MENJAGA ADAB KETIKA BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Berbuat baik, seperti membantu dengan tenaga, dengan ilmu, dengan harta dan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain terutama sesama orang beriman adalah benar benar diperintahkan dalam syariat Islam yang mulia ini. Sungguh Allah Ta’ala memerintahkan untuk berbuat baik kepada manusia. Diantaranya disebutkan dalam firman-Nya :
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ
Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana ALLAH TELAH BERBUAT BAIK KEPADAMU. (Q.S al Qashash 77).
Sungguh Allah Ta’ala mencintai orang orang yang berbuat baik. Allah Ta’ala berfirman :
فَـَٔاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ ٱلْءَاخِرَةِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Maka Allah memberi mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan ALLAH MENCINTAI ORANG ORANG YANG BERBUAT BAIK. (Q.S Ali Imran 148).
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا
Sungguh, mereka yang beriman dan beramal shalih, Kami benar benar TIDAK AKAN MENYIA NYIAKAN pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu. (Q.S al Kahfi 30).
Nah, ketika hamba hamba Allah berbuat kebaikan kepada manusia tentulah mengharapkan balasan kebaikan dari Allah Ta’ala di dunia dan terutama sekali berharap kebaikan dan keselamatan di akhirat kelak. Oleh karena itu berbuat baik haruslah dibarengi dengan adab yang baik pula. Ada banyak adab dalam berbuat baik, dua diantaranya adalah :
Pertama : Sungguh sungguh menjaga keikhlasan ketika berbuat baik.
Ikhlas secara bahasa maknanya adalah murni, bersih dan tulus. Secara istilah ikhlas bermakna : MELAKUKAN IBADAH DENGAN NIAT KARENA ALLAH DAN MENGHARAP PAHALA DAN RIDHA-NYA.
Ketahuilah bahwa tak ada khilaf, sungguh ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya ibadah dan segala perbuatan baik. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Pada hal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah DENGAN IKHLAS mentaati-Nya semata mata karena (menjalankan) agama dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). Q.S al Baiyinah 5).
Allah Ta’ala berfirman :
إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ
Tetapi (dia memberikan itu semata mata) karena mencari keridhaan Rabb-nya yang Mahatinggi. (Q.S al Lail 20)
Oleh karena itu, benar benar penting dan sangat utama menjaga sikap ikhlas dalam berbuat baik sehingga bernilai di sisi Allah Ta’ala. Memang ternyata ada sebagian orang suka jika perbuatan baiknya disebut sebut bahkan sengaja ditunjukkan di hadapan khalayak ramai. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ
Wahai orang-orang yang beriman !. Janganlah kamu MERUSAK sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan MENYAKITI (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. (Q.S al Baqarah 264)
Kedua : Tidak mengharapkan balasan dari manusia.
Ketika seorang hamba berbuat baik, sangatlah dianjurkan untuk TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN DARI MANUSIA. Jika seseorang mengharapkan balasan dari manusia MAKA SIAP SIAPLAH UNTUK KECEWA. Ketahuilah bahwa sangatlah banyak manusia YANG TAK PANDAI ATAU TAK MAU BERTERIMA KASIH.
Ketahuilah bahwa jangankan berterima kasih kepada manusia berterima kasih (baca : bersyukur) kepada Allah Ta’ala banyak manusia yang mengabaikannya. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini :
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Dan sedikit sekali hamba hamba-Ku yang bersyukur. (Q.S Saba’ 13).
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ ٱللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلنَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ
Sungguh, Allah benar benar memiliki karunia yang dilimpahkan kepada manusia, TETAPI KEBANYAKAN MEREKA TIDAK BERSYUKUR. (Q.S al Mu’min 61).
Oleh sebab itu, hamba hamba Allah tetaplah berbuat baik kepada sesama sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta’ala. Dan berusahalah dengan sungguh untuk MENJAGA KEIKHLASAN dalam berbuat baik serta TAK MENGHARAP BALASAN DARI MANUSIA. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.178).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar