ORANG MUNAFIK BURUK CARA IBADAHNYA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Ibnu Juraij
mengatakan : Orang munafik ialah orang yang omongannya menyelisihi
tindak-tanduknya, bathinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya
menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi
ketidakadaannya. (‘Umdah at-Tafsir).
Ketahuilah bahwa orang
munafik itu terkadang ada yang melakukan ibadah. Tetapi ibadah mereka ternyata sangat
buruk keadaannya, diantaranya :
Pertama : Orang
munafik beribadah dengan malas dan riya'.
Sungguh
orang orang beriman selalu menjaga keikhlasannya dalam beribadah. Sementara itu
orang orang munafik jikalau shalat
mereka berdiri dengan malas dan bermaksud riya’ dihadapan manusia. Allah Ta’ala
berfirman :
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ
يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ
قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S an Nisa’ 142).
Kedua : Orang munafik sangat berat melakukan shalat isya dan shalat shubuh.
Namun, khusus untuk sholat
Isya dan Subuh, para ulama menegaskan bahwa dua ibadah itu
adalah ujian untuk pembeda antara seorang Muslim dan kategori lain. Nabi
Muhammad Salalahu 'alaihi Wasallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ
صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا
لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِالصَّلَاةِ
فَتُقَامَ ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي
بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ
فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda : Shalat yang dirasakan berat bagi orang-orang
munafik adalah shalat isya dan shlat subuh, sekiranya mereka mengetahui
keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang
sehingga sholat didirikan, kemudian kusuruh seseorang dan dia mengimami
manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar untuk menjumpai
suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah mereka. (H.R
Imam Muslim).
Ketiga : Mengabaikan
shalat berjamaah.
Orang orang yang beriman senantiasa berusaha melaksanakan shalat berjamaah ersama imam di masjid yaitu sebagaimana yang disyariatkan. Tetapi orang munafik tidak suka menghadiri shalat berjamaah. Ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata :
وَلَقَدْ رَأَيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ
عَنْهَا إِلاَّ مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤْتَى
بِهِ يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ فِى الصَّفِّ
Aku telah melihat bahwa orang yang meninggalkan shalat jamaah hanyalah orang munafik, di mana ia adalah munafik tulen. Karena bahayanya meninggalkan shalat jamaah sedemikian adanya, ada seseorang sampai didatangkan dengan berpegangan pada dua orang sampai ia bisa masuk dalam shaf. (H.R Imam Muslim).
Syaikh Abdullah Al Fauzan hafizhahullah berkata : Seseorang yang meninggalkan shalat jamaah menunjukkan akan beratnya dia menjalankan shalat. Ini pertanda bahwa di hatinya terdapat sifat kemunafikan. Untuk lepas dari sifat tersebut, marilah menjaga shalat jamaah. (Minhatul ‘Allam fii Syarh Bulughil Maram)
Keempat : Melalaikan shalat dari waktunya.
Ketahuilah bahwa orang munafik suka melalaikan shalat
dari waktunya. Mereka hanya sedikit saja
mengingat Allah sebagaimana dimaksud dalam hadits berikut ini : Dari Al ‘Alaa’ bin Abdurrahman, bahwasanya
ia pernah menemui Anas bin Malik di rumahnya di Bashrah ketika beliau selesai dari
shalat Zhuhur. Rumah beliau berada di samping masjid.
Ketika Al Alaa’ bertemu dengan Anas bin Malik, Anas bertanya : Apakah kalian sudah shalat Ashar ?. Dijawab : Kami
baru saja selesai dari shalat Zhuhur.
Lalu Anas memerintahkan mereka untuk shalat Ashar. Setelah
mereka shalat, Anas berkata bahwa ia pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
تِلْكَ صَلاَةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ
الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَىِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا
أَرْبَعًا لاَ يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلاَّ قَلِيلاً
Ini adalah shalat orang munafik. Ia duduk hingga matahari berada antara dua tanduk setan. Lalu ia mengerjakan shalat Ashar empat rakaat. Ia hanyalah mengingat Allah dalam waktu yang sedikit. (H.R Imam Muslim).
Itulah sebagian gambaran tentang buruknya ibadah orang orang munafik. Kita berlindung kepada Allah dari hal yang demikian.
Wallahu A'lam. (2.677).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar