MENGIKUTI
SUNNAH MENDATANGKAN CINTA ALLAH
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
As sunnah menurut
ulama salaf adalah petunjuk yang dilaksanakan Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam dan para sahabat beliau, baik tentang ilmu, keyakinan, perkataan dan perbuatan.
(Syarah Aqidah Ahlussunnah, Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas).
Para muhadditsun (ulama
pakar hadis) mendefinisikan sunnah sebagai segala hal yang disandarkan kepada
Nabi, baik itu berupa perkataan, perbuatan, taqrir (ketetapan),
maupun sifat perangai atau sifat fisik. Baik sebelum diutus menjadi nabi
ataupun setelahnya. (Muslim.or.id).
Jadi, ketika seseorang
mengamalkan dan mengikuti as sunnah maka hakikatnya adalah mengikuti Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam. Sungguh Allah Ta'ala berfirman :
قُلْ
إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ
لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah (wahai Muhammad), Jika kamu (benar benar) mencintai Allah, IKUTILAH AKU, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa dosamu. Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. (Q.S Ali Imran 31).
Syaikh as Sa'di berkata : Tanda tanda kecintaan kepada Allah Ta'ala adalah MENGIKUTI RASULULLAH SALALLAHU 'ALAIHI WASALLAM dimana Allah Ta'ala menjadikan TINDAKAN MENCONTOH Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dan mengikuti segala yang diserukannya sebagai jalan kepada kecintaan-Nya dan keridhaan-Nya.
Oleh karena itu TIDAK
AKAN DIPEROLEH kecintaan Allah dan keridhaan-Nya serta pahala-Nya kecuali
dengan membenarkan apa yang dibawa oleh Muhammad Rasulullah berupa al Qur an
dan as Sunnah dan mentaati perintah dan menjauhi larangan dari al Qur an dan as
Sunnah.
Maka barangsiapa yang
melakukan hal demikian niscaya Allah akan mencintainya, mengampuni dosa dosanya
dan menutup aib aibnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Jadi ketika seseorang
mengamalkan as sunnah yaitu mengikuti Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam
maka :
(1) Allah akan
mencintai dan mengasihi dan mengampuni dosa dosanya, sebagaimana dijelaskan
dalam surat Ali Imran ayat 31 tersebut diatas.
(2) Sebagai jalan
untuk menghindari perpecahan diantara umat yaitu sebagaimana sabda Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam :
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى
اخْتِلاَ فًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ اْلمَهْدِيِّيْنَ مِنْ بَعْدِي، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ،
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Sesungguhnya barangsiapa hidup
sesudahku niscaya dia akan melihat BANYAK PERSELISIHAN maka wajib atas kalian
berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk
sesudahku.
Berpeganglah kalian dengannya
dan gigitlah ia dengan gigi gerahammu serta jauhilah oleh kalian perkara agama
yang diada-adakan karena semua yang baru dalam agama adalah bid’ah dan semua
bid’ah adalah sesat. (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud,at Tirmidzi dan yang selainnya,
disahihkan oleh Syaikh al Albani)
(3) Ketika seseorang mengikuti
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam berarti dia telah menghidupkan sunnah. Yang demikian
itu tu adalah salah satu cara mencintai beliau. Beliau bersabda :
من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .
Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah
mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at
Tirmidzi).
Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah senantiasa
mengikuti dan mengamalkan sunnah dalam semua keadaannya. Insya Allah ada
manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.756)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar