia mungkin tak terlalu banyak ruginya. Tetapi jika datang malas
atau futur untuk urusan akhirat, ini kerugian besar
dan penyesalan.
Allah Ta'ala juga mengingatkan bahwa ketika telah
melaksanakan ibadah maka Allah menyuruh hamba hamba-Nya untuk bertebaran di
muka bumi mencari karunianya termasuk rizki yaitu sebagaimana disebutkan dalam
firman-Nya :
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى
ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا
لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila shalat telah dilaksanakan maka bertebaranlah
kamu di muka bumi. Carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak agar kamu beruntung. (Q.S al Jumu'ah 10).
Ibnu Mas'ud berkata : Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya
amalan untuk penghidupan dunianya ataupun akhiratnya. (Al Adabusy
Syar’iyyah, Ibnu Muflih).
Oleh sebab itu, hamba hamba hendaklah tetap
bersemangat mengisi nikmat waktu yang diberikan Allah Ta'ala karena ketika rasa
malas datang maka waktu terbuang atau dengan kata lain telah tertipu dengan
waktu. Dan memang banyak orang yang tertipu dengan waktu luang, sebagaimana
sabda Rasulullah Salallahu 'Alaihi Wsallam :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ
الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan
keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (H.R Imam Bukhari).
Kita bermohon
kepada Allah Ta'ala agar dijauhkan dari rasa malas, yaitu dengan doa yang
diajarkan Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam yaitu dari Anas bin Malik :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ
مِنَ الْبُخْل
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari RASA
MALAS, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung
kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir. (H.R Imam
Bukhari)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu
A'lam. (2.804)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar