NASEHAT
SALAFUSH SHALIH TENTANG BERBICARA DENGAN TEMAN DUDUK
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Manusia ditakdirkan
Allah Ta'ala menjadi makhluk sosial yang butuh bergaul dengan sesama. Sehari
hari kita melihat orang orang berkumpul, berbincang dan berbicara dengan sesamanya dalam kelompok kecil maupun
kelompok besar untuk berbagai keperluan.
Sungguh Islam, agama yang mulia ini telah mengajarkan umatnya tentang banyak adab dalam bergaul terutama sekali saling menghormati dan bahkan saling tolong menolong dalam kebaikan. Allah Ta'ala berfirman :
وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa. Dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S al Maidah 2).
Ketahuilah, salah satu adab yang penting dalam bergaul adalah ADAB DALAM BERBICARA DENGAN TEMAN DUDUK. Para salafush shalih telah mengajarkan kepada kita tentang adab ini. Diantaranya kitab bisa belajar dari :
Pertama : Ibnu Abbas
radhiallahu 'anhu. Beliau berkata :
Teman dudukku (teman
bicara) mempunyai tiga hak yang menjadi kewajibanku : (1) Aku arahkan
pandanganku padanya jika berbicara. (2) Aku luaskan tempat duduknya jika ia
akan duduk. (3) Aku dengarkan dengan seksama jika ia berbicara. (Dari ‘Uyuunul
Akhbaar).
Kedua : Al Imam Hasan
al Bashri rahimahullah. Beliau berkata :
Apabila engkau sedang
duduk berbicara dengan orang lain : (1) Hendaknya engkau bersemangat mendengar
melebihi semangat engkau berbicara. (2) Belajarlah menjadi pendengar yang baik
sebagaimana engkau belajar menjadi pembicara yang baik. (3) Janganlah engkau
memotong pembicaraan orang lain. (Dari al Muntaqa).
Lalu bagaimana dengan
keadaan yang kita saksikan atau bisa jadi yang kita lakukan sehari hari di
zaman ini. Ternyata kemajuan tekhnologi informasi telah menguras sebagian adab
adab pokok dalam berbicara dengan teman duduk.
Sangatlah banyak
manusia yang ketika berbicara dengan teman duduknya terlihat seperti tak peduli.
Kenapa ?, karena ketika teman duduknya berbicara dia masih sangat serius dan
fokus kepada alat komunikasi handphone dan semacamnya yang ada ditangannya.
Keadaan ini terjadi
mungkin bisa dianggap sebagai suatu yang kurang sopan atau kurang adab. Bahkan
akibat tidak fokus memperhatikan pembicaraan teman duduk maka besar kemungkinan
pembicaraan tidak nyambung dan lebih parah lagi bisa mendatangkan salah paham
dalam berkomunikasi.
Oleh karena itu
ternyata bahwa adab dan akhlak sangat
dibutuhkan oleh setiap orang disemua waktu
dan keadaannya termasuk adab dalam berbicara dengan teman duduk.
Sebagai penutup
tulisan ini, dinukil satu hadits dari Abdullah bin al 'Ash radhiyallahu
'anhuma, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
فَمَنْ
أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ
مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى
النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ
Barangsiapa ingin
dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika dia mati dalam
keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya DIA BERPRILAKU KEPADA ORANG LAIN
SEBAGAIMANA DIA SENANG DIPERLAKUKAN OLEH ORANG LAIN. (H.R Imam Muslim).
Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.757).
izin memanfaatkan artikel nya ustadz, semoga menjadi amal jariyah
BalasHapusSy sdh beberapa tahun ini share artikel Semua Ada Hikmah di grup WA, terima kasih Ustad dan mohon izin 🙏
BalasHapus