BANYAK RUGI JIKA MENGELUH DIDATANGI MUSIBAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Pada waktunya setiap orang akan didatangi ujian berupa musibah baik dirinya, keluarganya, hartanya dan yang lainnya. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan SEDIKIT ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar. (Q.S al Baqarah 155).
Cuma saja sebagian orang ketika didatangi musibah sepertinya tak mau menerima, merasa hilang kemudi, MENGELUH KESANA KEMARI. Tak bisa berlapang dada. Tak bisa sabar. Terkadang kita menyaksikan seseorang yang baru didatangi penyakit tiga hari lalu mengeluh. Dia lupa bahwa Allah Ta’ala telah memberinya kesehatan lebih dari tiga puluh tahun.
Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah mempersiapkan SANGAT BANYAK KEUTAMAAN DAN KEBAIKAN bagi orang orang yang didatangi ujian berupa musibah.
Pertama : Pahala tak terbatas bagi yang sabar.
Sungguh amatlah tinggi kedudukan orang yang bersabar karena dijanjikan Allah Ta’ala untuk mendapat pahala yang tidak terbatas. Syaikh Sulaiman bin Qashim berkata : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali kesabaran yang ganjarannya seperti air mengalir. Kemudian beliau membaca firman Allah Ta’ala :
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas (Q.S az Zumar 10)
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan. Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin).
Kedua : Allah menghendaki kebaikan baginya
Ketahuilah bahwa ketika Allah Ta’ala menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka diberi ujian berupa musibah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
من يرد الله به خيرا يصب منه
Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah. (H.R Imam Bukhari).
Ketiga : Sebagai penghapus dosa.
Sungguh ujian berupa musibah itu untuk menggugurkan dosa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa. (H.R Imam Ahmad dan at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Keempat : Allah ridha jika menerima musibah dengan ridha.
Sungguh hamba hamba sangatlah berharap agar ridha Allah mendatanginya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah memberi kabar gembira bahwa Allah Ta’ala ridha kepada hamba-Nya yang yang ridha menerima ujian berupa musibah. Satu hadits dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka. (H.R Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Itulah sebagian keutamaan dan kebaikan yang berada di balik ujian berupa musibah bagi kaum muslimin. Oleh karena itu ketika didatangi musibah JANGAN MENGELUH agar keutamaan dan kebaikan yang dijanjikan Allah Ta’ala bisa kita peroleh. Jika mengeluh maka tentu kerugian besar yang akan didapat.
Selain itu, ketika hamba hamba Allah didatangi musibah sangatlah dianjurkan membaca kalimat istirjaa’ dan berdoa memohon diberi pahala dan diberi ganti yang lebih baik. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan dalam sabda beliau :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا، إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
Tidaklah seorang hamba mengalami musibah, lalu dia mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan : Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami akan kembali. Ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya. Maka Allah akan memberikan ganti untuknya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya. (H.R Imam Muslim, dari Ummu Salamah)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.198)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar