KEMATIAN
MUSIBAH TETAPI LUPA MENGINGAT MATI ADALAH MUSIBAH BESAR
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Kematian pastilah akan
mendatangi setiap orang dan KEMATIAN ADALAH SALAH SATU MUSIBAH. Ta'ala berfirman :
إِنْ أَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَأَصَابَتْكُمْ
مُصِيبَةُ الْمَوْتِ ۚ
Jika kamu dalam
perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa musibah kematian … (Q.S al Maidah 106)
Oleh karena itu ketika datang musibah diantaranya
ketika ada yang meninggal dunia maka
dianjurkan membaca kalimat istirja' sebagaimana
hadits dari Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha, dia mendengar Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا
أَمَرَهُ اللَّهُ: {إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي
فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ
خَيْرًا مِنْهَا
Apabila ada seorang muslim yang mengalami musibah,
lalu dia mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan : إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ
رَاجِعُونَ
Yaa Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan
gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Maka Allah akan
memberikan ganti untuknya dengan yang lebih baik. (H.R Imam Muslim)
Ketahuilah saudaraku, KEMATIAN YANG MENDATANGI
SESEORANG MEMANG DISEBUT MUSIBAH. Tetapi benar benar bahwa KETIKA SESEORANG
LUPA MENGINGAT BAHWA DIA AKAN MATI ITULAH MUSIBAH BESAR. Seolah olah dia merasa
akan hidup selamanya. Lalu dia lalai mempersiapkan bekal menghadapi hari
sesudah kematian. Allah Ta'ala mengingatkan agar setiap hamba berbekal
menghadapi hari esok sebagaimana firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan. (Q.S. al Hasyr 18).
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam memuji orang yang selalu mengingat mati dan melakukan
persiapan menghadapi mati. Beliau bersabda :
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ
-صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ
أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ
قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ
اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia bercerita : Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya : Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling baik ?. Beliau menjawab : Yang paling baik akhlaknya.
Orang ini bertanya lagi : Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas) ?. Beliau menjawab : Yang paling BANYAK MENGINGAT KEMATIAN dan paling baik persiapannya (untuk hidup) setelah kematian, merekalah yang berakal. (H.R Ibnu Majah).
Ketahuilah bahwa diantara MANFAAT MENGINGAT MATI ADALAH TIDAK TERTIPU OLEH DUNIA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam telah mengingatkan perkara ini dalam sabda beliau :
أكثروا ذكر
هَاذِمِ اللَّذَّاتِ فإنه ما ذكره أحد فى ضيق من العيش إلا وسعه عليه ولا فى سعة
إلا ضيقه عليه
Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya lapang, maka IA TIDAK TERTIPU DENGAN DUNIA. (H.R Ibnu Hibban dan Al Baihaqi, dihasan oleh Syaikh Al Albani).
Syaikh Mahud al Mishri berkata bahwa kematian adalah musibah dan bencana besar. Namun para ulama kita mengatakan : Dan yang lebih besar dari kematian adalah lalai dari (mengingat) nya. Berpaling dari mengingatnya, sedikit merenungkannya dan (sedikit) melakukan amal shalih (sebagai bekal menghadapi) nya. Dalam kematian terdapat pelajaran bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan renungan bagi yang mau merenungkan. (Dari Kitab Perjalanan ke Negeri Akhirat).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.664).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar